Mohon tunggu...
Leza PM
Leza PM Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Padjadjaran

A girl with big passion

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Perkembangan Media Baru Tonggak Hadirnya Media Alternatif

24 Juni 2023   13:00 Diperbarui: 24 Juni 2023   13:03 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Sejak kemunculan internet di akhir 1970-an dan hadirnya World Wide Website (WWW) di tahun 1990-an telah memberikan banyak perubahan terhadap media massa yang juga berpengaruh terhadap pergeseran karakteristik komunikasi massa. Internet juga telah mendorong terjadinya konvergensi media yang menyebabkan bergabungnya beragam media konvensional dengan hanya bermodalkan internet kita sudah bisa mengakses informasi dari seluruh dunia. Kini media massa tidak hanya berupa media cetak,media elektronik,ataupun media film saja. Saat ini telah hadir era media baru atau yang dikenal dengan new media. Kehadiran media baru dan kehadiran internet telah membuat masyarakat mulai meninggalkan media cetak maupun media elektronik. Kemudahan yang ditawarkan untuk dapat mengakses informasi, berita, ataupun beragam konten lainnya membuat orang-orang betah berlama-lama berselancar di internet.

Karakteristik komunikasi “konvensional” seperti yang dikemukakan Ardianto (2004) mulai mengalami pergeseran dan perubahan dalam teori-teori komunikasi massa. Karakteristik media yang selama ini kita kenal telah telah melebur dengan media baru. Hal ini karena terbentuk mass-self communication. Dalam media baru ada kombinasi antara komunikasi interpersonal dengan komunikasi massa. (Utari dalam Komunikasi 2.0).

Karakteristik Media Massa Lama vs Media Massa Baru

Media Massa Lama

  • Jenis saluran seperti Televisi, radio, media cetak, informasi dapat dipertanggungjawabkan dan bersifat formal
  • Harus menunggu informasi pada jam yang dijadwalkan oleh institusi
  • Khalayak tidak terhubung pada media dan pengguna
  • Umpan balik tertunda dan tidak langsung
  • Tidak memungkinkan bersinggungan di ruang pribadi

Media Massa Baru

  • Media online, seperti media cetak yang diubah dalam bentuk digital, TV online, radio streaming.
  • Mudah dalam mencari informasi dan menerima berita instan secara cepat
  • Pengguna bisa terhubung langsung
  • Umpan balik dapat disampaikan langsung seperti memberi komentar setelah membaca berita
  • Memungkinkan bersinggungan diruang pribadi seperti menggunakan media sosial pribadi

Kehadiran media-media alternatif yang memanfaatkan teknologi media baru juga menjadi pertanda bagi adanya perkembangan jurnalisme media. Media alternatif merupakan media kecil yang mengusung konten-konten di luar atau bahkan bertentangan dengan media arus utama. Dengan adanya teknologi media baru, maka media alternative berkembang dengan pesatnya karena kemudahan yang ditawarkan baik dalam mencari audiens, mengumpulkan massa, hingga membentuk opini public.

Kemunculan Media Alternatif yang Memanfaatkan Teknologi Media Baru

Di zaman ini dengan kemudahan yang diberikan oleh teknologi media baru seperti Instagram, youtube, atau website, menjadikan media-media alternatif mulai bermunculan dengan beragam latar belakang dan tujuannya. Adanya kebebasan membentuk media dan menyebarkan informasi di era media baru ini menjadi pendukung utama kebebasan media alternatif untuk melakukan segmentasi dan menyuapi audiensnya dengan berbagai informasi terperinci sesuai segmennya.

Menurut saya, media alternatif merupakan media yang dibuat untuk menjadi beda dari media arus utama yang ada, karena informasi yang diberikan adalah yang diperuntukkan bagi mereka yang ada di luar arus utama, kaum marjinal, seperti golongan LGBT, minoritas etnis, golongan miskin, dan sebagainya. Media alternatif memang dibentuk sebagai media antihegemoni, dimana tetap berdiri kokoh dengan melawan nilai atau kepercayaan dalam suatu budaya. Jika kita lihat, kita bisa merasakan fungsi media massa sebagai penggerak sosial, dimana media alternatif adalah salah satu yang menyumbang pergerakan ini.

Fenomena konstruksi realitas oleh para jurnalis arus utama memang tak terhindarkan, terutama bagaimana mereka mengkonstruksi sosok kaum marjinal, miskin, dan terbelakang di negeri ini. Maka media alternatif hadir untuk membenarkan itu, memberi kritik, saran, dan klarifikasi dari sudut pandang terkait. Sebenarnya eksistensi media alternatif amat berguna bagi kita sebagai konsumen, agar bisa lebih objektif dan netral. Hal ini bisa kita lihat pada bagaimana media alternative seperti Narasi.tv berkembang pesat sebagai media digital yang menyajikan program-program seperti perbincangan, reportase, dokumenter, opini dan ruang interaksi, serta mengelola komunitas, aktivasi dan event online maupun offline melalui kanal digital www.narasi.tv. Narasi.tv menargetkan audiensnya yang merupakan generasi muda untuk turut bertukar ide dan beradu gagasan. Dengan memegang teguh idealisme dan kemajemukan, Narasi hadir untuk selalu kritis dan mendorong anak muda untuk beperan demi bangsa ini. Ada banyak jenis saluran yang disajikan dengan beragam tujuan pula, misalnya adalah Catatan Najwa yang selalu mengkritisi isu-isu terkini tanpa pandang bulu, terbukti dari kritik pedas presenternya, Najwa Shihab terkait kasus tewasnya Brigadir J "Menanti Keadilan Dari Markas Kepolisian".

Selain itu, adapula satu media lagi yang cukup menarik untuk diulas yaitu media Pinter Politik, yang bergerak dengan bantuan media Instagram, Twitter, Facebook, dan Website. Media ini hadir untuk mengedukasi mereka yang mengerti, ingin mengerti, atau tertarik dengan politik. Sebagai media independent, Pinter Politik selalu mengulas isu politik secara netral dan kritis. Misalnya bagaimana mereka mengulas tentang "Kaesang:Krisis Etika Politik Jokowi?" yang menyorot majunya Kaesang ke dunia politik atau “Rakyat vs Omnibus Law Makin Sengit”. Namun menurut saya, media ini tidak begitu berani melawan pemerintah di atasnya, terlihat dari isi kontennya yang cenderung berupa informasi dibanding opini dan diskusi.

Begitulah potret media di zaman ini, di mana mulanya media massa didefinisikan dengan sangat sempit yaitu “televisi atau koran”, kini media massa sudah terkonvergensi, menggabungkan komunikasi massa dan komunikasi interpersonal hingga melahirkan media baru yang berbasis teknologi internet. Kemudahan menghasilkan dan mengakses informasi menjadikan media massa sebagai sebuah lingkup yang amat luas, dengan istilah jurnalisme oleh siapa saja dan di mana saja. Adanya media baru itu sendiri mampu melahirkan media-media independen atau media alternatif. Eksistensi media ini adalah sebagai bentuk nyata dari fungsi media sebagai alat pergerakan sosial. Untuk itu, sebagai generasi muda diperlukan kesadaran akan melek jurnalisme dan melek media, agar kita dapat turut berpartisipasi dalam jurnalisme konvergen ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun