Mohon tunggu...
Leya Cattleya
Leya Cattleya Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - PEJALAN

PEJALAN

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Gaya Hidup Nomaden: Dari Masa Prasejarah, Zaman Modern, hingga Era Milenial

10 Juni 2019   08:50 Diperbarui: 11 Juni 2019   07:15 4048
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gaya hifup nomaden di masa moderen (outandaboutlife.com)

Saya melihat ini dengan kacamata yang berbeda lagi. Jumlah penduduk asli Dayak hampir tidak pernah bertambah secara signifikan, apalagi bila dibandingkan dengan luas pulau Kalimantan.

Walaupun daratan Kalimantan hanya berjumlah sekitar 1% dari luas daratan dunia, namun Kalimantan menyimpan 6% jenis flora dan fauna dunia. Ini merupakan kekayaan yang luar biasa, yang mungkin masyarakat asli Dayakpun belum bisa menggali sepenuhnya sebagai kekayaan mereka.

Memahami Kalimantan beserta budaya yang ada di kalangan masyarakat Dayak, khususnya mereka Dayak asli yang masih memiliki nilai dan praktik nomaden perlu menjadi pemahaman bersama. Ini menjadi penting bagi pelaku pembangunan untuk menawarkan pendekatan yang menghormati hak masyarakat adat. 

Nomaden, Gaya Hidup dan Budaya Primitif yang Bergerak ke Masa Moderen dan Millenial 

Studi dan observasi menunjukkan bahwa gaya hidup nomaden memang tidak sepenuhnya hilang. Bahkan, beberapa nilai telah diadopsi dalam masyarakat millennial.

Ilustrasi gaya hifup nomaden di masa moderen (outandaboutlife.com)
Ilustrasi gaya hifup nomaden di masa moderen (outandaboutlife.com)
Berkembangnya teknologi digital mengubah banyak nilai yang ada di mayarakat. Masyarakat merespons perubahan dengan cepat agar bisa bertahan. Pekerjaan bisa dilakukan di manapun, karena tidak terikat pada bangunan kantor secara fisik. Teknologi digital membantu dan memfasilitasi proses ini.

Anyropolog Rusia Aleksandra Terekhina yang hifup berpindah demi risetnya (yamalexpendition.ru)
Anyropolog Rusia Aleksandra Terekhina yang hifup berpindah demi risetnya (yamalexpendition.ru)
Mungkin saja sebagian dari kita sudah menjalani kehidupan yang mirip mirip dengan gaya hidup nomaden ala peneliti peneliti kawan saya, tanpa kita sadari. Betul demikiankah, Kompasianer? :) 

Industri perdagangan dan retilpun mempergunakan perkembangan teknologi digital untuk mencari informasi, melakukan riset, memasarkan maupun melakukan transaksi.

Perubahan bukan hanya berkenaan dengan industri dan retil, namun juga dalam sektor properti. Sebagian dari generasi Milenial tidak memiliki pemikiran dan nilai yang sama dalam hal tempat tinggal dan kepemilikan properti.

Generasi ini cukup bahagia dengan menyewa apartemen, tinggal di 'kost kostan', tanpa harus memiliki property sebagai bagian dari aset.

Mobil dan kendaraanpun tidak lagi merupakan aset yang hendak dikejar kepemilikannya. Fasilitas transportasi masa seperti MRT, kereta api, bus dan juga fasilitas kendaraan 'online' menjadikan pergeseran semakin cepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun