Mohon tunggu...
Leya Cattleya
Leya Cattleya Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - PEJALAN

PEJALAN

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

"I Hate You Then I Love You"

28 Juli 2019   22:21 Diperbarui: 31 Juli 2019   12:35 488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pavarotti di Metropolitan Opera di New York (dziele.pl)

"I Hate You Then I Love You" nya Luciano Pavarotti dan Celine Dion

Pernah rasakan jatuh cinta, kan? Nah, kalau mendengarkan lagu ini, I Hate You Then I Love You, makin terasa ga rasanya jatuh cinta? Juga terasa ga rasa benci di tengah rasa jatuh cintanya? 

Saya sengaja pilih lagu lama ini karena memang belum ada penyanyi dari semua generasi, termasuk milenial, yang mampu nyanyikan lagu ini seindah  kedua penyanyi dunia ini, Luciano Pavarotti dan Celine Dion. Memang lagu lama, namun lagu ini bisa dirasakan keindahannya hingga kini.

Saya juga hendak angkat lagu ini mengingat santernya berita tentang Celine Dion yang dirilis banyak media sejak meninggalnya suami tercinta, Rene. Gosip tentang Celine Dion dengan Fefe Munof, "boneka" penari latar yang dianggap mengucilkan Dion dari lingkaran lamanya. Okay, stop bergosip. 

Dari judulnya saja, kita bisa coba artikan bahwa ini rasa cinta yang bercampur benci. Dari rasa membenci lalu jadi rasa cinta. Atau sebaliknya. 

Ketika yang menyanyikan adalah Luciano Pavarotti dan Celine Dion, betapa kita rasakan rasa dendam cinta yang mendalam itu. Atau cinta yang 'toxic', bahkan?

Kali ini saya tidak hendak membuat ulasan mendalam tentang lagu ini. Saya hanya hendak ajak kita semua untuk menikmati lagu ini dan merasakan dendam kesumatnyanya rasa cinta itu ya.  Memang sih....makna lagu ini juga bisa untuk konteks politik kita ya? Hahaha..( Katanya mau santai tapi terpancing bicara politik. Gimana sih?). 

Yuk, kita coba dengar lagu ini dan kita coba dengan liriknya ya. Saya sertakan terjemahannya, agar kita bisa hayati lagu ini dengan lebih mudah.


I Hate You Then I Love You
I'd like to run away from you
Saya ingin lari darimu 

But if I were to leave you I would die
Tapi jika saya meninggalkanmu, saya akan mati

I'd like to break the chains you put around me
Saya ingin mematahkan rantai yang kau lingkarkan padaku.

And yet I'll never try
Namun, aku tidak akan pernah mencoba

No matter what you do you drive me crazy
Tidak peduli apa yang kau akukan, kamu membuat aku gila 

I'd rather be alone
Saya lebih baik sendiri

But then I know my life would be so empty
Tapi kemudian aku tahu hidupku akan begitu kosong

As soon as you were gone
Segera setelah kau pergi

Impossible to live with you
Tak mungkin tinggal bersamamu
But I could never live without you
Tapi aku rak akan pernah bisa hidup tanpamu
For whatever you do / For whatever you do
Untuk apapun yang kamu lakukan / untuk apapun kamu lakukan
I never, never, never
Saya tidak pernah, tidak pernah, tidak pernah
I want to be in love with anyone but you
Aku mau jatuh cinta dengan siapapun, kecuali kamu
You make me sad
Kamu membuatku sedih
You make me strong
Kamu membuatku kuat
You make me mad
Kamu membuatku marah
You make me long for you 
Kamu membuat aku rindu padamu
You make me long for you
Kau buat aku merindukanmu
You make me live
Kamu membuatku hidup
You make me die
Kamu membuatku mati
You make me laugh
Anda membuatku tertawa
You make me cry for you / You make me
Kau membuatku menangis untukmu / Kamu membuatku
cry for you
menangis untukmu
I hate you
aku membencimu
Then I love you
Lalu aku mencintaimu
Then I love you
Lalu aku mencintaimu
Then I hate you
Lalu aku membencimu
Then I love you more
Lalu aku lebih mencintaimu
For whatever you do
Untuk apapun yang kamu lakukan
I never, never, never
Saya tidak pernah, tidak pernah, tidak pernah
Want to be in love with anyone but you
Ingin jatuh cinta dengan siapapun kecuali kamu
You treat me wrong
Kau perlakukanku dengan salah
You treat me right
Kau perlakukan aku dengan benar
You let me be
Kau biarkan aku
You make me fight with you
Kau buat aku bertengkar denganmu
I could never live without you
Aku tak akan bisa pernah bisa hidup tanpamu
You make me high
Kamu membuatku tinggi
You bring me down
Kau buat aku jatuh
You set me free
Kau bebaskan aku
You hold me bound to you
Kau tahan aku terus terikat denganmu
I hate you
aku benci kau 

Then I love you
Lalu aku mencintaimu
Then I love you
Lalu aku mencintaimu
Then I hate you
Lalu aku membencimu
Then I love you more / I love you more
Lalu aku mencintaimu lebih / aku mencintaimu lebih
For whatever you do / For whatever you
Untuk apapun yang kau lakukan / untuk apapun yang kau lakukan 

 I never, never, never
Saya tidak pernah, tidak pernah, tidak pernah
Want to be in love with anyone but you
Ingin jatuh cinta dengan siapapun kecuali kamu
I never, never, never
Saya tidak pernah, tidak pernah, tidak pernah
I never, never, never
Saya tidak pernah, tidak pernah, tidak pernah
I never, never, never
Saya tidak pernah, tidak pernah, tidak pernah
Want to be in love with anyone but you
Ingin jatuh cinta dengan siapapun kecuali kamu
But you
Kecuali kamu 

I Hate You, Then I love You -- Lagu Kelas Dunia yang Fenomenal 

Lagu I hate You, Then I love You adalah lagu yang diadaptasi dari lagu Italia "Grande Grande Grande" yang dinyantikan oleh Mina, yang kemudian pernah juga didendangkan oleh Shirley Bassey dalam lagu berjudul 'Never, Never, Never'.

Lagu yang ditenarkan oleh Pavarotti dan Dion ini didedikasikan keuntungannya untuk anak anak Liberia pada 9 Juni 1998. Adapun CD dan DVD dari lagu ini dirilis pada 20 Oktober 1998.

Banyak komentar yang menarik tentang kedua penyanyi ketika lagukan untaian lirik ini.

Saya setuju bahwa mereka adalah duet terbaik.

"Ketika Dion menyanti, dia adalah perempuan tercantik di planet ini". Ternyata memang perempuan dengan bakat luar biasa seperti Celin Dion membuat ia menjadi nampak paling cantik ya.

Sementara komentar pada Pavarotti adalah "Sayang sekali ia sudah meninggal. Tak ada suara seindah Pavarotti'. 

Terdapat komentar tentang Celine Dion yang sangat menghayati ketika menyantikannya. Sementara itu, Pavarotti yang bahasa ibunya adalah Itali harus memfokuskan matanya pada 'telepromter' agar bisa membaca teks lagu dengan bahasa Inggris itu dengan baik. Namun, suara mereka mewakili jiwa itu dengan luar biasa, bukan? 

Suatu kolaborasi yang sulit diulang kesempurnaannya.

Luciano Pavarotti si Raja C Tinggi dan Celine Dion si Ratu 200 Juta Keping C
Luciano Pavarotti lahir pada 12 Oktober 1935 di Italia. Ia seprang penyanyi opera tenor yang kemudian merambah ke music pop. Ia bisa dikatakan penyanti tenor paling berhasil sepanjang jaman.

Karena suaranya, ia sering disebut "Raja C Tinggi". I adalah penyanti pada pembukaan FIFA Piala Dunia di tahun 1990. Sejak itu, ia menjadi terkenal.

Pada Olimpiade Musim Dingin di Turin di tahun 2006, ia nyanyikan lagu Nessun Dorma untuk terakhir kalinya. Ia meninggal karena kaker pankreas pada 6 September 2007.

