Data BNN menunjukkan pula bahwa 4 juta masyarakat Indonesia terbukti merupakan pengguna narkoba. Terdapat sekitar 2 juta orang muda dan pelajar yang mengatakan menggunakan narkoba pada 2018.
Sementara, pengguna narkoba di kalangan pekerja adalah sebesar 1,5 juta. Selanjutnya, setiap harinya, 50 orang muda meninggal karena 'over dosis' atau OD karena mengkonsumsi narkoba.
Business Insider Singapore yang meneruskan Business Insider Amerika melaporkan dalam artikel "'Deaths of despair' are taking more lives of millennial Americans than any other generation" cukup menohok.
Artikel ini merupakan laporan atas studi yang diselenggarakan oleh Public Health Group Trust for America's Health and Well Being Trust. Laporan ini melihat pada Millenials berusia 23 sampai 38 thaun di tahun 2019.
Ini terjadi khususnya ketika mereka tidak menerima dukungan sosial dair keluarga dan lingkungannya.
Kematian ini khususnya terjadi di Amerika. Terdapat 36.000 milenial asal Amerika yang meninggal karena sebab di atas pada 2017. Pada umumnya, kematian itu adalah karena alasan over dosis narkoba.
Milenial dan Narkoba
BNN menyampaikan bahwa selama dua dekade belakangan ini, anak dan remaja Indonesia nyata-nyata menjadi target perang proxy. Dalam perang proxy ini, sindikat dari luar negeri bermain dengan pedagang di dalam negeri.
Sudah tentu, modusnya adalah menggoda dan mencekoki kelompok muda dengan aneka ragam produk Narkoba (narkotika dan obat-obatan) terlarang.
Pada tahun 2017, BNN mengidentifikasi adanya 83 sindikat internasional yang menyelundupkan dan mengedarkan narkoba di dalam negeri.