Mohon tunggu...
Leya Cattleya
Leya Cattleya Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - PEJALAN

PEJALAN

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Dapatkah Kue Keranjang Mencairkan Curiga dan Melengketkan Kebersamaan serta Perdamaian?

3 Februari 2019   12:45 Diperbarui: 3 Februari 2019   18:09 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Kue Keranjang, Kue Mendunia
Siapa yang tak kenal Kue Keranjang? Kue ini berbahan tepung ketan dicampur dengan gula merah yang diaduk jadi satu dan diimbuhkan santan. Proses masaknya dengan diaduk pelan sampai mendidih dan berwarna kecoklatan. Penampilannya sederhana dicetak dengan sebuah keranjang dengan alas daun pisang atau plastik minyak. Uniknya, tampilan dan rasa Kue Keranjang tradisional sama di seluruh jagad. Ini tentu unik. 

Selama kita bertemu dengan budaya pendatang bangsa Cina, Kue Keranjang. Bagaimana tidak? Di tempat asalnya, kita kenal dengan nama Nian Gao. Artinya kue manis. Kue yang dibuat untuk menyenangkan Dewa Tungku dan membawa laporan baik ke surga ini berbentuk bulat. Sering kita temui pada saat Imlek, Tahun baru Cina. Makna bentuk bulat itu adalah agar keluarga yang merayakan Imlek tersebut selalu dalam suasana bersatu dan damai. 

Di wilayah Nusantara dikenal sebagai Kue Keranjang. Secara khusus, di Jawa Barat dikenal sebagai Kue Cina. Di Malaysia dikenal sebagai Kuih Bakul. Di Burma dikenal sebagai Tikay. Di Filipina dikenal sebagai Tikoy. Di Srilangka dikenal sebagai Seenakku. Di Thailand disebut Khanom Kheng. Di Vietnam dikenal sebagai Bnhat. Tentunya, di pecinan New York, kita temui Sweet Rice Cake. Di pecinan atau 'china town' seluruh dunia, seperti di New York, Mellborne, dan London, Kue Keranjang tentu juga ditemukan menjelang Tahun Baru Cina. Rasa dan tekstur dari Kue Keranjang ini sama.

Variasi Kue Keranjang juga beragam, mulai dari yang tradisional, rasa lama seperti bunga teratai, rasa coklat, keju, dan durian sampai rasa yang lebih modern sepeti rasa 'Matcha', "Espresso', dan kacang merah.

Kue Keranjang Matcha (theworktop.com)
Kue Keranjang Matcha (theworktop.com)
Mungkin saja, cara menikmatinya yang berbeda dan bervariasi. Di Asia Tenggara, cara menikmati Kue Keranjang adalah hampir serupa. Dimakan begitu saja, atau digoreng hanya dengan minyak sedikit dalam balutan telur yang dikocok.

Khusus di Indonesia, utamanya di Jawa Tengah, selain dinikmati apa adanya, kue keranjang juga dimasak dengan cara dibungkus daun yang disiram santan dan dikukus 'dibongko' atau 'dipipis'. 

Di Shianghai, kue Keranjang juga dimakan dengan eskrim atau menjadi roti lapis 'sandwich' dengan mentega dan selai kacang, atau untuk sup, juga untuk campuran nasi goreng. Penggunaan keju dan kacang juga dikenal sebagai cara menyajikan Kue Keranjang dengan cara lebih bergaya.

Lumpia Kue Keranjang (Esther Lee, PInterest)
Lumpia Kue Keranjang (Esther Lee, PInterest)
Nasgor Kue Keranjang (Achanakitchen.com)
Nasgor Kue Keranjang (Achanakitchen.com)
Kue Keranjang Kenari Resep dari Inggris (liliscake.com)
Kue Keranjang Kenari Resep dari Inggris (liliscake.com)
Kue Keranjang dan Sejarah Migrasi Bangsa Cina 

Adanya olahan yang berbagai dan masuk ke dalam budaya lokal di berbagai negara mengartikan kulturasi dari Kue Keranjang dalam konteks yang ada.

Pada saat yang sama, meluasnya cara masak Kue Keranjang di Asia Tenggara dan wilayah lain di dunia merepresentasikan pula sejarah migrasi orang keturunan Cina yang terjadi sejak masa dinasti Ming antara tahun 1371- 1435. Artinya, perjalanan Nian Gao mengikuti sejarah migrasi bangsa Cina ke seluruh dunia.

