Mohon tunggu...
Leyla Imtichanah
Leyla Imtichanah Mohon Tunggu... Novelis - Penulis, Blogger, Ibu Rumah Tangga

Ibu rumah tangga dengan dua anak, dan penulis. Sudah menerbitkan kurang lebih 23 novel dan dua buku panduan pernikahan.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Ngabuburit Kreatif ala Anak yang Belajar Puasa

4 Mei 2020   23:09 Diperbarui: 4 Mei 2020   23:08 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Membuat Disinfektan. Foto: dok. pribadi

Ketiga anak saya masih tahap belajar puasa, karena mereka belum baligh. Awal-awal puasa, mereka merengek-rengek minta buka puasa karena kelaparan. Sebagai ibu, tentunya saya harus putar otak bagaimana agar mereka bisa berpuasa sampai Magrib. 

Dulu ketika belum ada pandemi virus corona, saya dan suami sering mengajak anak-anak ngabuburit dengan berjalan-jalan ke mall, taman, atau ke mana saja supaya mereka bisa puasa sampai Magrib. 

Sekarang, dengan kondisi pandemi virus corona, kami tidak berani mengajak anak-anak ngabuburit di luar rumah. Kami khawatir anak-anak terpapar virus, karena namanya juga anak-anak ya susah disuruh pakai masker dan cuci tangan terus-menerus. Daripada berisiko, lebih baik mereka di rumah saja. 

Ngabuburit itu istilah yang sudah lazim digunakan untuk menjelaskan kegiatan menunggu waktu berbuka puasa yang diambil dari bahasa Sunda. Kebetulan suami saya juga orang Sunda, jadi istilah itu sudah melekat di kepala kami. 

Bagaimana cara ngabuburit kreatif ala anak yang belajar puasa supaya mereka bisa berpuasa sampai Magrib? Tentunya, ngabuburit itu haruslah kegiatan yang menyenangkan mereka, sehingga mereka senang melakukannya dan tidak terasa menunggu waktu Magrib. Nah, berikut ini ngabuburit kreatif ala anak yang sedang belajar puasa: 

Membuat Disinfektan 

Salah satu cara menangkal virus corona adalah dengan menyemprotkan disinfektan pada barang-barang yang kita sentuh atau kita bawa dari luar rumah. 

Kita bisa membuat disinfektan sendiri dari cairan pemutih pakaian yang mudah dibeli di minimarket. Kebetulan pas saya juga punya cairan pemutih pakaiannya, saya ajak anak untuk membuat disinfektan sendiri. 

Caranya mudah, 3 sendok cairan pemutih pakaian dimasukkan ke dalam 1 liter air, lalu aduk-aduk, dan masukkan ke dalam botol spray. 

Selanjutnya, bisa kita semprotkan pada barang-barang yang dibawa dari luar rumah atau yang kita pegang seperti gagang pintu. Anak saya senang sekali membuat cairan disinfektan dan menyemprotkannya ke barang-barang yang ada di rumah kami. 

Belajar Membuat Animasi di Smartphone 

Saya memberikan smartphone ke anak saya untuk media pembelajaran, karena terkadang tugas sekolah juga ada yang menggunakan smartphone. 

Ternyata alhamdulillah anak saya suka menggunakan aplikasi-aplikasi edukatif yang diunduhnya, salah satunya membuat animasi. Meskipun hasilnya belum semulus animator, tetapi sudah cukup menyibukkannya selama menunggu waktu berbuka puasa. Tentunya pemanfaatan smartphone ini juga dibatasi waktunya, tidak membuatnya kecanduan dan lupa beribadah. 

Membuat Kerajinan Tangan 

Anak lelaki belajar membuat kerajinan tangan? Kenapa tidak? Kerajinan tangan mengasah kreativitas dan kemampuan motorik anak. Untuk panduan membuatnya, bisa melihat dari video di youtube atau media sosial lainnya. 

Bisa membuat benda apa saja dari bahan bekas yang ada di rumah seperti kertas bekas kalender, kotak bekas sepatu, kemasan pembungkus makanan, dan lain sebagainya. Cukup sediakan bahan bekas, gunting, dan lem, lalu biarkan anak berkreasi sesuai imajinasinya dengan dipandu tutorial dari youtube dan media sosial. 

Membuat Kerajinan Tangan. Foto: dok. pribadi
Membuat Kerajinan Tangan. Foto: dok. pribadi

Belajar Menyampaikan Kultum (Kuliah Tujuh Menit) 

Menjelang berbuka puasa, bukan hanya ustaz di televisi saja yang menyampaikan kultum. Anak-anak juga bisa diajari sejak dini. Materi kultum bisa dicari di buku agama atau internet, kemudian diringkas satu halaman dan dibacakan oleh anak-anak di depan seluruh anggota keluarga. 

Selain belajar agama, anak-anak juga belajar public speaking minimal di depan keluarganya dulu. Nantinya anak-anak terlatih berbicara di depan orang banyak yang tentunya ini bermanfaat untuk kehidupannya di masa depan. 

Nah, itu dia beberapa kegiatan ngabuburit kreatif ala anak yang sedang belajar puasa di rumah kami. Masih banyak ide lainnya yang bisa digali dan dipraktekkan. 

Alhamdulillah, dua anak saya yang berusia 11 dan 12 tahun berhasil puasa sampai Magrib sampai hari ini. Kalau yang bungsu usianya 7 tahun, baru tiga kali buka puasa siang hari. 

Sisanya, dia berhasil puasa sampai Magrib. Namanya juga masih belajar, jadi dimaklumi kalau kadang tidak kuat. Yang penting terus semangat memotivasi anak-anak agar bisa berpuasa sampai Magrib dengan memunculkan ide ngabuburit kreatif yang bisa dilakukan di rumah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun