'Thangsgiving', Reformasi Kristen Protestan di Amerika
Pada tiga hari terakhir ini, beberapa rekan yang bekerja atau tinggal di Amerika Serikat membagi foto acara "Thanksgiving". Mereka merayakan 'Thanksgiving' bersama keluarga besar, anak dan cucu serta sahabat mereka.
Di Amerika, masyarakaat merayakan 'Thanksgiving'Â pada minggu keempat di bulan November. Sementara di Kanada, masyarakat merayakannya di minggu kedua bulan Oktober.
Meski awalnya 'Thanksgiving' merupakan bagian dari tradisi dan perayaan agama, pada akhirnya ia menjadi bagian dari budaya sekuler moderen.
'Thanksgiving' bermula dari upacara untuk mensyukuri hasil panen pertanian dalam sejarah Amerika. Ini bermula dari masyarakat Inggris yang mulai dilakukan setelah reformasi besar besaran oleh umat Kristen Protestan di tahun 1578. Peristiwa ini menyikapi banyaknya hari libur yang ada di kalangan masyarakat penganut Katolik. Jadi, wilayah seperti New Englang (Boston dan Pensyvania) yang punya tradisi ini. Di Kanada, sejarah "Thanksgiving" tidak terlalu dikenal.
Dalam konteks tradisi dan perayaan keagamaan, masyarakat Kristen Prostestan melakukan puasa sebelum 'Thanksgiving'. Mirip puasa Ramadhan sebelum Idul Fitri. Adapun keputusan untuk menentukan minggu keempat bulan November sebagai hari peringatan 'Thanksgiving' adalah berdasar keputusan Abraham Lincoln. Selanjutnya, ini menjadi awal dari peringatan Thanksgiving di jaman moderen.
Tidak hanya keturunan orang Inggris yang ada di Amerika saja, namun imigran dari manapun, baik Eropa atau Asia yang memasuki wilayah Amerika, khususnya di 'New England' biasanya merayakannya sebagai bagian dari ritual setelah musim panen.
Pada acara tersebut, keluarga dan sahabat akan berkumpul dan menikmati menu tradisional yaitu kalkun panggang, kentang, sayuran, dengan saus 'cranberry' berikut 'gravy' dan kue labu 'pumpkin pie'. Ini memang sudah jadi tradisi dari tahun ke tahun dan menjadi acara keluarga yang ditunggu.Â
'Thanksgiving' juga menggerakkan migrasi yang cukup besar. Sekitar 58,4 juta orang Amerika bermigrasi dalam rangka 'mudik' untuk perayaan ini  (Forbes, 2018), dan termasuk satu dari migrasi terbesar di dunia setelah Imlek, Festival Musim Gugur, dan Lebaran di Indonesia. Ini pernah saya tulis dalam suatu artikel di Kompasiana.Â
Perayaan Panen Di Belahan DuniaÂ
"Thanksgiving" sendiri memiiki arti syukuran untuk merayakan hasil atau pasca panen. Dengan demikian, "Thanksgiving" tidak terikat pada apa yang dirayakan oleh orang Amerika Utara. Juga, tak dikaitkan dengan perayaan agama tertentu. Ia berada pada konteks lokal dan kadang berkait dengan kepercayaan tertentu di wilayah tersebut.Â