Kelompok nasionalis dari daratan Cina mendarat di Asia Tenggaraa, di Singapura, Brunei, Thailan, Malaysia, Indonesia, dan Filipina serta di Taiwan. Masyarakat migran dari Cina ke Asia Tenggara ini pada umumnya adalah beragama budha, pedagang maritim dan memanfaatkan Jalan Sutera, yang sebelumnya banyak diangkut kapal dan datang bersama pedagang Arab.
Perdagangan orang Cina ke Asia Tenggara telah terjadl sejak abada 13 yang datang ke Malaka, Batavia, dan Manila. Sejarah pengaruh budha dari Cina ini nampak pada tulisan tulisan di Angkor Wat di Thailand, misalnya.
Di Kamboja, etnis Cina telah berkuasa secara ekonomi pada masa penjajahan Perancis. Namun penduduk keturunan etnis CIna yang merepresentasikan sepertiga penduduk telah didiskriminasi sejak pemerintahan Presiden Lon Nol.
Bahkan pada masa Pol Pot, walaupun Beijing adalah kawan dari Khmer Merah, masyarakat Cina telah mengalami pembantaian. Terdapat sekitar 430.000 orang keturunan Cina yang dipaksa keluar dari Kamboja pada 1975 dan 215.000 pada 1979.Â
Pada masa itu, kelompok Cina dianggap kelompok borjuis dan dipaksa menjadi buruh, sebagai paksaan. Tempat ibadah kelompok Cina dimusnahkan.
Pada tahun 1990-an, mulailah terjadi pengurangan tekanan pada etnis CIna. Mereka kembali melakukan kegiatan di masyarakat dan di ekonomi dan kemudian memiliki peran penting di dalam politik dan ekonomi di Kamboja.
Di Thailand, etnis Cina merupakan sepersepuluh penduduk, atau berjumlah sekitar 6 sampai 9 juta. Banyak kelompok masyarakat etis CIna menjadi bangsa Thai setelah melewati beberapa generasi perkawinan. Diperkirakan, sekitar 80 % penduduk keturunan Cina berbahasa Thai di rumah mereka.
Keturunan Cina di Thailand hidup sebagai petani dan pedang. Teochew dicatat sebagai dialek pendatang CIna di Thailand, sementara Hokian adalah mewarwani dialek penduduk etnis CIna yang ada di Malaysia, Singgapur, Indonesia dan Filipina.
Di Vietnam, pada masa penjajahan Perancis, keturunan Cina dilarang untuk berdagang dengan penduduk asli. Sebelum perang Vietnam, penduduk keturunan CIna menguasai sekitar 70 sampai 80 persen pedagang.
Setelah perang Vietnam, banyak orang keturunan Cina dipaksa keluar dari wilayah Vietnam. Sejarah bangsa pendatang Cina, termasuk sekitar ribuan yang dipaksa meningglkan Vietnam dan disebut orang perahu atau 'boat people' terjadi antara 1975 dan 1980.
Di Malaysia, terdapat sekitar 5,2 juta masyarakat etnis Cina. Mereka adalah keturunan masyarakat etnis Cina yang bermigrasi dalam gelombang yang berbeda.