Mohon tunggu...
Leya Cattleya
Leya Cattleya Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - PEJALAN

PEJALAN

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Hutan Kerangas, Ekosistem Rapuh nan Tangguh yang Perlu Dikonservasi

23 Februari 2019   11:25 Diperbarui: 25 Februari 2019   09:57 820
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kantong Semar (commonwikipedia.com)

Adalah menjadi kekhawatiran bersama bahwa area ini kadang bisa berubah fungsi atas dalih kebutuhan manusia. Karena status hutan dan lahan gambut ini secara legal boleh ditebang untuk apa saja, persoalan menjadi muncul.

Sejarah penunjukkan APL yang sentralistik, sementara penanggung jawab APL adalah Pemda menjadikan beberapa hal terkait silang selisih tata kelola dan konflik bermunculan. Adanya APL berhutan dan terdapat di dalamnya fauna dan flora artinya terdapat dasar ekologi yang tidak dipahami dan tidak sesuai. 

Jika 8,6 juta ha APL dikonversi menjadi hutan tanaman industri atau kebun sawit, artinya wilayah APL akan melepaskan 860 juta ton karbon, dengan asumsi asumsi tiap hektar melepas 100 ton karbon. Hal ini setara dengan 3 gigaton CO2 atau tiga kali lipat penurunan gas rumah kaca dari sektor kehutanan/gambut.

Dalam hal hutan Kerangas, secara umum jenis-jenis tumbuhan yang dapat ditemukan di wilayah ini diantaranya Cemara Balon (Casuarina nobilis), Geronggang (Cratoxylum glaucum), C. Arborescens, Combretocarpus rotundatus, Dacrydium elatum. Terdapat pula jenis-jenis pohon dari famili Dipterocarpaceae seperti Shorea balangeran, S. Coriacea, dan S. Havilandii. 

Vegetasi yang populer namun keberadaannya makin jarang adalah Kantong Semar dari genus Nephentes. Untuk bertahan hidup, Kantong Semar menyerap nutrisi dari hewan dan serangga yang terjebak masuk dalam kantung yang dimiliki. Saya sempat membawa beberapa tulisan tentang Kantong Semar di Kompasiana.

Kantong Semar (commonwikipedia.com)
Kantong Semar (commonwikipedia.com)
Studi lanjutan dari Kantong Semar menunjukkan bahwa vegetasi ini bukan tanaman karnivora yang berbahaya. Kantongnya tidak memiliki dinding licin yang membuat mangsa terpeleset. Tanaman ini juga tidak menghasilkan cairan korosif pencerna mangsa yang terjebak masuk ke dalam kantong. 

Semut menikmati nectar bunga. Sementara para semut melicinkan bunga dengan nectar sehingga seringga terpeleset untuk kemudian bunga menjadi mangsa.

Satu vegetasi yang menarik lainnya adalah Geronggang atau Cratoxylum arborescens. Pohon ini mampu bertahan dari panas, bahkan di area hutan yang pernah terbakar. Pohon cepat tumbuh. Sumber di Kementrian Kehutanan dan Lingkungan Hidup menyebutkan bahwa tanaman geronggang umur 3,5 tahun mempunyai persen hidup 85,6% dengan tinggi 7,72 m, diameter. 8,44 cm. Batang yang keras mampu bertahan dari kekeringan.

Geronggang (flyingfishfriends.com)
Geronggang (flyingfishfriends.com)
Vegetasi lain yang menarik adalah Karamunting Kodok (Melastoma malabathricum ) juga dinilai dapat menjadi obat penetral racun. Tanaman Karamunting banyak bermunculan ketika musim penghujan tiba. Tumbuhan ini biasanya ditemukan di banyak tempat sampai pada ketinggian 1.650 m dpl. 

Tanaman perdu berdaun tunggal ini berbentuk memanjang. Bunga termasuk bunga majemuk berwarna ungu kemerah-merahan, buahnya dapat dimakan mempunyai biji berukuran kecil.

Karamunting (biyojoblogspot.com)
Karamunting (biyojoblogspot.com)
Vegetasi lain yang ada di wilayah hutan Kerangas adalah Cemara Balon atau Causaria Nobilis. Vegetasi ini menarik dari sisi bentuk tanaman maupun bijinya. Oleh karenanya, masyarakat sering memanfaatkannya sebagai tanaman hias. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun