Sayangnya, saya tidak banyak mengambil foto masjid ini karena hanya mampir sebentar untuk salat. Selain serambi masjid yang luas, halamannya pun sangat luas hingga sampai ke gapuranya. Masjid ini  bisa menampung ribuan orang apalagi di bulan Ramadan dalam suasana normal sebelum ada pandemi virus corona.Â
Untuk masuk ke masjid ini, ada beberapa peraturan yang harus ditaati yaitu tidak berisik, menjaga kebersihan, menutup aurat, mematikan suara ponsel, dan tidak  merokok. Sebagaimana layaknya seorang tamu, ya kita harus mematuhi peraturan tersebut ya. Peraturan itu sudah ditempel di depan serambi masjid.Â
Jadi, kalau kita ditegur karena tidak mematuhi peraturan, ya jangan protes. Sebab, kita hanyalah tamu yang menumpang berteduh. Alhamdulillah, anak-anak saya juga tidak tergoda untuk berlarian di serambi masjid karena mungkin sudah lelah mengelilingi Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat yang juga luas di tengah terik matahari.Â
Jika diberi kesempatan ke Yogyakarta lagi, saya ingin berteduh lagi di Masjid Gedhe Kauman ini dan lebih mengeksplorasi keindahannya melalui foto-foto. Masih banyak detil-detil masjid yang luput dari tangkapan kamera saya. Memang waktu itu saya terburu-buru ingin ke tempat wisata lain di Yogyakarta. Semoga virus corona cepat hilang, agar kita dapat kembali berteduh di masjid tanpa khawatir berkerumun dengan banyak jamaah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H