Mohon tunggu...
Leyla Imtichanah
Leyla Imtichanah Mohon Tunggu... Novelis - Penulis, Blogger, Ibu Rumah Tangga

Ibu rumah tangga dengan dua anak, dan penulis. Sudah menerbitkan kurang lebih 23 novel dan dua buku panduan pernikahan.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Momen Makan Bersama Pererat Hubungan Orangtua dan Anak

27 Agustus 2016   21:34 Diperbarui: 29 Agustus 2016   17:48 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 "Ma, Ismail gak mau sekolah lagi."

"Kenapa gak mau sekolah lagi?"

"Habisnya ada anak yang nakal. Uang Ismail dimintain terus."

"Lho, bilang dong sama Ustazah. Pasti nanti ditegur."

"Ismail takut, soalnya badan anak itu lebih gede. Dia juga suka mukul."

"Siapa nama anak itu? Nanti Mama kasih tahu ke Ustazah."

Setelah Ismail, anak sulung saya yang berusia 7 tahun menyebutkan nama si anak, saya mengirim pesan melalui WA ke Ustazah, wali kelas Ismail. Esoknya, Ismail cerita kalau anak itu sudah ditegur oleh Ustazah dan anak itu tidak lagi meminta uang. Kasusnya ternyata lebih parah. Banyak anak yang kehilangan uang karena dicuri. Saya pun tak habis pikir mengapa anak kelas 1 SD sudah berani melakukannya. Alhamdulillah, cepat ditangani.  Komunikasi antara orangtua dan anak itulah kunci penyelesaian masalah yang kerap menimpa anak di sekolah maupun lingkungan bermain. Kalau membaca berita-berita kekerasan pada anak, sering saya merasa aneh. Kasus terlambat diketahui, apalagi jika si anak sudah mengalami luka  traumatis psikologis maupun fisik. Bahkan ada anak yang meninggal dunia setelah dianiaya teman-temannya.  Ternyata setelah ditelusuri, si anak sudah mengalami kekerasan sejak lama. Mengapa orangtua dan guru terlambat mengetahui? Apakah orangtua kurang berkomunikasi dengan anaknya? 

Memang, beratnya tuntutan hidup membuat orangtua sibuk bekerja dan sering kali pulang larut malam dan tak sempat berkomunikasi dengan anak-anaknya. Pagi hari saat sarapan pun terburu-buru karena dikejar jam masuk sekolah dan kantor. Bagaimana anak bisa mencurahkan isi hatinya kepada orangtua dan orangtua mengetahui masalah yang sedang menimpa anaknya jika tak sempat berbincang-bincang? 

Hari libur seperti pada akhir pekan adalah waktu spesial bagi keluarga kami. Kami bisa banyak berbincang dan menggunakan waktu yang berkualitas. Sering kali kami menghabiskan waktu di luar rumah, entah itu jalan-jalan ke mall, taman, kebun binatang, tempat wisata, dan sebagainya. Bukan sekadar penyegaran tapi juga sarana edukasi untuk anak-anak. Sudah pasti kami juga makan di luar, seperti di restoran cepat saji. Bagi saya pribadi, sesekali makan di luar tak masalah. Toh setiap hari sudah makan di rumah. Spesial di akhir pekan, kami makan di restoran.

 Anak-anak senang sekali makan ayam goreng tepung KFC karena enak dan gurih. Semula saya khawatir karena disebut-sebut sebagaijunk food, alias makanan sampah. Akan tetapi, setelah saya mengikuti Kompasiana Nangkring dengan tema Saat Santap, Saatnya Berkumpul bersama Keluarga di KFC Kemang, Jl. Kemang Raya No 14 B, Kemang, Jakarta Selatan, pada tanggal 20 Agustus 2016 lalu, saya pun mendapatkan pencerahan bahwa ayam goreng KFC bukanlahjunk food. 

Acara tersebut menghadirkan Bapak Hendra Yuniarto, GM Marketing KFC Indonesia dan Ibu Ns. Rahayu Damanik S. Kep, M.S.M, Kompasianer dan Praktisi Bidang Anak. Kedua pembicara menceritakan pengalaman momen makan bersama keluarga sejak mereka kecil. Bapak Hendra mengatakan bahwa keluarga besarnya selalu menyempatkan untuk makan bersama minimal satu minggu sekali. 

Begitu pula dengan Ibu Rahayu. Ibu Rahayu merasakan manfaat makan bersama itu yaitu bahwa dia menjadi sangat dekat dengan orangtuanya dan tidak segan untuk mencurahkan isi hati, bahkan setelah dewasa. Sebuah kutipan inspiratif dari Bu Rahayu: "Families that eat together, stay together." Keluarga yang biasa makan bersama akan tetap bersama.  Anak-anak yang dibiasakan makan bersama orangtuanya akan terus merindukan momen tersebut. 

