Mohon tunggu...
Leya Cattleya
Leya Cattleya Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - PEJALAN

PEJALAN

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Indana dan "Ecoprint", Mencari Jejak Bumi

9 Januari 2019   22:17 Diperbarui: 10 Januari 2019   10:19 2788
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ecoprint terbaru (Foto : Indana Laazulva)

"Daun dan kayu yang sama bisa hasilkan warna dan kepekatan yang berbeda. Apalagi daun dan kayu yang berbeda. Saya belajar banyak tentang tanaman dan warna', kata dik Indana. Dik Indana juga makin mengenal daun daun yang bisa atau cantik digunakan untuk ecoprint. 

Selalu ingin menyimpan daun dari pohon yang tumbang (Indana Laazulva)
Selalu ingin menyimpan daun dari pohon yang tumbang (Indana Laazulva)
Dik Indana adalah seseorang yang sangat perasa. Suatu saat ia berjalan dan menemukan pohon dengan daun daun yang berdekatan dengan gundukan api. Ia menulis "Gak rela liat dia dekat dg api panas ini, bahkan beberap batangnya sudah patah diambruki tebangan pohon yg akan dibakar. Pagi pagi saya sudah memulungi daun untuk bisa diselamatkan. Mbak Retno Yonanta, kita garap bareng daun daun ini jadi kain cantik, yuk".

Selalu ada bahagia.  Minggu ini, dik Indana menulis di halaman Facebook dan Instagramnya "Paska libur panjang off produksi ecoprint, hari ini kami bertiga semangat 45 produksi kain ecoprint di tempat yang  kami sepakati sebagai pabrik. Sambil nunggu kukusan 5 lontongan yang masih ngepul di atas kompor maka kami menikmati hasil ecoprint kloter kukusan pertama. Kali ini ada tamu baru yaitu daun Tabebuya dan Bunga Waru yg meramaikan motif ecoprint"

Ecoprint terbaru (Foto : Indana Laazulva)
Ecoprint terbaru (Foto : Indana Laazulva)
Sempat penasaran saya dibuatnya. Akhirnya, saya tanyakan proses pembuatan ecoprint kepada dik Indana. Dik Indana menerangkan adanya 7 langkah, dan saya mencatatnya.

Langkah 1. Siapkan kain. Gunakan bahan sutera atau kain katun.

Untuk kain katun dan non sutera  lakukan 'premordant', yaitu kain direbus 1 jam dengan tawas dan direndam 24 jam dengan air bersih, untuk menghilangkan sisa sisa bahan kimia pabrik. Ini juga untuk membuka pori pori kain supaya bisa menyerap pewarna alam. Keringkan dengan dijemur atau diangin angin. Untuk sutera, kain di "scouring"atau direndam dengan cuka selama 1 jam da kemudian dicuci bersih juga dan diangin anginkan.

Langkah 2. Pemilihan daun dan bunga yang akan telah dipilih untuk bahan pewarna kain. Sebaiknya daun atau bunga diambil pada saat musim panas karena warna daun atau bunga akan cepat pudar setelah terkena hujan.

Langkah 3. Mordan in, kain dibasahi cairan tawas sampai lembab.

Langkah 4. Ecoprint, letakkan daun atau bunga pada bagian kain yang Anda inginkan. Gulunglah tapat dan buatlah bundel yang ketat. Ikat erat bundelan dengan benang katun atau benang kasur.

Langkah 5. Pencetakan. Jika Anda menginginkan proses yang lebih singkat, Anda bisa merebus atau mengukus bundelan kain yang sudah dibuat. Proses ini biasanya membutuhkan waktu antara 30 menit sampai 6 jam. Warna daun atau bunga akan mulai masuk ke dalam kain. Warna daun atau bunga tertentu akan mulai pudar jika proses ini dilakukan dalam waktu yang terlalu lama. Maka periksalah secara teratur dan tambahkan air jika diperlukan.

Langkah 6. Keluarkan dan dinginkan. Setelah itu, keluarkan buntelan, gunting benang benang agar bisadibuka. Biiarkan hingga dingin atau kering. Proses ini bisa beberapa jam, atau perlu waktu lebih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun