Sementara si Permen Telur Cicak saya letakkan di latar belakang dengan lensa pembesar ada di depannya. Tidak istimewa. Sederhana sekali. Tapi hasilnya lumayan. Foto itu menjadi salah satu yang terpilih untuk dimuat di Klinik Fotografi Kompas. Judul foto itu mirip dengan judul artikel ini.Â
Pernah saya penasaran tentang cara pembuatan Permen Telur Cicak ini. Saya coba 'google'. Cukup lama saya melakukan itu. Dan, saya tidak menemukannya.
Namun, saya yakin cara pembuatannyapun sangatlah sederhana. Informasi tentang Permen Telur Cicak yang saya temukan hanya terbatas pada memori dari para penulis tentang Permen Telur Cicak yang berada di antara 5 atau 10 kudapan jadul masa sekolah. Atau informasi tentang di mana kita bisa membelinya secara 'online', melalui Bukalapak dan Tokopedia, atau di toko Camal Cemil di wilayah Kemang Jakarta. Di Magelang, saya masih cukup mudah mendapatkan Permen Telur Cicak ini. Toko oleh oleh Lezat di Magelang selalu memiliki stoknya.
Namun, resep permen ini belum juga saya temukan hingga kini. Ke mana saya harus bertanya? Bila anda adalah Kompasianer yang menemukan resep untuk membuat Permen Telur Cicak, mohon bagi ya.
Permen Telur Cicak memang permen sederhana yang saya rindukan. Rindu sensasi manis warna warninya, juga rasa kedelainya. Rindu pada keserhanaan rasa dan harganya.
Bagi saya, merindukan Permen Telur Cicak sama rindunya dengan persahabatan sederhana dengan dik Yayah. Rindu pada persahabatan yang apa adanya. Alfatihah untuk dik Yayah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H