Adik saya akhirnya melihat saya. Dia menjerit bertanya tentang apa dan mengapa. Saya coba jelaskan. Saya baru saja jatuh, kaki kanan tidak bisa jalan, dan ingin in ke kamar kecil. Tentu itu tak jelas. Tapi, saya harus selesaikan tugas urusan kandung kemih.
Setelah berurusan dengan kehebohan urusan kamar kecil, adik saya telah siap dengan taksi. Dengan berbagai strategi, mulai dari 'mengesot' sampai menaiki kursi kerja beroda, kami akhirnya sampai di kursi taksi dan melaju ke
Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit Telogo Rejo di Semarang. Proses selanjutnya lebih mudah. Seorang petugas keamanan dan seorang perawat telah menyambut dengan tempat tidur beroda. Mereka segera membawa saya ke UGD.Â
Adik saya menyelesaikan urusan administrasi. Dengan menahan sakit, saya mencoba menjawab semua pertanyaan perawat. Dokter ortopedi yang kebetulan sedang berada di tempat segera datang. Mengecek. Dokter muda itu menawarkan suntikan penawar sakit. Tentu saja saya hanya mengiyakan.Â
Akhirnya disepakati bahwa saya ke ruang radiasi, mengecek kondisi tulang. Pemeriksaan dilakukan, dan diputuskan saya dirawat inap.
Seperti dugaan saya, osteo artitis saya memburuk. Ini memang persoalan lama, karena persoalan kesehatan juga. Kondisi akhir akhir ini yang sering membuat saya membawa beban berat dan melakukan kegiatan yang bertopang pada kaki memperburuk kondisi.
Perawatan yang saya terima  cukup sederhana. Saya menerima suntikan pereda sakit, suntikan penetralisir lambung karena dampak samping obat pereda sakit. Itu saja.Â
Namun karena ada risiko terjatuh, saya terpaksa melakukan semua kegiatan di atas tempat tidur. Juga, saya dipasang tanda 'Fall risk' di salah satu tangan saya. Perawat menjelaskan, bahwa saya punya risiko terjatuh. Oleh karenanya, tanda dipasang, agar perawat yang bertugaspun waspada. Tempat tidur juga ditutup dengan pagar pengaman.
Selebihnya, saya tidur. Tidur karena kelelahan setelah hari yang panjang. Sesekali, saya terbangun. Membuka laptop. Mencoba bekerja. Mencoba membaca dan menjawab email. Mencoba menulis. Dapat diduga, hasilnya tidak seperti yang diharapkan.Â
Di hari kedua di Rumah Sakit, kondisi kaki saya membaik.
Bengkak masih ada, tetapi berkurang. Sakitpun berkurang.