Namun, apakah kulturasi Kue Keranjang di berbagai wilayah di dunia juga setara dengan penerimaan negara tertentu kepada masyarakat etnnis Cina?

Huqio atau haigui sering kita menyebutnya sebagai 'orang cina pendatang', bisa diartikan sebagai sebagai keturunan bangsa Cina yang tinggal di luar CIna. Jumlah mereka besar. Di Afrika Selatan diperkirakan terdapat sekitar 300 ribu sampai 400 ribu penduduk keturunan Cina. Di Vietnam terdapat sekitar 800 ribu. Di Korea Selatan terdapat lebih dari 1,6 juta. Di Perancis terdapat sekitar 700 ibu. 

Pada masa warga dinasti Ming yang dikenal dari Canton dan Hokian mengeksplorasi wilayah pedagangan di Laut Cina Selatan dan Lautan Hindia.

Sementara itu, ketika masa dinasti Qing, penguasa wilayah dari dinasti Qing atau disebut Lanfang Republic atau disebut oleh pemerintah Belanda sebagai Kongsi Lanfang ada di Kalimantan Barat pada tahun 1774.

Kongsi Lanfang ini dipimpin oleh Lo Fong Pak yang memiliki otonomi pemerintahan Cina di wiilayah luar Cina dan dipercaya sebagai pemegang monopoli yang diberikan para Sultan di Kalimantan untuk mengerjakan pertambangan emas dan timah di wilayah Sambas.

Namun republik ini dibubarkan Belanda antara tahun 1884 sampai 1885, ketika para Sultan dan masyarakat dipengaruhi oleh Belanda untuk memusuhi kongsi.

Dicatat, terdapat beberapa pertempuran orang orang Lanfang dengan masyarakat, antara lain konflik antara Jak Si-Pak dan Koe Lieok Pak dengan masyarakat Dayak di bawah Panembahan Landak di Landak. 

Lo Fong Pak (4 b.blogspot.com)
Lo Fong Pak (4 b.blogspot.com)
Tidaklah heran bila kita dapati begitu kaya budaya Cina yang diwariskan keturunanna di Kalimantan Barat. Sebut saja Singkawang yang memiliki 704 kelenteng dan vihara (data 2014).

Data BPS tahun 2016 mencatat penduduk kota Singkawang yang berjumlah 211.508 orang. Data BPS tahun 2011 menyebutkan bahwa terdapat sekitar 42 persen penduduk Singkawang adalah keturunan Tionghoa.

Angka semacam ini bisa menjadi acuan seberapa sebenarnya pengaruh budaya yang dibawan migran ke suatu wilayah. 

Pada masa pemerintahan Cina antara 1911 sampai 1949, banyak warga Cina bermigrasi melalui pelabuhan Fujian, Guangdong, Haunan dan Shanghai.

Migrasi ini termasuk migrasi terbesar dalam sejarah Cina dan terjadi sejak partai Komintang dikalahkan partai komunis setelah perang saudara pada tahun 1949. 

Kelompok nasionalis dari daratan Cina mendarat di Asia Tenggaraa, di Singapura, Brunei, Thailan, Malaysia, Indonesia, dan Filipina serta di Taiwan. Masyarakat migran dari Cina ke Asia Tenggara ini pada umumnya adalah beragama budha, pedagang maritim dan memanfaatkan Jalan Sutera, yang sebelumnya banyak diangkut kapal dan datang bersama pedagang Arab.

Perdagangan orang Cina ke Asia Tenggara telah terjadl sejak abada 13 yang datang ke Malaka, Batavia, dan Manila. Sejarah pengaruh budha dari Cina ini nampak pada tulisan tulisan di Angkor Wat di Thailand, misalnya.

Di Kamboja, etnis Cina telah berkuasa secara ekonomi pada masa penjajahan Perancis. Namun penduduk keturunan etnis CIna yang merepresentasikan sepertiga penduduk telah didiskriminasi sejak pemerintahan Presiden Lon Nol.

Bahkan pada masa Pol Pot, walaupun Beijing adalah kawan dari Khmer Merah, masyarakat Cina telah mengalami pembantaian. Terdapat sekitar 430.000 orang keturunan Cina yang dipaksa keluar dari Kamboja pada 1975 dan 215.000 pada 1979. 

Pada masa itu, kelompok Cina dianggap kelompok borjuis dan dipaksa menjadi buruh, sebagai paksaan. Tempat ibadah kelompok Cina dimusnahkan.

Pada tahun 1990-an, mulailah terjadi pengurangan tekanan pada etnis CIna. Mereka kembali melakukan kegiatan di masyarakat dan di ekonomi dan kemudian memiliki peran penting di dalam politik dan ekonomi di Kamboja.

Di Thailand, etnis Cina merupakan sepersepuluh penduduk, atau berjumlah sekitar 6 sampai 9 juta. Banyak kelompok masyarakat etis CIna menjadi bangsa Thai setelah melewati beberapa generasi perkawinan. Diperkirakan, sekitar 80 % penduduk keturunan Cina berbahasa Thai di rumah mereka.

Keturunan Cina di Thailand hidup sebagai petani dan pedang. Teochew dicatat sebagai dialek pendatang CIna di Thailand, sementara Hokian adalah mewarwani dialek penduduk etnis CIna yang ada di Malaysia, Singgapur, Indonesia dan Filipina.

Di Vietnam, pada masa penjajahan Perancis, keturunan Cina dilarang untuk berdagang dengan penduduk asli. Sebelum perang Vietnam, penduduk keturunan CIna menguasai sekitar 70 sampai 80 persen pedagang.

Setelah perang Vietnam, banyak orang keturunan Cina dipaksa keluar dari wilayah Vietnam. Sejarah bangsa pendatang Cina, termasuk sekitar ribuan yang dipaksa meningglkan Vietnam dan disebut orang perahu atau 'boat people' terjadi antara 1975 dan 1980.

Di Malaysia, terdapat sekitar 5,2 juta masyarakat etnis Cina. Mereka adalah keturunan masyarakat etnis Cina yang bermigrasi dalam gelombang yang berbeda.

Seperti juga di Singgapura, Indoneisa, masyarakat keturunan Cina di Malaysia dibawa oleh koloni Inggris untuk menjadi buruh perkebunan dan pertambangan. Secara tradisional, kalangan keturunan Cina aktif di usaha toko, perbankan, dan pabrik.

Dalam perkembangannya, karena autran hukum membatasi warga keturunan CIna, bisnis milik bumi putera lebih dominan daripada bisnis yang dimiliki warga keturunan CIna.

Seperti juga di Indonesia, proses meleburnya warga keturunan Cina sulit karena pernikahan antara warga lokal dengan keturunan CIna yang non muslim mengalami penolakan. 

Di Malaysia, baru baru ini viral dengan adanya penulisan Implek tahun Babi dengan Kaligrafi. Mengingat tahun ini adalah Tahun Babi, ada pertanyaan soal apakah ada sensor pada perayaan Imlek di Asia Tenggara, khususnya Malaysia dan Indonesia, kali ini? Pertanyaan kritis yang juga agak menakutkan bila memang terjadi.

Guru di Malaysia Sambut Imlek dengan Kaligrafi (Reuter)
Guru di Malaysia Sambut Imlek dengan Kaligrafi (Reuter)
Di Indonesia, etnis keturunan Cina memiliki sejarah penting, sebagiannya adalah sejarah menyedihkan. Studi yang dilakukan oleh Lynn Pan (2012) dan ditulis oleh Andrew Higgins di the Washington Post mencatat bahwa Indonesia adalah negara paling rasis dalam hal melakukan presekusi pada kelompok minoritas Cina. 

Sejak masa the Dutch East India Co, VOC, yang menewaskan ribuan etnis Cina pada 1740 sampai dengan masa kemerdekaan, kelompok etnis Cina tidak pernah hidup dalam damai.

Belanda kemudian melakukan pelarangan orang Indonesia keturunan Cina untuk melakukan perjalanan dan membuat klasifikasi rasial dan memisahkan wilayah tempat tinggal mereka. 

Di tahun 1949, setelah kemerdekaan, etnis CIna dilarang berdagang di perdesaan. Pada tahun 1965, orang CIna di Indonesia dibantai karena dianggap mendukung PKI dan dituduh dipersenjatai rejim komunis Cina, Mao Zedong.

Di masa Presiden Suharto, berkali kali kelompok Cina kembali menjadi sasaran kemarahan dalam bentuk tuduhan. penjarahan, dan kekerasan seksual yang diduga didalangi militer. 

Kelompok Cina dijadikan pilar otoriter Suharto di masa Order Baru. Pada masa itu, larangan pada koran, sekolah, festival dan bentuk ekspresi berbau Cina terjadi.

Studi ini mengatakan bahwa kebijakan Suharto yang anti Cina dibarengi pada adanya kelompok etnis CIna yang sangat kaya, yang pada akhirnya dijadikan kambing hitam ketika dibutuhkan. Kisah kekerasan terhadap perempuan etnis Cina menjadi cerita penghujung di akhir masa Suharto.

Walaupun kasus yang disebut 'May Riot' itu telah dibicarakan dalam Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) dan peristiwa itu menjadi pemicu didirikannya Komisi Nasional Penghapusan Kekerasan Terhadap Perempuan, namun hasil TGPF tidak pernah diumumkan. Kasus itupun sampai saat ini masih tetap misteri. 

Adalah Presiden Abdurrahman Wahid atau Gusdur yang memulai pemutusan diskriminasi pada etnis keturunan Cina. Gusdur yang mendeklarasikan Konghucu sebagai salah satu agama yang resmi di Indonesia. Kementrian Agama memiliki unit yang melindungi agama Konghucu beserta kaitannya dengan etnis Cina.

Sejak itu, perayaan Imlek menjadi peristiwa agama dan budaya. Walau kita sering temukan pula bahwa Imlek di Indonesia lebih merupakan festival seni dalam industri mal. Mal memperlakukan Imlek juga seperti Lebaran dan Natal, yaitu sebagai musim. Musim mengganti dekorasi mal dan mengganti barang yang dijual di mal dengan tema tertentu, termasuk tema Imlek. Sementara pengunjung akan mengenakan baju serba merah.

Liputan 6.
Liputan 6.
Stanley Karnow menulis di Majalah Smithsonian bahwa sejarah pendatang Cina di Asia Tenggara menunjukkan bahwa mereka pada umumnya hidup di perkotaan, bekerja keras, berdagangan, dan mereka secara diam memegang peran dalam sektor keuangan. 

Sejarah pendatang Cina digambarkan dengan sejarah kerja keras. Kecuali di wilayah Singapura dan di Malaysia, warga keturunan CIna di Asia Tenggara pada umumnya diharapkan untuk mengganti namanya.

Sementara di belahan dunia lain, di Amerika Serikat misalnya, imigran dari Cina mendapatkan tempat yang baik. Pada akhir 1960 an, warga Amerika keturunan Cina bertransformasi, setelah sebelumnya mengalami pembatasan. Undang undanga Naturalisasi pada 1965 mengijinkan pekerja yang memiliki ketrampilan untuk datang bersama keluarganya. 

Dalam waktu 10 tahun, warga Cina di Amerika berkembang 2 kali lipat sejak itu. Di Amerika, warga keturunan CIna banyak datang dari kalangan modern dari Hongkong dan Taiwan.

Mereka memiliki selera berbeda serta dialek bahasa yang berbeda pula. Mereka juga memiliki ketertarikan pada fesyen, musik klasik dan modern, dan budaya baru professional. Mereka memilki identitas yang baru yang berbeda dengan mereka yang masih tradisional memilih untuk hidup di lingkungan pecinan.

Perayaan Tahun Baru Cina di New York (timeout.com)
Perayaan Tahun Baru Cina di New York (timeout.com)
Kalangan keturunan etnis Cina di Amerika juga membentuk asosiasi pekerja yang berbagai, mulai dari asosiasi pengacara Cina Amerika, asosiasi sejarawan Cina Amerika, Asosiasi Museum Cina Amerika dan sebagainya.

Di New York, perayaan Tahun Baru Cina juga meriah. Berbagai festifal diselenggarakan.

Asosiasi Pengacara CIna Amerika (cabachicago.org)
Asosiasi Pengacara CIna Amerika (cabachicago.org)
Di Perancis, posisi masyarakat keturunan CIna adalah tidak seragam. Di satu sisi, sebagai mahasiswa dan professional, masyarakat dari kalangan etnis Cina menduduki posisi baik.

Tidak dipungkiri, terdapat berita yang menunjukkan bahwa ada bias terhadap etnis CIna. Misalnya, terdapat penjarahan atau kriminalitas yang sevara khusus diarahkan pada kelompok etnis Cina.

Pada saat tahun baru Cina yang lalu, di Paris dilakukan perayaan meriah. Tahun Baru Cina menjadi festival.

Di London, perayaan Tahun baru Cina juga dirayakan dengan festival meriah. Perdagangan Cina dan Inggris sudah terjadi sejak abad 17. Ini tergambarkan oleh begitu banyaknya keramik, poci minum teh dan alat makan 'bone china' dari Cina berada di Inggris.

Warga etnis Cina di London ada sejak abad 18 ketika pemerintah Inggris mendatangkan mereka sebagai pekerja kapal untuk membantu pengiriman dan penurunan barang barang dari kapal Cina di London. Ketika industrialisasi terjadi di Inggris, makin banyakmasarakat Cina datang.

Hal ini membangun adanya kelas menengah Cina di Inggris. Masyarakat Cina melebur di Inggris. Walaupun demikian, sempat jadi viral ketika seorang nenek keturunan Cina didorong sampai ke jalan oleh pihak imigrasi. Hal ini mengungang protes dan demonstrasi besar pada tengah tahun 2018. Begitu banyak diskriminasi yang dialami oleh orang keturunan Cina di luar Cina, khususnya di Asia Tenggara.

Pada umumnya mereka menghadapi diskriminasi itu dengan tanpa perlawanan. Gambaran tentang masyarakat dari etnis Cina yang pekerja keras ada di mana mana. Seakan, sejarah bangsa keturunan etnis Cina adalah sejarah kerja keras. Dan, saya kira, tidak hanya untuk masyarakat kelompok etnis Cina, sejarah orang yang berhasil di seluruh dunia selalu digambarkan dengan sejarah kerja keras.

Namun, seringkali keberhasilan itu kemudian mengundang rasa iri, curiga dan praduga, yang diakhiri dengan amok massa. Ini menyakitkan rasa kemanusiaan.

Di sisi lain, masyarakat pendatang dari Cina membawa serta serangkaian budaya, baik model baju, bahasa, maupun kulinernya. Budaya ini amat khas. Kuliner dari Cinapun amatlah terkenal dan mendunia. Makanan Cina ada di mana mana, baik di timur maupun di barat. 

Kue Keranjang dan Tahun Baru Cina, Bisakah jadi Momen Perdamaian? 
Setahun sekali kita menyambut tahun baru lunar perhitungan Cina. Di daratan Cina, perayaan ini merupakan festival musim semi.

Di seluruh dunia, pergantian tahun berdasar lunar ini pun dirayakan secara luas. Kita semua merayakannya sebagai Tahun Baru Cina atau Imlek.

Namun, bisa jadi Imlek di seluruh dunia diadakan dengan spirit yang berbeda beda. Ada yang merayakan Imlek ini sebagai bagian dari penghargaan bagi kelompok agama Khonghucu. Ada yang merayakannya sebagai bagian dari perayaan yang dikemas dalam bentuk festival dan dilakukan di jalanan sampai di mal. Ada pula yang masih menempatkan Imlek pada aspek ritual dan budaya yang sakral dan mengikuti pakem pakem dan dtandard budaya tertentu. 

dokpri
dokpri
Mungkin generasi yang muda menggunakan saat Imlek untuk liburan tahun baru Cina untuk bersantai dan liburan. Namun, dikalangan tua, tahun baru merupakan saat ritual dan tradisi serta budaya.

Secara tradisi, keluarga yang merayakan akan berkumpul pada tiga hari pertama dari tahun baru. Mereka mengohormati dan mendoakan nenek moyang yang telah berpulang. Mirip dengan lebaran, mereka yang merayakan akan melakukan perjalanan untuk bertemu keluarga.

Dokpri
Dokpri
Pada tahun ini, tahun baru Cina diperkirakan jatuh pada tanggal 5 Februari 2019. Kue Keranjang akan hadir bersama dengan berbagai pengangan manis yang punya makna keberuntungan, seperti jeruk mandarin, mi goreng, ikan bandeng, ayam atau bebek, babi, telur pindang teh, salad sayur, kue mangkok, lapis legit, Jiaozi semacam pangsit, dan manisan segi delapan adalah menjadi bagian dari tradisi serta budaya Cina. Jangan lupa angpau berisi uang.

shopback.co.id
shopback.co.id
Paling tidak, satu dari 4 kita akan merayakan perayaan agama, sosial, budaya dan ekonomi secara bersamaan. Tahun Babi ini diharapkan memberikan kemakmuran bersama.

Saat itulah, semestinya Kue Keranjang punya arti fisolofis yang berarti, yaitu sebagai harapan yang lebih baik ke depan dapat mempersatukan keluarga, mencairkan curiga, melengketkan kebersamaan, dan sekaligus merayakan sejarah budaya dan perdamaian warga dunia.

Selamat merayakan Tahun Baru Cina. Gong Xie Fat Choi. Semoga damai dan sejahtera.

http://factsanddetails.com/asian/cat66/sub418/item2729.html

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun