Mohon tunggu...
Lukman Hakim
Lukman Hakim Mohon Tunggu... Lainnya - ASN di KLHK

Jabatan Fungsional Penyuluh Kehutanan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kleinhovia Hospita

28 Desember 2021   06:15 Diperbarui: 12 Januari 2022   05:09 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Ya kan sebagai mantan Boss yang baik, harus gitu," sambung Yuliah lagi.

"Ya kalau dulu dioyak-oyak untuk tandatangan SPJ, sekarang dioyak-oyak tulisan," tambah Peri.

"Lah kalau dulu tidak hanya berkas-berkas SPJ, tapi kuitansi honor juga je Per. Huahahahaha," jawabku sekenanya.

Setelah semua trubusan dipotong-potong, bahan stek dicelupkan ke cairan hormon perangsang tumbuh akar sebelum ditancapkan ke polybag yang ada di dalam sungkup. Sungkup ini ditutup dengan plastik untuk menjaga kelembaban udara yang disiram 2 hari sekali. 

"Parameter yang kita amati meliputi jumlah tunas, panjang tunas dan jumlah daun masing-masing stek. Jangan lupa juga dicatat kapan daun pertama tumbuh," kata Kang Hamdan.

"Jadi Hipotesisnya apa kang?" Tanyaku serius.

"Nah itu penting juga kita pikirkan. Bisa juga apakah yang terbaik itu stek yang berasal dari bagian pangkal, karena diameternya relatif lebih besar?"

"Bisa juga, apakah yang ukuran 40 cm paling baik, karena jumlah nutrisnya relatif lebih banyak?" Kataku menambahkan.

"Wah dah cocok ki dadi peneliti," ucap Yuliah.

"Bisa juga, apakah yang terbaik itu dari pohon pertama yang palin besar dan paling banyak trubusanya?" Kataku lagi.

"Wesss...Mantab!!!" Ucap Kang Hamdan sambil mengacungkan jempolnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun