Mohon tunggu...
Leyla Imtichanah
Leyla Imtichanah Mohon Tunggu... Novelis - Penulis, Blogger, Ibu Rumah Tangga

Ibu rumah tangga dengan dua anak, dan penulis. Sudah menerbitkan kurang lebih 23 novel dan dua buku panduan pernikahan.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Ramadan 2020, Semoga Virus Corona Musnah

27 April 2020   22:49 Diperbarui: 27 April 2020   23:07 499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ramadan 2020 terasa berbeda. Semua harapan Ramadan seolah mengambang dikarenakan munculnya Virus Corona. Apa harapan Ramadan saya? Sederhana saja. Saya ingin menjalankan ibadah puasa dengan lancar dan semarak seperti tahun-tahun kemarin. Juga ingin menutup Ramadan dengan Idul Fitri yang berkesan. Mudik ke rumah orangtua dan mertua di kampung. 

Anak-anak saya sejak awal masuk bulan Ramadan sudah mengeluh. Yah, nanti nggak dapat uang lebaran dong karena nggak mudik. Sebagaimana halnya anak-anak lain, kalau lebaran mereka mendapatkan uang lebaran dari Kakek, Nenek, Bibi, Mamang, dan saudara-saudara lainnya karena sudah tamat puasa.  Tahun ini kami tidak bisa mudik karena aturan pemerintah. Jadi sudah pasti tidak bisa bertemu dengan keluarga besar. 

Ramadan 2020 juga terasa berbeda karena tidak ada keramaian saat berbuka puasa dan tarawih. Pemerintah juga melarang salat tarawih di masjid dan kegiatan kumpul-kumpul, salah satunya ya berbuka puasa bersama. Tahun kemarin, saya beberapa kali berbuka puasa bersama teman-teman blogger. Sekarang? Tentu tidak bisa. Kita harus di rumah saja untuk mengurangi penyebaran virus Corona. 

Harapan saya di Ramadan 2020 ini tentu saja ingin virus Corona segera musnah. Saya ingin kehidupan kembali berjalan normal seperti dulu. Bisa bersilaturahim lebaran ke rumah orangtua dan mertua.  Bisa salat Idul Fitri di lapangan bersama ratusan orang lainnya. 

Namun, sebenarnya Ramadan 2020 ini terasa lebih khusyuk dan berkesan. Apa saja penyebabnya? 

Beribadah bersama Keluarga 

Kami memiliki waktu beribadah yang berkualitas karena suami bekerja dari rumah akibat pemberlakuan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) untuk mencegah penularan virus corona. Dulu, suami hanya berbuka puasa di rumah saat akhir pekan karena masih di kantor. Kini setiap hari suami buka puasa di rumah. Ramadan di rumah kami semakin semarak. Saya tidak hanya berbuka puasa bersama anak-anak, yang sebenarnya terasa sepi kalau tidak ada bapaknya anak-anak. Kami juga bisa salat tarawih bersama-sama dengan diimami suami. Dulu saya yang menjadi imam anak-anak. 

Beribadah Lebih Ikhlas 

Ketika anak-anak mengeluh karena tidak dapat uang lebaran akibat tidak mudik, saya mengajarkan tentang keikhlasan beribadah. Puasa itu bukan semata untuk mendapatkan uang lebaran. Alhamdulillah anak-anak dapat mengerti. Mereka bisa berpuasa dengan ikhlas tanpa mengharapkan uang lebaran. 

Mampu Menahan Nafsu Makan Berlebihan 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun