Mohon tunggu...
leyra virna
leyra virna Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa di Universitas Airlangga

aku lebih suka nonton film romance and action

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Tingkat Kepercayaan Masyarakat terhadap Pengobatan Tradisional

24 September 2024   06:40 Diperbarui: 24 September 2024   07:01 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Perkembangan dunia kesehatan di Indonesia mulai mengalami peningkatan tiap tahunnya. Adanya perubahan terkait cara upaya permasalahan kesehatan yang banyak dipengaruhi oleh ilmu pengetahuan, teknologi dan ekonomi, namun saat ini didominasi oleh sektor ekonomi dan biaya kesehatan saat ini menjadi cukup mahal sehingga menjadi berat ditanggung oleh masyarakat menengah ke bawah. Sedangkan untuk masyarakat yang berkecukupan tidak menjadi masalah dalam memilih pelayanan kesehatan. Sehingga masyarakat ekonomi menengah ke bawah memilih jalan alternatif yaitu pengobatan tradisional. Perubahan terhadap sektor ekonomi untuk kesehatan ini memiliki pengaruh terhadap pola pikir masyarakat yang memiliki ekonomi menengah ke bawah bahwa pola pengobatan modern hanya dimiliki oleh orang kaya, sedangkan pengobatan tradisional untuk masyarakat menengah ke bawah.

Dalam acara "the 3rd Conference on Traditional Medicine in ASEAN  Countries" di Surakarta, Menteri kesehatan memaparkan berdasarkan data hasil riset kesehatan dasar 2010 hampir setengah (49,53%) penduduk Indonesia berusia 15 tahun ke atas, mengonsumsi jamu. Sekitar lima persen (4,36%) mengonsumsi jamu setiap hari, sedangkan sisanya (45,17%) mengonsumsi jamu sesekali.

Selanjutnya, Menteri Kessehatan menyatakan terdapat dua tantangan utama dalam pengobatan tradisional yang ada di Indonesia, yaitu masyarakat cenderung menganggap bahwa pengobatan tradisional dengan obat herbal dianggap aman bagi masyarakat, mengenai izin praktek pengobatan tradisional dan kualifikasi kesehatan tradisional.

           Pada deklarasi Alma Ata (1978) dunia telah berkomitmen bahwa obat tradisional harus dikembangkan secara signifikan. Negara anggota ASEAN juga menyadari pentingnya mengintegrasikan pengobatan tradisional ke dalam sistem kesehatan nasional, terutama dalam pelayanan kesehatan primer, dengan memanfaatkan obat tradisional.

           Menurut Menteri Kesehatan ada tujuh langkah untuk mengintegrasikan pengobatan tradisional ke dalam sistem pelayanan kesehatan, yaitu perumusan strategi untuk integrasi, menetapkan regulasi untuk integrasi, menetapkan standar layanan dan kompetensi, pelatihan dan pendidikan untuk konvesional provider dan praktisi traditional medicine. Pengintegrasian pengobatan tradisional ke dalam sistem kesehatan, membangun komitmen dan jaringan dengan negara negara lain untuk bertukar informasi dan pengalaman, dan melakukan penelitian dan pengembangan untuk pembuktian secara ilmiah.

        Pemerintah Indonesia berkomitmen kuat dalam obat tradisional, khusunya jamu buatan Indonesia. Sehubungan dengan upaya untuk mengintegrasikan pengobatan tradisional ke dalam sistem kesehatan nasional, sejumlah kerangka regulasi telah diterbitkan, mulai dari tingkat undang undang, hingga keputusan Menteri Kesehatan. Kebijakan tersebut meliputi, mandat pemerintah untuk mengatur obat tradisonal, pengaturan praktisi pengobatan alternatif, dan pengembangan jamu berbasis ilmiah (signifikasi jamu)

      Program saintikasi jamu dikembangkan agar jamu dapat dipromosikan oleh profesional medis dalam kesehatan formal. Program ini bertujuan untuk memberikan dasar ilmiah pemanfaatan jamu di pelayanan kesehatan; membangun jaringan, dokter dapat bertindak sebagai penyedia jamu dan peneliti; mendorong penyediaan jamu yang aman, efektif dan berkualitas untuk pemanfaatan di pelayanan kesehatan.

       Jamu secara luas digunakan oleh masyarakat Indonesia, negara dengan jumlah penduduk yang besar dan juga memiliki kekayaan, berupa keragaman jenis tanaman obat, Dari sekitar 3000 spesies tanaman yang ada di Indonesia, 7000 spesies merupakan tanaman obat dan 4500 spesies diantaranya berasal dari pulau jawa selain itu, terdapat sekitar 280.000 orang praktisi pengobatan tradisional.

      Berdasarkan hal tersebut bahwa eksistensi penggunaan obat tradisional saat ini berkembang cukup pesat, disertai dukungan dari pemerintah dengan melakukan kunjungan wilayah-wilayah di Indonesia dalam upaya mendukung perkembangan pengadaan obat tradisional, dari budidaya sampai pengobatan bahkan hingga menjadi suatu produk obat herbal terstandar dan fitomarka dalam pengembangannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun