Forum kerjasama multilateral G20 memiliki tema "Recover Together, Recover Stronger" yang mengajak masyarakat global untuk bahu-membahu, saling mendukung untuk pulih bersama serta tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan. Sebagai outreach group dari G20, hadir The Business 20 atau B20 yang membidangi komunitas bisnis Internasional. Kehadiran B20 Indonesia Summit 2022 diharapkan dapat mengatasi masalah global. Sejumlah terobosan dan aksi nyata akan diciptakan dengan adanya kolaborasi untuk pemulihan ekonomi global. Hal tersebut sejalan dengan 3 pilar utama yang diusung B20, yaitu mendorong pemulihan dan pertumbuhan kolaboratif, mendorong ekonomi global yang inovatif, dan menata masa depan yang inklusif dan berkelanjutan. Dengan kehadiran B20 Indonesia Summit 2022, Indonesia akan memanfaatkan peluang yang ada, seperti transisi menuju green economy, tren ekonomi digital yang sangat pesat, serta perbaikan arsitektur kesehatan global yang lebih responsif dalam menghadapi pandemi global (IDX Channel, 2022).
Presidensi G20 sebelumnya diketuai oleh Italia dengan mengangkat tiga agenda utama, yaitu implementasi pajak minimum global, mitigasi perubahan iklim, serta distribusi vaksinasi global. Kemudian, pada 31 Oktober 2021 silam dilakukan serah terima keketuaan G20 yang berlangsung pada Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Roma, Italia dari Perdana Menteri Mario Draghi kepada Presiden Joko Widodo. Dengan begitu, Indonesia siap menyambut puluhan ribu delegasi dan tamu undangan dalam rancangan kegiatan dari 1 Desember 2021 hingga 30 November 2022 mendatang.
Shinta Widjaja Kamdani selaku Chair of B20 Indonesia 2022 mengatakan akan mengusahakan pembentukan funding yang berhubungan dengan energi terbarukan, serta women fund yang dapat diinvestasikan baik di startup, bisnis perempuan, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), maupun mobilisasi yang berhubungan dengan gender (Dany, 2022). Rangkaian acara B20 sudah dimulai pada bulan November hingga Desember 2021 yang diawali dengan open registration B20. Rangkaian acara selanjutnya akan dijalankan dari bulan Januari hingga Oktober 2022 berupa Press Conference, Inception Meeting, Telecommunication Conference (Policy Paper Discussion), B20 Side Events, B20-G20 Dialogue, Policy Paper Finalization and Advocacy Event, dan B20-G20 Leaders Dialogue (20 VIP Business Leader and G20 Leader Invited).
Dalam salah satu rangkaian acara, yaitu Side Events B20 Indonesia Summit 2022, akan diupayakan pemberian hasil yang nyata dan dapat ditindaklanjuti berupa promoting investment, improving local business and products, business matchmaking, dan industry showcasing. Side Events B20 Indonesia akan menyelenggarakan beberapa acara, seperti seminar/workshop, business matching, investment visit, talkshow, golf tournament, podcast, MoU signing, dan gala dinner.Â
Berbagai program dan rangkaian acara B20 akan mengangkat isu-isu negara berkembang di bidang ekonomi. Pemulihan perekonomian global diharapkan akan terjadi dengan adanya wadah aspirasi bagi sektor privat sebagai anggota B20.
Bagaimana B20 Bekerja?
Sebagai pengejawantahan ide wadah aspirasi sektor privat anggota G20, B20 beroperasi melalui pembentukan 6 task force dan 1 action council. Adapun ketujuhnya akan membuat policy paper dan di dalamnya termuat tiga hingga lima policy recommendations yang masing-masing terdiri atas lebih dari empat policy actions. Seluruh task force dan action council tersebut telah menetapkan prioritas policy recommendations berdasarkan isu-isu yang sedang mendesak dunia. Nantinya, policy paper akan dirangkum dalam B20 Final Communique untuk dipromosikan kepada komunitas bisnis di berbagai negara, terkhusus negara-negara anggota G20. Adapun task force dan action council yang dimaksud terdiri atas:
1. Trade and Investment Task Force
Ketua gugus tugas ini sekaligus merupakan Direktur Eksekutif Triputra Group, Arif Rachmat, menjelaskan bahwa tugas utama Trade and Investment Task Force adalah mempersiapkan usulan kebijakan terkait perdagangan dan investasi kepada para pemimpin G20. Terdapat 139 anggota pemimpin bisnis dari 25 negara, di mana sepertiganya adalah pemimpin perempuan. Adapun jajaran struktur gugus tugas ini terdiri atas latar belakang geografis dan industri yang berbeda dan bersama-sama ingin mencapai output berupa konsensus atas rekomendasi kebijakan yang merepresentasikan kepentingan komunitas dalam negara G20 dengan membuat rekomendasi kebijakan yang impactful dan actionable. Untuk mencapai output tersebut, gugus ini telah menjalankan serangkaian kegiatan, seperti inception meeting pada Januari lalu, task force meeting bersama seluruh anggota untuk menyelaraskan visi dan menciptakan konsensus, hingga rencana penyelenggaraan dialog dengan G20 baik secara formal maupun informal  (Podcast B20 Indonesia 2022, 2022).
2. Energy, Sustainability, and Climate Task Force