Tamu yang pada akhirnya diketahui keesokan harinya, ternyata adalah seorang ADM. Hal ini disampaikan oleh Basuki setelah mendapat komplain dari ADM tersebut.
"Kasih tahu tuh adik-adik kelasmu, suruh belajar tata krama sama orang tua," kata Basuki menirukan kekesalan sang ADM.
Saat itu juga ke-5 mahasiswa celelekan ini minta maaf atas khilafanya. Mobil yang mengantar ke Camp Long Nah sudah dipanasi pagi hari, dan sehabis sarapan akan berangkat.
"Sorry aku gak iso ngonconi awakmu. Ojo kurang ajar maneh nang kono, opo maneh karo anak gadis di pedalaman," pesan Basuki lagi sambil mesam-mesem.
"Siap Boss, maturnuwun yo cak," sahut Rama.
"Eh sitok neh, neng Camp kono ono bidan ayu. Putih koyo Sharon Stone sing mbok tonton mau bengi. Ning ojo cem-macem, manukmu iso nemplok ning tembok. Hahahaha," ledek Basuki lagi.
Mobil lapangan pun berangkat menyusuri jalan-jalan Kalimantan yang sempit dibandingkan di Jawa. Sepanjang jalan banyak kelokan-kelokan, namun supir tampak PD dengan kecepatan tinggi tak takut kalau terjadi papasan. Bagi ke-5 sekawan ini sangat menakutkan dan sudah berkali-kali diingkatkan tapi masih ngebut juga.
"Wah iso mabuk tenan aku ki," sambatku yang duduk di bangku belakang dan kursinya tidak menghadap ke depan.
Bisa dimaklumi, selain cara mengemudi yang ugal-ugalan, jalan di Kalimantan ini banyak yang jelek karena belum diaspal dan berupa jalan tanah bekas jalan logging HPH. "Untung tidak hujan. Kalau hujan bisa tertanam di jalan yang menembus padang alang-alang yang dulunya hutan belantara," kata Jonson si supir.
Suka duka 5 sekawan ini memang cepat sekali berubah-ubah. Kemarin habis melepaskan sukanya di bioskop, sekarang berjuang melawan ketakutan yang mencekam akibat ulah supir yang ugal-ugalan dan ganasnya medan jalan darat Kalimantan.
Akhirnya pertahanan ku pun jebol juga dan meminta supir untuk berhenti sejenak. Begitu pintu mobil dibuka, isi perutku yang dari tadi dikocok-cocok keluar juga.