Pembicara Saat Santap Bersama Keluarga
Pembicara Saat Santap Bersama Keluarga
Sebaliknya, bila orangtua jarang makan bersama anak-anak, kelak anak-anak akan meninggalkan orangtua dan lebih memilih teman-temannya. Saat makan bersama, orangtua juga bisa memasukkan nilai-nilai kebaikan yang akan memandu anak-anak dalam mengarungi ganasnya kehidupan. Momen makan bersama orangtua akan terus dikenang oleh anak-anak. 

Saya pun merasakan hal tersebut. Dulu orangtua saya sudah pulang dari tempat bekerja jam lima sore, sehingga saya bisa merasakan makan malam bersama orangtua. 

Setelah saya kuliah di lain kota dan terpisah dari orangtua, hampir setiap malam saya menangis karena harus makan sendiri tanpa ditemani orangtua. Rasanya sangat kehilangan. Pada saat makan bersama, orangtua memberikan nasihat-nasihat yang penting dalam hidup saya. Alhamdulillah, nasihat-nasihat itu membuat saya tidak berani melakukan hal-hal yang akan mempermalukan orangtua dan merugikan saya sendiri. 

Saat makan di luar bersama anak-anak, apalagi jika anak masih kecil, orangtua kerap kali merasa repot karena anak-anak berlarian keliling restoran dan mengganggu pengunjung lain. Saya pun mengalaminya. Anak-anak saya termasuk anak-anak yang aktif, mereka akan berlarian keliling restoran atau naik-naik ke atas bangku dan melompat-lompat. 

Duh, rasanya malu sekali dengan pengunjung restoran lainnya. Oleh karena itu, perlu mempertimbangkan pemilihan restoran yang ramah anak. Salah duanya: memiliki menu khusus untuk anak dan memiliki tempat bermain. Hah? Mana ada restoran yang punya tempat bermain? Ada dong... Di KFC Kemang ini contohnya. 

Tersedia tempat bermain anak yang gratis dan luas sehingga anak-anak bisa bermain saat orangtuanya sedang makan. Khususnya anak-anak yang masih kecil. Menu KFC untuk anak pun sangat disukai anak-anak. Lihat saja anak saya lahap makan ayam goreng KFC. Oya, ayam goreng KFC juga bukanjunk food karena kalorinya di bawah 500 Kkal. KFC juga memiliki ahli gizi dan nutrisi yang menyusun menu di KFC. Ada menu sup yang mengandung sayuran yang tentunya sangat bergizi. Informasi nutrisi menu KFC bisa dilihat di www.kfcku.com.

Makan bersama keluarga di KFC? Boros, dong?! Ya, memang makan di luar itu mengkhawatirkan isi dompet karena harus mentraktir semua anggota keluarga. Tapi kalau makannya di KFC sihno worry, karena ada paket Super Family seharga seratus ribuan yang pas untuk keluarga minimalis (orangtua dengan dua anak). Juga ada bucket isi 9 ayam dengan harga seratus ribuan juga. Mau mengadakan ulang tahun anak di KFC juga bisa, karena disediakan ruangan khususnya. Hm, sebentar lagi anak bungsu saya ulang tahun yang keempat. Semoga ada rezeki untuk mengadakan syukuran di KFC. 

Rayakan ultah di KFC
Rayakan ultah di KFC
Dalam acara tersebut, anak-anak diajak keliling dapur KFC dan menepungi ayam. Lalu diminta menceritakan aktivitasnya. Tiga anak yang berani mendapatkan hadiah uang tunai. Juga masih ada games berhadiah uang tunai. Anak-anak pun happy sekali. 

Apalagi sebelum pulang, makan siang dulu dengan ayam goreng KFC: Jago Santap bersama Keluarga. Momen makan bersama akan mempererat hubungan orangtua dan anak-anaknya sehingga anak-anak memiliki kenangan yang indah bersama orangtuanya. Ke mana pun anak-anak pergi, mereka akan terus mengingat nasihat-nasihat orangtuanya. 

Jika orangtua teramat sibuk, setidaknya luangkan waktu seminggu sekali untuk makan bersama dengan anak-anak. Rasanya itu bukan hal yang berat. 

[caption caption="Paket Super Family KFC"]

[/caption]

 

Facebook: www.facebook.com/leyla.hana

Twitter: @LeylaHana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun