Oh ya, foto foto yang tampilkan di sini tidak menggunakan alat bantu dan asesoris kamera lainnya. Hanya HP Android dengan program Camera FV-5 Lite dan saya :). Nanti bila saya sudah menguhi coba dengan asesoris lain, saya akan bagi ya. Okay, kita coba.
1. Pencahayaan
Tergantung pada obyek yang hendak difoto, yang ada di luar atau di dalam ruangan, keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan. Saya pribadi akan memilih foto di luar ruangan karena saya bisa memanfaatkan pencahayaan yang natural.Â
Saya memilih waktu antara jam 6.30 sampai dengan jam 8.00 karena ini adalah saat yang paling bagus untuk memotret dengan pencahayaan natural.
Dari pengalaman saya, cahaya yang memadai adalah syarat utama memotret. Apalagi bila kita menggunakan HP yang sederhana seperti milik saya dan dengan aplikasi gratisan pula. Pencahayaan, pencahayaan, dan pencahayaan. Itu nomor satu.Â
Untuk memotret embun, pastikan sinar matahari pagi mengarah ke titik embun itu. Upaya terbesar kita untuk memotret embun adalah fokusnya.Â
Pastikan titik fokus sudah kena dan gambar tampak jelas. Tahan supaya 'steady'. Untuk memotret serangga atau binatang, usahakan fokus kita pada matanya. Anda bisa lihat di foto semut yang saya hasilkan, itu contoh saya gagal membidik matanya. Gambar foto jadi tidak terlalu fokus. Gambaran semutnya juga 'blur'.
2. Komposisi
Fokus pada obyek foto. Usahakan untuk mengurangi atau menghilangkan gangguan gangguan di sekitarnya, misalnya cahaya yang terlalu trang atau warna warna yang dominan. Bila diperlukan, beri latar belakang obyek dengan menggunakan kain warna gelap atau karton warna gelap.Â
Namun saya memilih lebih santai sih. Tanpa latar belakang gelappun, saya jepret saja. Intinya, sederhanakan komposisi agar obyek menjadi fokus utama.