Mohon tunggu...
Leyla Imtichanah
Leyla Imtichanah Mohon Tunggu... Novelis - Penulis, Blogger, Ibu Rumah Tangga

Ibu rumah tangga dengan dua anak, dan penulis. Sudah menerbitkan kurang lebih 23 novel dan dua buku panduan pernikahan.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Menabung Sambil Bermain dengan Tabungan Anak PermataBintang

3 Mei 2015   06:00 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:26 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Kakak, cita-citanya apa?”
“Cita-cita itu apa, Mah?”
“Kakak mau jadi apa nanti kalau sudah besar?”
“Oooh… Tentaraaa!”
“Kalau Dede, cita-citanya apa?”
“Ehm…. Pemadam Kebakaran….”

“Hebaaat….!” Saya memeluk kedua anak saya, memaklumi jawaban mereka mengenai cita-cita yang dipengaruhi oleh film kartun kesukaannya, hehehe…. Cita-cita mereka masih akan berubah mengikuti pertambahan usia. Seperti saya dulu, pernah memiliki lebih dari lima cita-cita. Wuiih… banyak banget, ya? Namanya juga anak-anak, mau jadi apa saja yang menarik perhatian mereka. Apa pun itu, asalkan bermanfaat positif bagi diri sendiri, orang lain, agama, dan negara, saya akan mendukung. Saya tidak akan memaksakan anak-anak hendak jadi apa nanti, agar mereka tak terbebani.

Pengalaman saya, untuk menggapai cita-cita itu membutuhkan dukungan finansial yang cukup. Sewaktu kecil, saya pernah bercita-cita menjadi Sutradara Film. Saya pernah mengadakan permainan sandiwara bersama teman-teman. Saya tidak tahu dari mana awalnya bisa memiliki cita-cita seperti itu. Aneh juga, pikir saya. Di saat banyak teman menginginkan menjadi Dokter, eh saya malah mau jadi Sutradara Film. Seperti itu juga yang ada di dalam pikiran anak-anak saya. Saya tak mengira Ismail (7 tahun), si sulung yang pendiam dan hobi main gadget itu ternyata malah bercita-cita menjadi Tentara. Saya juga tak menyangka Sidiq (6 tahun), anak kedua yang usianya hanya terpaut setahun dengan kakaknya itu bercita-cita menjadi Pemadam Kebakaran. Barangkali karena dia pernah melihat mobil pemadam kebakaran saat kami sedang berjalan-jalan.

Nah, cita-cita masa kecil saya dulu—Sutradara Film—tidak kesampaian, karena saya gagal masuk ke Institut Kesenian ternama di Jakarta. Padahal, cita-cita itu bertahan sampai saya duduk di bangku kelas tiga (sekarang, 12) SMA. Saya sempat bertanya-tanya berapa biaya kuliah di sana. Orangtua tak menyanggupi karena keterbatasan finansial. Saya masih bisa kuliah di perguruan tinggi negeri karena lolos seleksi dan biayanya lebih murah, tapi jurusan yang saya ambil tak sesuai dengan cita-cita. Barangkali jika dulu saya memiliki persiapan finansial, saya dapat meraih cita-cita menjadi Sutradara Film. Dari situ saya menyadari bahwa orangtua harus memiliki persiapan finansial agar anak-anak dapat meraih cita-citanya.

Menabung adalah salah satu cara untuk menyiapkan dana masa depan. Sewaktu kecil, saya tak mendapatkan edukasi mengenai pentingnya menabung. Pernah menabung di sekolah (dasar), tapi hasilnya tak tahu ke mana. Mungkin dipakai orangtua untuk membiayai perpisahan kelas 6, yang diadakan dengan jalan-jalan ke Cipanas. Biasanya memang begitu. Ibu-ibu di sekolah TK anak saya juga menabung di sekolah, tapi dananya “hanya” dipakai untuk jalan-jalan saat perpisahan sekolah. Adakah orangtua yang menabung khusus untuk persiapan menggapai cita-cita anak? Bagi yang belum, ayo mulai persiapkan!

