Seperti juga di Singgapura, Indoneisa, masyarakat keturunan Cina di Malaysia dibawa oleh koloni Inggris untuk menjadi buruh perkebunan dan pertambangan. Secara tradisional, kalangan keturunan Cina aktif di usaha toko, perbankan, dan pabrik.
Dalam perkembangannya, karena autran hukum membatasi warga keturunan CIna, bisnis milik bumi putera lebih dominan daripada bisnis yang dimiliki warga keturunan CIna.
Seperti juga di Indonesia, proses meleburnya warga keturunan Cina sulit karena pernikahan antara warga lokal dengan keturunan CIna yang non muslim mengalami penolakan.Â
Di Malaysia, baru baru ini viral dengan adanya penulisan Implek tahun Babi dengan Kaligrafi. Mengingat tahun ini adalah Tahun Babi, ada pertanyaan soal apakah ada sensor pada perayaan Imlek di Asia Tenggara, khususnya Malaysia dan Indonesia, kali ini? Pertanyaan kritis yang juga agak menakutkan bila memang terjadi.
Sejak masa the Dutch East India Co, VOC, yang menewaskan ribuan etnis Cina pada 1740 sampai dengan masa kemerdekaan, kelompok etnis Cina tidak pernah hidup dalam damai.
Belanda kemudian melakukan pelarangan orang Indonesia keturunan Cina untuk melakukan perjalanan dan membuat klasifikasi rasial dan memisahkan wilayah tempat tinggal mereka.Â
Di tahun 1949, setelah kemerdekaan, etnis CIna dilarang berdagang di perdesaan. Pada tahun 1965, orang CIna di Indonesia dibantai karena dianggap mendukung PKI dan dituduh dipersenjatai rejim komunis Cina, Mao Zedong.
Di masa Presiden Suharto, berkali kali kelompok Cina kembali menjadi sasaran kemarahan dalam bentuk tuduhan. penjarahan, dan kekerasan seksual yang diduga didalangi militer.Â
Kelompok Cina dijadikan pilar otoriter Suharto di masa Order Baru. Pada masa itu, larangan pada koran, sekolah, festival dan bentuk ekspresi berbau Cina terjadi.
Studi ini mengatakan bahwa kebijakan Suharto yang anti Cina dibarengi pada adanya kelompok etnis CIna yang sangat kaya, yang pada akhirnya dijadikan kambing hitam ketika dibutuhkan. Kisah kekerasan terhadap perempuan etnis Cina menjadi cerita penghujung di akhir masa Suharto.