Mohon tunggu...
Leya Cattleya
Leya Cattleya Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - PEJALAN

PEJALAN

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

AAdF (Ada Apa dengan Facebook), Membaca Surat dari Seorang Mentor

22 Januari 2019   22:02 Diperbarui: 23 Januari 2019   04:44 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Saya bukanlah ahli sosial media. Saya juga bukan pengamat atas apa yang terjadi pada Facebook dan 'platform' lain yang ada. Hanya karena saya pengguna pasif dari Facebook dan kebetulan membaca the Time edisi 28 Januari 2018 tentang apa yang dikatakan Roger McNamee, salah satu mentor Mark Zuckerberg, saya jadi galau. Ada apa dengan Facebook?

Di the Time edisi 28 Januari 2018 ini, Roger McNamee, investor the Sillicon Valley untuk lebih dari 35 tahun dan mendiskripsikan dirinya sebagai mentor dari Zuckerberg pada awal pendirian Facebook di tahun 2005 membuka surel yang ia kirim kepada Mark Zukerberg dan Sheryl Sandberg pada 6 hari sebelum Pemilu 2006 di Amerika. Ia mengatakan bahwa pada saat menulis surel itu, ia pikir Facebook adalah sebagai korban dari 'aktor lain' yang memanfaatkan Facebook, yang dapat mencelakai orang orang tak berdosa. Namun, McNamee kesal, kecewa dan merasa dipermalukan dengan apa yang telah terjadi di Facebook. Ia merasa perlu membuka kesalahan Facebook.

McName kecewa melihat bahwa kesuksesan Facebook yang sangat berfokus pada bisnis menjadikannya bertindak terlalu jauh. Terbukanya pada pemasangan begitu banyak iklan ternyata dapat digunakan sebagai cara untuk membongkar, mengikuti dan mencuri kerahasiaan pemakai.

McNamee yang masih memiliki saham di Facebook mengatakan bahwa apa yang ia advokasikan adalah untuk mempengaruhi Facebook. Keresahannya berkaitan dengan 'previlege' dan kepercayaan yang telah disalahgunakan.

Ia melihat studi menunjukkan bahwa Facebook telah menciptakan ilusi di antara banyak pengguna, yang pada akhirnya meningkatkan polarisasi. Ini ia nilai telah mencederai demokrasi.

Kemampuan Facebook untuk memata matai pengguna dan bahkan juga bukan pengguna, dan kemauan Facebook untuk menggunakan data dan seluruh sistemnya menjadikannya bebas melakukan replikasi data yang dapat dimonetisasi.

Robert McNamee, Sang Mentor (NYC Media)
Robert McNamee, Sang Mentor (NYC Media)
McNamee tak paham pada pemikiran Zuck tentang misinya untuk menghubungkan semua orang di dunia, yang pada akhirnya menjadi pembenaran atas apa yang terjadi. McNamee melihat cara berpikir Zuck dan timnya telah dirusak pula oleh persepsinya tentang kenyataan yang ada serta ilusi yang mereka bisa ciptakan selama ini melalui facebook.

Ketika facebook dihadapkan pada kenyataan telah menyebarkan bukti tentang informasi yang salah dan palsu dan mempengaruhi referendum di Inggris atau Pemilu di Amerika, Facebook melakukan tindak lanjut seperti yang ia selalu lakukan dengan Facebook.

Langkah itu adalah menolak (deny), menunda (delay), 'ngeles' (deflect) dan berpura pura (dissemble). Facebook akhirnya hanya bersih dan jujur ketika dipaksa oleh situasi, dan hanya mengeluarkan sesedikit mungkin informasi. Selanjutnya, Facebook melakukan rencana B yaitu meminta maaf, dan berjanji untuk lebih baik.

Dari tulisan McNamee itu, ada indikasi bahwa Facebook melakukan kesalahan tidak hanya karena persoalan yang ada di tahun 2016. Nampaknya ada pesoalan baru. Dugaan ini menjadi makin kuat dengan tulisan Arwa Mahdawi menulis opini di the Guardian yang menyarankan pengguna Facebook untuk menghapus akunnya sebagai bagian dari resolusi tahun baru 2019.

Hal ini didasari pada investigasi the New York Time bahwa facebook telah memberikan kepada Netflix, Spotify dan the Royal Bank of Canada (RBC) kemampuan untuk membaca, menulis dan menghapus pesan privat pengguna.

Investigasi juga menemukan dokumen internal Facebook yang diberikan kepada 150 mitra untuk dapat mengakses data pengguna, bahkan yang rahasia. Microsoft, Sony dan Amazon, misalnya, bahkan dapat memperoleh informasi terkait kontak dari teman pengguna. Hal ini tentu akan menempatkan Facebook pada posisi bersalah.

Arwa Mahdawi (the Guardian)
Arwa Mahdawi (the Guardian)
Tentu saja mitra facebook tidak mengakuinya. Arwa mahdawi mengajak kita mengkaji apa yang telah dilakukan Facebook pada tahun 2018.
  • Di bulan Maret, the Observer membongkar bahwa Cambridge Analytica telah memanen jutaan data melalui Facebook tanpa disadari, untuk tujuan politik. Facebook juga menyimpan data telpon dan SMS pada android pengguna;
  • Di bulan April, Facebook telah berbicara dengan rumah sakit rumah sakit untuk mendapatkan data kesehatan pengguna;
  • Di September, hackers mengakses 30 juta data akun Facebook
  • Di November, Facebook tidak melakukan upaya untuk mencegah platform ini digunakan sebagai pemicu pembunuhan di Myanmar. New York Times melaorkan bahwa perusahaan merekrut perusahaan relasi publik untuk membangun pandangan bahwa mereka adalah agen dari George Soros.
  • Di December : Facebook telah mengakui terlibat dengan adanya foto dari 68 juta pengguna tanpa ijijn.

Mahdawi mengatakan bahwa dengan semua hal yang dilakukan oleh Facebook, bila kita tetap menggunakan akun facebook dan tidak berbuat apa apa, kita harus tahu mengapa. Artinya, kita semua bodoh!. Dan facebook melihat ia bisa keluar dari persoalannya karena penggunanya memang bodoh.

Kim Komando, America's Digital Goddes, memberi 10 alasan mengapa kita harus tutup akun Facebook kita segera.

  • Facebook punya isu kerahasiaan dan privasi
  • Skandal Cambridge Analytica
  • Isu Standard API
  • Facebook mengintai perbincangan privat anda
  • Facebook mengintai anda melalui pencarian pada web
  • Menghabiskan waktu
  • Risiko merusak hidup anda
  • Facebook membuat orang kesepian
  • Facebook sengaja membuat ada adiksi
  • Meredifinisi apa artinya kawan. Semua bisa jadi kawan dan ini sangat riskan

Menghubungkan apa yang ditulis McNamee yang bisa dikatakan sebagai 'orang dalam' dan Arwa Mahdawi tentang hal di atas, menjadi lebih jelas persoalan serius yang dihadapi facebook. McNamee menulis beberapa harapan untuk menolong Facebook, dan untuk itu, Facebook harus melakukan reformasi dan juga resolusi.  Reformasi dan resolusi itu adalah, antara lain: 

  • Mendorong demokrasi, melalui data dan informasi yang akuntabel. Penyalahgunaan informai dan disinfomrasi telah menyebabkan korban jiwa di Srilangka dan Myanmar;
  • Kerahasiaan dan kontrol akan data adalah hanya milik pengguna;
  • Regulasi anti monopoli yang selama ini dilakukan secara bersama sama oleh facebook, google dan Alibaba;
  • Buat teknologi yang berbasis manusia, yang memberdayakan pengguna bukan memperdaya;
  • Turut mencegah adanya adiksi;
  • Perlindungan pada anak anak dari bully dan kekerasan, perdagangan anak

Kesemua hal di atas merupakan hal yang McNamee harapkan Facebook lakukan, mengingat Facebook telah mencedarai secara serius persoalan kerahasiaan, politik, sosial dan kesehatan pengguna. Ini adalah surat seorang Mentor kepada anak didiknya. 

Referensi :

https://www.theguardian.com/commentisfree/2018/dec/21/quit-facebook-privacy-scandal-private-messages

http://time.com/5505441/mark-zuckerberg-mentor-facebook-downfall/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun