Mohon tunggu...
Leya Cattleya
Leya Cattleya Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - PEJALAN

PEJALAN

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Masyarakat Sipil Indonesia, Renta Sebelum Tua

20 September 2019   15:12 Diperbarui: 21 September 2019   10:40 1625
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ILUSTRASI : MASYARAKAT KORBAN POLITIK IDENTITAS DI KALA AHOK DIPENJARA KARENA PENISTAAN AGAM (FOTO : TEMPO)

Indonesia perlu lebih serius dan strategis dalam membaca situasi dan menyiasati cara dan upaya dalam proses transisi yang terus berjalan. Jangan sampai kecolongan dan kedodoran lagi. 

Masyarakat sipil yang kuat juga merupakan tujuan pembangunan kita. Pemerintah perlu memasukkan suatu strategi yang jelas dalam RPJMN 2019 - 2024 yang akan datang. Pada akhirnya, masyarakat beradab dan berbudaya adalah satu warisan kita untuk generasi ke depan.

Dua puluh satu tahun reformasi berjalan. 

Suasana saat ini kembali hangat dan beberapa kali gaduh dan terkesan tak terkontrol. Dan, masyarakat sipil masih terus "berkicau" di medsos, namun dengan kicau yang risau. 

 Meski Philip J Vermonte sudah duduk sebagai Direktur Eksekutif CSIS, dan bukan lagi staf yunior agensi iklan, ia tentu punya pandangan tentang situasi politik negeri. 

Meski para reformis tahun 1998 sudah lelah bosan mendorong dorong perubahan dan mereka mengakui gaptek, usia masyarakat sipil kita masihlah muda. 

Segarkan spirit di masyarakat sipil dengan peta dan strategi baru agar kita tidak mati karena renta dikeroposkan korupsi. 

*) Beberapa hari terakhir ini saya melakukan kemarahan dan kekecewaan. Tulisan ini adalah mengembangkan tulisan saya terdahulu terkait masyarakat sipil di Kompasiana. 

Pustaka : Satu, Dua, Tiga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun