Mohon tunggu...
Leya Cattleya
Leya Cattleya Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - PEJALAN

PEJALAN

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Protokol COVID-19 bagi Jamu Gendong: Suatu Model Normal Baru

13 Mei 2020   09:00 Diperbarui: 14 Mei 2020   21:21 2044
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jamu Gendong dan Tradisi Indonesia 

Di Indonesia, Jamu bukan hanya ada di jawa. Terdapat berbagai jamu di seluruh wilayah Indonesia yang menggambarkan keragaman hayati Indonesia. Namun demikian, tulisan ini hanya terbatas melihat Jamu Gendong.

Jamu gendong adalah tradisi. Tradisi ini bukan hanya pada ramuan jamunya. Tetapi juga cara membawanya yang digendong. Tradisi juga ada pada prosesnya yang mengolah empon empon dengan cara manual, empon empon dirajang dan diperas dengan tangan "Saya tidak bisa merasakan sari patinya bila saya gunakan kaos tangan", begitu kilang seorang ibu Jamu di kawasan perumahan Bumi Makmur di Bekasi. 

Sementara, ibu jamu lain sudah menggiling empon-empon dengan blender dan langsung menyaringnya. Tradisi bahkan ada pada urutan meminumnya. Biasanya diawali dengan jamu pahit. Lalu disusul dengan jamu manisnya untuk mengobati pahitnya.

Bu Jamu biasanya menggendong jamunya, sehingga sering disebut Jamu Gendong. Dalam gendongan biasanya terdapat sekitar 7 sampai 9 botol jamu. 

Bahkan, di beberapa daerah, jumlah botol dianggap punya makna. Bila jumlah botol 7 maka tandanya si penjual jamu adalah lajang. Bila jumlahnya 8 maka ia menikah. 

Sementara bila 9 botol maka artinya penjual jamu adalah janda. Saya kira itu adalah lebih dari guyonan laki laki dengan imajinasi imajinasnya. Lihat saja viralnya mbak Jamu yang disebut cantik dan muda. 

Netizenpun kemudian menjadikan viralnya si Mbak Jamu sebagai 'hiburan'. Naun, ini tidak membuat Jamu menjadi lebih posisinya. Bahkan, mungkin justru pelecehan kepada si Mbak Jamu yang terjadi.

Tradisi lain adalah bakul Jamu biasanya membawa seember kecil air untuk mencuci gelas gelasnya. Banyak kalangan kemudian mempertanyakan kebersihan dari mencuci gelas jamu yang hanya dilakukan dengan air seadanya yang ada di dalam ember kecil yang dibawa Ibu Jamu.

Bakul Jamu atau Ibu Jamu yang notabene peramu jamu dan sekaligus pedagang jamu ini bisa dikatakan sebagai seorang ahli. Menu utama yang dibuat ibu Jamu yang antara lain terdiri dari delapan jenis jamu, yaitu kunyit asam, beras kencur, cabe puyang, pahitan, kunci suruh, kudu laos, uyup-uyup/gepyokan dan sinom adalah sudah menjadi keharusan tradisi. Kesemuanya dipercaya bermanfaat untuk menjaga kebugaran.

Dalam sejarah jamu gendong, dahulu pedagang membuat delapan jenis jamu berupa: kunyit asam, beras kencur, cabe puyang, pahitan, kunci suruh, kudu laos, uyup-uyup/gepyokan dan sinom. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun