Saya melihat ini dengan kacamata yang berbeda lagi. Jumlah penduduk asli Dayak hampir tidak pernah bertambah secara signifikan, apalagi bila dibandingkan dengan luas pulau Kalimantan.
Walaupun daratan Kalimantan hanya berjumlah sekitar 1% dari luas daratan dunia, namun Kalimantan menyimpan 6% jenis flora dan fauna dunia. Ini merupakan kekayaan yang luar biasa, yang mungkin masyarakat asli Dayakpun belum bisa menggali sepenuhnya sebagai kekayaan mereka.
Memahami Kalimantan beserta budaya yang ada di kalangan masyarakat Dayak, khususnya mereka Dayak asli yang masih memiliki nilai dan praktik nomaden perlu menjadi pemahaman bersama. Ini menjadi penting bagi pelaku pembangunan untuk menawarkan pendekatan yang menghormati hak masyarakat adat.Â
Nomaden, Gaya Hidup dan Budaya Primitif yang Bergerak ke Masa Moderen dan MillenialÂ
Studi dan observasi menunjukkan bahwa gaya hidup nomaden memang tidak sepenuhnya hilang. Bahkan, beberapa nilai telah diadopsi dalam masyarakat millennial.
Industri perdagangan dan retilpun mempergunakan perkembangan teknologi digital untuk mencari informasi, melakukan riset, memasarkan maupun melakukan transaksi.
Perubahan bukan hanya berkenaan dengan industri dan retil, namun juga dalam sektor properti. Sebagian dari generasi Milenial tidak memiliki pemikiran dan nilai yang sama dalam hal tempat tinggal dan kepemilikan properti.
Generasi ini cukup bahagia dengan menyewa apartemen, tinggal di 'kost kostan', tanpa harus memiliki property sebagai bagian dari aset.
Mobil dan kendaraanpun tidak lagi merupakan aset yang hendak dikejar kepemilikannya. Fasilitas transportasi masa seperti MRT, kereta api, bus dan juga fasilitas kendaraan 'online' menjadikan pergeseran semakin cepat.