Pavarotti di Metropolitan Opera di New York (dziele.pl)
Pavarotti di Metropolitan Opera di New York (dziele.pl)
Sementara Celine Dion atau nama lengkapnya Cline Marie Claudette lahir pada 30 Maret 1968 berkewarganegaraan Kanada. Sejak kecil memang ia telah tumbuh menjadi penyanyi lagi lag berbahasa Perancis dan penampilan pertamanya di panggung internasional adalah ketika ia memenangkan 1982 Yamaha World Popular Song Festival  dan the 1988 Eurovision Song Contest, ketika ia mewakili Swiss. Di tahun 1990, setelah ia belajar bahasa Inggris, ia meluncurkan rekamannya.

Ia memang legenda. Rekaman yang menduniapun tak terhitung. Di 1996 ia rilis album 'Falling into You yang disusul album Lets Talk About Love pada tahun berikutnya. Ia juga merilis album 'The Power of Love', 'Think Twice', 'Because You Loved Me", 'Its All Comign to Me Know', 'My Heart will go On', dan "I am your Angel". Semuanya rekamannya menuai penghargaan karena selalu duduk di ranking 1 di lagu lagu Billboard. Dia selalu nomor satu di semua negara. Itu menakjubkan. Di Kanada, ia berhasil menjual 200 juta keping rekaman lagunya.

Celine Dion yang menguruskan diri (sumber : Hype Life Magazine)
Celine Dion yang menguruskan diri (sumber : Hype Life Magazine)
Celine Dion sendiri sangat indah menyanyikan lagu lagu R&B, Gospel dan juga klasik dan rock. Ketika menyanyikan lagu bersama soprano Luciano Pavarotti, wah hanya kekaguman saja yang ada.

Sedihnya, tahun ini ia diberitakan melakukan diet ketat sejak meninggalnya suaminya, sehingga tubuhnya amat kurus dan wajahnya menua. Media lalu mempersalahkan Dion yang sedang "dekat" dengan pemuda penari latarnya, Pepe. 

I Hate You, Then I Love You - Lagu Mendunia yang Paham Politik Kita :) 
Dalam bahasa Jawa ada pepatah "Ojo geting, mengko nyanding", artinya jangan benci berlebihan nanti malah jadi bersebelahan atau berpasangan. Tetapi, saya lihat lagu ini bukan hanya seluas atau sesempit itu maknanya.

Seseorang yang jatuh cinta yang amat sangat akan memiliki rasa yang campur aduk. Rasa benci, lalu rasa cinta bukan alang kepalang. Rasa semacam itu mungkin mengasikkan, tetapi apakah cinta semacam itu bisa membuat seseorang bekerja ya? 

Ketika seseorang membenci, bisa saja kemudian ia mencintai pada akhirnya. Pada saat yang sama, ketika sepasang kekasih telah mencintai untuk waktu yang cukup lama, rasa cinta itu bisa bercampur dengan rasa benci. Rasa benci ini bisa terjadi ketika relasi sepasang kekasih sempat ‘goyang’.  Biasanya, rasa cinta dapat jadi benci ketika telah muncul orang ketiga. Cinta itu menjadi kebencian. Namun, karena rasa cinta yang kuat pulalah yang meleburkan rasa benci itu.

Pasangan dengan cinta semacam itu akan saling mengingat dan tak bisa tidur ketika mereka saling berjauhan. Ada rasa benci. Namun, rasa rindu dan cinta akan membuat keesokan harinya mereka akan saling mencari.

Seringkali, orang yang melukai rasa cinta itu adalah orang yang justru mencintainya dengan sangat. Cinta yang menyakitkan, nampaknya. Nah, saya bukan ahli percintaan sehingga analisisnya bisa jadi kacau. Ha ha

Nah, dalam politik di sekitar kita, nampaknya rasa seperti ini lebih mudah terjadi ya?!. Yang sebelumnya nampak saling cinta dan mendukung, lalu nampak saling bersaing dan melempar kata benci, tapi setelahnya berpelukan penuh kasih. Duh...

Pustaka : Pavarotti; Celine Dion, I Hate You Then I Love You

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun