Mohon tunggu...
Leya Cattleya
Leya Cattleya Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - PEJALAN

PEJALAN

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama FEATURED

Kegenitan Nyamuk Betina dan Malaria Papua

22 September 2019   18:40 Diperbarui: 25 April 2021   07:11 1293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Malaria Anopheles (Foto: Reuter)

Jadi, nyamuk yang berparasit membawa Malaria, selaku vector, dari satu orang ke orang yang lain. Pada peringatan hari Malaria Sedunia 25 April yang lalu, WHO mengusung tema "Zero Malaria Starts with Me", atau "Nol Malaria Dimulai dari Saya".

WHO mengingatkan pentingnya gerakan kampanye tersebut, mengingat setelah lebih dari satu dekade, justru kemajuan tidak terlihat. Bahkan, perkiraan jumlah kematian malaria pada 2017 mencapai angka 435.000 jiwa, tidak berubah dibandingkan tahun sebelumnya. 

Data di bawah ini menampilkan tren kasus Malaria di seluruh Indonesia yang dilaporkan pada 2018. 

Prfil Kesehatan Indonesiq 2018, Kemenkes
Prfil Kesehatan Indonesiq 2018, Kemenkes
Fakta tentang Malaria di Indonesia masih menakutkan (dan terbelakang):
  • Setengah penduduk Indonesia hidup di wilayah rawan malaria. Dari jumlah kota dan kabupaten Indonesia yang berjumlah....., baru 257 yang bebas malaria. Sementara itu, masih terdapat 10,7 juta penduduk yang tinggal di daerah endemis menengah dan tinggi malaria. Daerah tersebut terutama meliputi Papua, Papua Barat, dan NTT.
  • Korban terbanyak adalah perempuan hamil dan anak anak yang tingkat kesehatannya rentan
  • Pada 2017, dari jumlah 514 kabupaten/kota di Indonesia, 266 (52%) di antaranya wilayah bebas malaria, 172 kabupaten/kota (33%) endemis rendah, 37 kabupaten/kota (7%) endemis menengah, dan 39 kabupaten/kota (8%) endemis tinggi.

Secara nasional, program pembagian kelambu dilakukan dengan jumlah untuk seluruh Indonesia sejak tahun 2004 sampai 2017 sebanyak 27,6 juta kelambu.

Kelambu dianggap efektif untuk mencegah malaria adalah tidur, disamping menyemport dinding rumah, dan menggunakan repellent. Sementara upaya selanjutnya adalah pengelolaan lingkungan.

Pemerintah mengklaim sudah 'on the track' dalam upaya mengeliminasi malaria. Tetapi mengapa kita juga mengatakan bahwa selama satu dekade, upaya mengeliminasi Malaria masih belum signifikan. Bukankah artinya, banyak PR kita untuk memahami persoalan yang ada dan memberikan solusi yang tepat?

Malaria Papua dan Komplikasi dengan Penyakit Lain
Mama-mama Papua yang saya pernah temui bercerita "Ibu... di Sumatra kabarnya ada macan. Kami di sini bersyukur takada macan, tapi kami mati dimakan malaria." Itu adalah ucapan yang muncul sekitar 13 tahun yang lalu, kemudian 10 tahun yang lalu, dan 3 tahun yang lalu.

Bicara soal Papua mau tak mau selalu membuat saya seperti dipaksa melihat luka yang sama dan bahkan makin buruk.

Masyarakat sering menyebutnya sebagai Malaria Papua. Mengapa Malaria di Papua ditakuti? Sebetulnya, apa bedanya? Saya membaca artikel Kompasianer Mulyadi Djaja pada April 2018 di sini.

Malaria Papua hanyalah sebutan masyarakat umum, karena ketika Malaria mengenai masyarakat yang tinggal di Papua, biasanya perlu lama untuk sembuh karena akses pada layanan kesehatan tidak semudah mendapatkannya di Jawa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun