Peringatan ini sendiri sudah dilakukan di Iran sejak ribuan tahun yang lalu. Perayaan dilakukan oleh kaisar dan raja Iran sejak masa pra- Islam. Yang menarik, penaklukan Islam atas Persia oleh Khalifah Umar Ibn Al-Khatab tidak mengharamkan peringatan ini, tetapi justru mendorong perayaan ini menjadi bagian perayaan yang tetap ada di masyarakat. Tentu ini memiliki makna penting tentang prinsip prinsip universal yang penting bagi masyarakat dunia.
Peringatan 5 hari internasional yang jatuh pada hari yang sama di 21 Maret ini semestinya kita rayakan dalam spirit pengakuan dan penghormatan atas kesetaraan tanpa diskriminasi atas dasar ras dan ideologi juga status kesehatan dan 'down syndrome'; penghormatan kelestarian hutan dan alam; pengakuan akan pentingnya ilmu pengetahuan, budaya dan puisi, serta nilai nilai unversalitas yang ada.
Hari yang istimewa untuk kita saling menghargai, menyayangi, menghormati dan mengajak serta memeluk sesama manusia. Tanpa kebencian. Tanpa curiga. Tanpa praduga. Tanpa penghinaan. Tanpa kata kasar. Tanpa diskriminasi. Tanpa perusakan alam dan hutan. Tanpa pelecehan. Tanpa kata benci karena perbedaan politik. Â Tanpa kata 'TAPI'! . Yang ada hanyalah merayakan kebaikan.umat manusia yang lestari.Â
Kita satukan harmoni ucap kata, perbuatan, dan pikiran akan kebaikan manusia seperti doa yang kita lantunkan dan bersatu kepadaNya setiap hari.Â
Selamat merayakan Hari Kebaikan Manusia Sejagad Raya ! Â
Pustaka : 1.  International Day of Nowruz (A/RES/64/253); 2.  International Day for the Elimination of Racial Discrimination (A/RES/2142 (XXI)); 3. .World Down Syndrome Day (A/RES/66/149); 4. World Poetry Day (UNESCO 30 C/Resolution 29), 5. International Day of Forests (A/RES/67/200)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H