Mohon tunggu...
Leya Cattleya
Leya Cattleya Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - PEJALAN

PEJALAN

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama FEATURED

Kegenitan Nyamuk Betina dan Malaria Papua

22 September 2019   18:40 Diperbarui: 25 April 2021   07:11 1293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sepanjang hari ia bekerja. Ia tetap membawa Noken penuh dengan sauran, ubi, pisang dan lain lain di kepala. Itulah sebabnya, anaknya yang pertama meninggal sesudah lahir. Sebagai ibu, ia bekerja terlalu keras. Sementara, ia kekurangan gizi, sehingga air susunya tidak keluar dan anaknya meninggal.

Memang, masyarakat Papua sudah terbiasa dengan Malaria. Namun, bukan berarti masyarakat Papua bisa mudah mengobati dan menyembuhkannya. Ini soal keterlambatan waktu mengobati, karena baik Malaria Tropika, Tertiana dan mix sekalipun, jika penanganannya bisa cepat dan tepat, maka bisa disembuhkan.

Di Papua, Malaria biasanya bersamaan hadirnya dengan penyakit lain, seperti HIV/AIDs dan TBC. Ketiga penyakit ini dinilai oleh kelompok adat sebagai penyebab berkurangnya atau depopulasi masyarakat Papua. Ini juga disebabkan oleh kasus kematian ibu hamil melahirkan dan kematian bayi baru lahir yang tinggi.

Malaria baik Tropika, Tertiana atau mix sekalipun jika penanganan bisa cepat dan tepat, maka malaria akan bisa disembuhkan. Juga, kondisi tubuh dan daya tahan mempengaruhi kondisi ketika terserang malaria.

Banyak di antara masyarakat yang menggunakan obat tradisional yang berasal dari tanaman sekitarnya, misalnya daun sambiloto, batang brotowali, daun pepaya, dan daun pare yang dikonsumsi. Namun tentunya bergantung pada kondisi dan status kesehatan masing-masing. 

Ketika terlambat diobati, malaria sudah menjadi akut ketika pasien dibawa ke dokter.

Jadi, yang menyebabkan urusan penyakit Malaria cukup pelik adalah karena pada umumnya menjangkit pasien bersamaan dengan penyakit lain, seperti HIV/AIDs, TBC atau terjadi pada ibu hamil dan anak anak. 

Saat ini berkembang penelitian untuk vaksin malaria. Tentu hal ini ditinggu tunggu. 

Apa Persiapan yang Diperlukan untuk Bekerja/Melakukan Pekerjaan di Papua
Akhir-akhir ini beberapa kawan menghubungi saya. Mereka menanyakan apa yang mereka perlu siapkan bila akan bekerja di Papua? 

Tentu saya katakan 'pahami Papua'. Ini saya sampaikan karena alasan bekerja untuk proyek semata tak akan cukup bila kita tidak memahami wilayahnya. Papua adalah wilayah istimewa. 

Bagaimanapun, akhirnya saya juga menyampaikan tips soal obat malari bila kawan-kawan hendak bekerja ke Papua. Pertama, tentu hindari jangan sampai digigit nyamuk Malaria. Artinya, hindari mengenakan baju terbuka, khususnya di waktu senja. Kedua, minum obat pencegahan. Profilaksis atau doxycycline seminggu sebelum, selama di sana, dan sebelum dan setelah pulang dari Papua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun