Hal ini merupakan suatu peringatan keras pada seluruh akumulasi risiko risiko yang akan dihadapi ibu 'anak anak'.Â
Dengan kehamilan pada ibu usia anak anak yang terjadi pada masa paska bencana, isu risiko depresi juga merupakan potensi yang perlu mendapat catatan.
*) Tulisan ini adalah cuplikan dari Laporan "Kerelawanan untuk Kesehatan Reproduksi Masa Pasca Bencana. Mengambil pembelajaran dari Riset Aksi Kesehatan Reproduksi Masa Paska Bencana Gempa Lombok di Wilayah Terdampak di Kabupaten Lombok Timur", ditulis oleh Leya Cattleya dan Haiziah Gazali, November 2018, diterbitkan oleh Gema Alam NTB. Dr Risa Risfiandi, SpOg berkonstribusi pada analisis terkait risiko tinggi kehamilan anakk.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H