Menabung sambil Bermain
Dunia anak adalah dunia bermain. Edukasi bisa diberikan sambil bermain. Edukasi menabung? Bisa juga! Iyakah? Nih, Tabungan Anak PermataBintang mengeluarkan inovasi terbaru berupa kartu Debit dan Buku Tabungan dengan teknologi 4D A. R. Wih, apa pula itu? Saya pun tercengang-cengang menyaksikan peragaan teknologi 4 D A.R dengan menggunakan buku Tabungan Anak PermataBintang ketika menghadiri salah satu acara peluncurannya di Atrium Plaza Senayan, tanggal 25 April 2015 lalu.

[caption id="" align="aligncenter" width="448" caption="dok. pri"][/caption]

Kompasianer yang memiliki anak usia 4 sampai 7 tahun, diundang oleh admin Kompasiana untuk menghadiri acara peluncuran tersebut, karena ada berbagai lomba untuk anak yang bisa diikuti. Tak tanggung-tanggung, saya datang bersama suami dan tiga orang anak. Maunya sih Ismail dan Sidiq mengikuti lomba mewarnai berhadiah Tabungan Anak PermataBintang senilai Rp 1 juta rupiah (juara 1), Rp 500 ribu (juara 2), dan Rp 250 ribu (juara tiga), tapi ternyata yang mau ikut lomba hanya Ismail.

[caption id="" align="aligncenter" width="252" caption="dok. pri"]

[/caption]

[caption id="" align="aligncenter" width="448" caption="dok. pri"]

[/caption]

Tabungan Anak PermataBintang merupakan produk tabungan bagi anak dengan memperkenalkan kembali kartu Debit dan Buku Tabungan yang menggunakan teknologi 4D A.R (Augmented Reality) Interaktif. Anak-anak dapat memainkan 4D A.R dengan kartu debitnya, serta berkreasi dengan cara mewarnai karakter-karakter Cerita Bintang secara interaktif dari buku tabungan tersebut. Untuk saat ini, ada lima karakter Cerita Bintang yang bisa dipilih oleh anak-anak: Pemain Bola, Pilot, Balerina, Dokter, dan Musisi. Tentara dan Pemadam Kebakaran tidak ada ya? Tenang, barangkali ke depannya nanti ada, karena cita-cita itu banyak, tidak terbatas pada lima karakter itu saja.
p
Kelima karakter Cerita Bintang itu bisa dipilih pada saat pembukaan rekening. Gambar karakter Cerita Bintang yang dipilih berada di halaman pertama buku tabungan dan bisa diwarnai sesuai kreativitas anak-anak. Pada acara peluncuran tersebut, Ismail mengikuti lomba mewarnai karakter Cerita Bintang. Masing-masing peserta mendapatkan buku tabungan dengan karakter Cerita Bintang yang berbeda-beda. Ismail mendapatkan karakter Pemain Bola, kelihatan semangat sekali mewarnainya. Walaupun tidak menang lombanya, pengalaman itu sangat berkesan, apalagi setelah menyaksikan karakter-karakter tersebut dapat “hidup” di layar Tablet.

[caption id="" align="aligncenter" width="448" caption="dok. pri"]

[/caption]

Yang benar? Iyaaa! Setelah karakter tersebut diwarnai, unduh aplikasi Cerita Bintang di Google Play atau App Store. Scan gambar Cerita Bintang yang sudah diwarnai itu, dan saksikan karakter-karakter hidup itu dan bergerak di layar Tablet. Hastagaaa! Keren bangeeet! Ismail sampai terpukau menyaksikan peragaannya. Seperti sedang bermain game. Inovasi yang luar biasa. Menabung sambil bermain. Bagi orangtua yang membuka rekening di acara peluncuran tersebut, akan langsung mendapatkan Tumbler dengan karakter Cerita Bintang yang seru untuk dibawa ke sekolah. Ismail juga dapat dan dia senang sekali membawanya ke sekolah.

Tabungan Anak dengan inovasi dan keunikan tersebut hanya ada di PermataBintang, tak heran bila mendapatkan rekor MURI sebagai bank pertama di Indonesia yang menawarkan tabungan dengan buku tabungan dan kartu debit 4D A.R yang interaktif. Cerita Bintang merupakan karakter terbaru PermataBintang dengan mengusung konsep dunia anak-anak yang penuh kreativitas dan kebebasan imajinasi menggapai cita-cita tanpa batas. Eh, tapi jangan keasyikan bermain karakternya yaaa…

Ini Dia Keistimewaan Tabungan PermataBintang
Memang, itu tabungan anak, tapi tetap saja yang menabung ya orangtuanya walaupun menggunakan nama anaknya. Apakah tabungan PermataBintang ini akan membebani pengeluaran bulanan keluarga? Biaya administrasinya berapa? Kalau ada biaya administrasinya, bisa-bisa uang tabungannya habis untuk potongan-potongan. Tenaaang…. Berikut adalah keistimewaan Tabungan PermataBintang:

1.Bebas biaya administrasi rekening bulanan untuk saldo rata-rata lebih besar atau sama dengan Rp 50.000. Tuh, bebas biaya administrasi! Asal tetap ada saldo Rp 50.000 ya di rekeningnya, lagipula saldo itu tidak bisa diambil (bersifat menetap).
2.Bebas biaya tarik tunai di ATM Bank lain yang tergabung dalam jaringan ALTO, ATM Bersama, ATM Prima (BCA), dan ATM Visa/ Plus untuk saldo sebelum transaksi lebih besar atau sama dengan Rp. 5.000.000. Bila saldonya di bawah itu, biaya tarik tunainya sebesar Rp 7.500 di ATM Bank lain yang tergolong dalam jaringan ALTO, ATM Bersama, dan ATM Prima (BCA), dan Rp 25.000 per transaksi untuk tarik tunai di ATM Bank lain yang tergabung dalam jaringan VISA/ Plus.
3.Ada pembatasan nominal transaksi di ATM sesuai usia dan kebutuhan buah hati Anda. Mengapa? Ya, supaya jangan diambil terus uangnya, bagaimana bisa kumpul kalau ditarik terus? Hehehe…. Misalnya, untuk tarik tunai dibatasi hanya Rp 500.000 per hari. Sebaiknya memang tabungan ini benar-benar dikhususkan untuk persiapan menggapai cita-cita, jadi jangan sering-sering diambil kecuali untuk biaya sekolah.
4.Kenyamanan layanan transaksi terlengkap melalui fasilitas Permata e-banking (PermataATM, PermataMobile, PermataNet, dan PermataTel) tanpa harus datang ke Cabang PermataBank.
Untuk bisa membuka rekening Tabungan Anak PertamaBintang, orangtua cukup menyerahkan Kartu Identitas orangtua (KTP/ SIM/ Paspor), NPWP orangtua, dan Akte kelahiran anak atau Kartu Keluarga saat pembukaan rekening. Tabungan ini khusus untuk anak usia kurang atau sama dengan 17 tahun, yaa…. Bagi anak-anak yang rajin menabung, akan mendapatkan hadiah langsung lagi lho, berupa buku serial mewarnai yang akan semakin meningkatkan kreativitas dan imajinasi anak. Direktur Retail Banking PermataBank, Bianto Surodjo, mengatakan, “PermataBank selalu memberikan perhatian yang sangat besar terhadap nasabah dan keluarganya. Dengan memperkenalkan tokoh karakter Cerita Bintang pada tabungan PermataBintang, kami berharap anak-anak dapat terinspirasi untuk memiliki cita-cita yang tinggi dan mulai belajar menabung di usia dini. Disamping itu, kami memiliki program Banking for Student yang dilakukan secara berkala agar makin mendekatkan dan mengenalkan dunia perbankan kepada anak-anak sehingga budaya menabung menjadi keseharian mereka.”

Jumlah rekening PermataBintang sampai saat ini sudah mencapai 200 ribu-an lho, bermanfaat untuk edukasi menabung bagi anak-anak dan media pembayaran uang sekolah. Jadi, sudah siap buka tabungan anak PermataBintang? Nikmati keseruan menabung dan bermain dalam buku tabungan dan kartu debit PermataBintang.

[caption id="" align="aligncenter" width="518" caption="dok. pri"]

[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun