Kita mungkin tidak akan mengeluhkan adanya kemacetan mudik lebaran, bila mengenal apa yang terjadi pada saat Imlek di China. Bagaimana tidak? Bila jumlah pemudik kita pada lebaran 2018 adalah 19,5 juta, maka pemudik China yang hendak merayakan Imlek sebagai awal musim semi bersama keluarga pada tahun 2018 adalah 385 juta.
Pada saat itu, makanan dan akomodasi peziarah disediakan gratis oleh relawan. Husayn dipercaya sebagai tokoh yang melambangkan persatuan dan kemerdekaan di Iraq.
Bagi orang Amerika, Thanks Giving merupakan perayaan masa panen yang diadakan pada Kamis keempat pada bulan November. Perayaan ini dilakukan sejak diproklamasikan oleh  presiden George Washington, atas permintaan Konggres.Â
Pada hari itulah, mayarakat akan mudik pulang ke kampung halaman menemui keluarga untuk berkumpul dan makan malam bersama dengan menu menu khusus seperti ayam kalkun dan kue kue khusus. Pertokoan dan pusat pembelanjaan akan penuh olehnya.Â
Upacara yang merupakan perayaan memandikan sungai Gangga ini memiliki arti menyucikan peziarah dari dosa dosanya. Pada tahun 2019 ini, diperkirakan akan terdapat sekitar 120 sampai dengan 150 juta orang yang secara bersamaan ke New Delhi.Â
Perusahaan kereta api India telah mengajukan sekitar 800 kereta api khusus yang akan dikerahkan dari berbagai wilayah untuk melayani keperluan ini. Masyarakat akan ke Allahabad untuk berpartisipasi dalam Kumbh Mela.Â
Bayangkan. Bahkan bila seluruh penduduk Indonesia bermigrasi saja tidak akan mengalahkan jumlah migrasi musiman masyarakat China hanya untuk merayakan Tahun Baru Imlek. Wow!Â
Pada saat itu adalah sangat sulit bagi masyarakat untuk melakukan perjalanan dengan kendaraan, baik melalui perjalanan dengan pesawat, kereta api dan kendaraan darat. Semuanya padat. Tahun lalu, untuk pertama kali masyarakat China menggunakan kereta cepat. Ini mungkin akan membantu situasinya.Â
Situs People's Daily melaporkan bahwa sekitar 2,4 miliar orang akan menggunakan transportasi jalan raya, 332 juta menggunakan kereta api, 54,5 juta menggunakan jasa pesawat terbang, dan 42,8 juta akan menggunakan jasa angkutan laut pada Imlek tahun ini.Â
 Perjalanan mudik ini merupakan perayaan atas kerja keras warga China, sebagian di antaranya adalah pekerja migran. Pemigran ini biasanya memiliki penampilan berbeda. Oleh karenanya, terdapat peringatan di beberapa media untuk memperlakukan para pemudik dengan baik, karena mereka adalah pekerja pekerja keras yang berusaha kembali ke keluarga setelah menabung uangnya beberapa saat.Â
Chunyun pada tahun ini terjadi sejak 15 hari sebelum musim semi yang dimulai pada 8 Februari 2018, yaitu pada 24 Januari 2019 dan akan berlangsung selama 40 hari dan berakhir pada 3 Maret.Â
Bersama masyarakat China di daratan China yang berjumlah 2,9 miliar, terdapat jutaan warga keturunan etnis China di seluruh jagad yang akan merayakan Tahun Baru Imlek tahun ini. Â Artinya, Imlek yang melibatkan banyak warga dunia ini juga disertai migrasi terbesar sejagat raya.Â
Semoga semua yang merayakannya selamat sejahtera penuh damai. Gong Xi Gong Xi.
Pustaka:
forbes.com | economictimes.indiatimes.com | whatsonweibo.com/chunyun
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H