Mohon tunggu...
Lukman Hakim
Lukman Hakim Mohon Tunggu... Lainnya - ASN di KLHK

Jabatan Fungsional Penyuluh Kehutanan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ketemu Jodoh Saat KKN UGM Tahun 1997

27 Desember 2021   18:50 Diperbarui: 27 Desember 2021   18:58 513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Setelah menyelesaikan PU Luar Jawa di PT. ITCI Kalimantan Timur, syarat untuk bisa diwisuda menjadi Sarjana kehutanan tinggal menyelesaikan Skripsi dan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Proposal Skripsi sudah disetujui oleh Ir. Siswantoyo selaku dosen pembimbing pada awal tahun 1997. Lokasi penelitian di kawasan Perum Perhutani, tepatnya di BKPH Bumiayu, KPH Pekalongan Barat.

Periode KKN awal tahun 1997 diundur setelah Pemilu tanggal 29 Mei 1997. Hal ini berdampak jumlah peserta KKN periode Juli-Agustus 1997 menjadi membludak yang menyebabkan 4 Kabupaten di DIY menjadi lokasi KKN tambahan yang biasanya di luar DIY. Mahasiswa yang penempatnya di DIY merupakan keuntungan, termasuk aku di Unit Berbah B, persisnya di Dusun Karang Banyu Urip, Desa Kalitirto, Kec. Berbah, Kab. Sleman, DIY.

"Lah koe kok di Berbah, iki jenenge ming pindah turu," kata Ahmed yang memilih KKN di tempat yang jauh, yaitu Sumatera Selatan.

"Ngirit lah Med. Mungkin Gusti Allah pangarten wong aku ki lagi PDKT sama seorang gadis je, hahahaha," jawabku enting.

Dua hari yang lalu, saat aku menunggu Dr. Ir. Soehardi untuk mengambil jatah uang beasiswa angkatan '71 tak sengaja ketemu mahasiswi Stiper yang akan berkonsultasi Skripsi dengan Dr. Ir. Na'iem. Kebetulan ruangan kedua dosen Jurusan Budidaya Hutan ini berdekatan.

"Nunggu siapa mbak?" Tanyaku iseng.

"Pak Na'iem untuk konsultasi Skripsi," jawabnya.

"Oooo...... Angkatan berapa ya mabk? Kok aku baru lihat mbaknya."

"Maaf saya mahasiswi Stiper, mas."

'Oalah...makanya baru lihat."

Tak lama kemudian, pintu ruangan Pak Na'iem terbuka dan Mas Aries, kakak angkatan keluar. Pak Na'iem pun keluar,"Eh dek Betty, wis rampung koreksine? Tapi gak sui-sui yo, aku dilukneh arep rapat."

Tak lama juga aku pun dipangil Pak Hardi untuk masuk ke ruanganya, Beliau bilang tidak lama-lama karena akan rapat di ruang Jurusan Budidaya. Aku dan mahasiswi Stiper keluar bersamaan dan jalan menuruni tangga secara bersamaan pula.

Dadaku tiba-tiba berdegub cukup kencang bertanda mau ngomong sesuatu tapi rasa takut menggelayuti diri ini. Menjelang keluar gedung Budidaya Hutan, aku beranikan diri untuk bertanya,"eh ngomong-ngomong kos dimana mbak?"

"Aku gak kos mas. Rumahku di utara Selokan," jawabnya.

"Ada nomor telponya mbak?"

"Oh.....ada mas."

Akupun menawarkan buku untuk menulis nomor telpon rumahnya, maklum dulu belum ada HP. Setelah menulis nomor telponya dia berkata,"tahu Pak Tri?"

"Pak Tri siapa ya?"

"Ya udah gak papa, makasih ya," sambil berjalan ke parkiran motor.

Aku terbengong-bengong dan terpaku tidak bisa bergerak melihat gadis itu menjauh menuju parkiran motor yang akhirnya tidak nampak lagi karena terhalang tembok.

Aku belum sempat telpon karena disibukan dengan tetek bengek per KKN-an. Anggota Sub Unit Berbah B antara lain Esti dari F. Hukum, Rochmadi dari F. Geografi, Patricia dari F. Kimia, Ferry dari F. MIPA-Statistik, Iwan dari F. Sastra, Drajat dari F. Sospol, dan Endah dari F. Teknologi Pertanian. Melalui aklamasi, saya ditunjuk sebagai Kordinator Sub Unit (Kormasit). Ir. Ambar Pertiwiningrum dari Fak. Peternakan sebagai dosen pembimbing.

Menurut Rektor UGM saat pembukaan KKN menyatakan bahwa UGM sebagai Universitas Pancasila, Universitas Perjuangan, Universitas Kebudayaan, Universitas Nasional, dan Universitas Kerakyatan perlu memperkokoh jati diri dengan melaksanakan dharma bakti dan pengabdian kepada masyarakat.

"Salah satu dharma bakti kepada masyarakat adalah kegiatan KKN ini. Tujuan KKN adalah melaksanakan kegiatan yang mendorong kemandirian dan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan," kata Prof. Dr. Soekanto Reksohadiprojo, M.Com.

Program unggulan Unit Berbah B adalah pengerasan jalan kampung di Dusun Karang Banyu Urip tempat kami tinggal. Hal ini tentu disambut gembira oleh warga setempat. Saat Sosialisasi yang dihadiri oleh dosen pembimbing, Kordinator Unit (Kormanit) dan teman-teman se Unit Berbah B, bahwa ini tidak lepas dari peran Mas Aries selaku Kormanit dan dukungan teman-teman se Unit.

"Bapak dan ibu, alhamdulillah dari beberapa calon program unggulan Unit Berbah B akhirnya diputuskan di dusun ini berupa pengerasan jalan. Tentu berkat dukungan Mas Aries dan teman-teman satu unit," ucapku selaku Kormasit.

"Mas Aries meniko putranipun Bapak Bupati Sleman njih Mas?" Tanya salah satu warga pada ku.

"Leres meniko pak."

"Semoga jalan yang kita bangun bersama-sama ini bisa bermanfaat bagi bapak dan ibu, njih?" Kata Aries.

"Injih mas.....!!!!" Jawab warga yang hadir dengan kompak.

T A M A T

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun