Jilbab ... jilbab putih ... lambang kesucian
Lembut hati penuh kasih teguh pendirian
Jilbab ... jilbab putih ... bagaikan cahaya
Yang bersinar di tengah malam gelap gulita
Suara merdu Yayan yang biasa dilantunkan saat jam 5 pagi untuk membangunkan teman-temanya yang belum sholat subuh, terdengar di sore itu. Teguh memang belum bangun karena kelelahan bekerja keras selama 3 hari 3 malam menyelesaikan laporan akhir dan materi presentasi.
Aku yang tahu isyarat itu dan melihat Matahari semakin condong ke Barat, berusaha membangunkan Teguh dengan memijit jari-jari kakinya agar tidak kaget.
"Guh...tangi Guh...wis meh nyungsep loh srengengene."
Tidak lama kemudian tanda-tanda kehidupannya timbul. Dengan mata yang kriyep-kriyep dan nyawanya belum full betul, Teguh bertanya, "emang wis jam piro?"
"Wis jam 5 kiye, ndang tangio, meh teko loh jemputan senior," jelasku.
"Bukanya jam 7 bar ngisak?"
"Iya, tapi koe rung ngasyar to?"