Mohon tunggu...
LEXPress
LEXPress Mohon Tunggu... Mahasiswa - Biro Jurnalistik LK2

Biro Jurnalistik merupakan biro dari Lembaga Kajian Keilmuan (LK2) Fakultas Hukum Universitas Indonesia yang bergerak dalam kegiatan meliput dan menyampaikan berita hukum terkini.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Palu Presidensi G-20 di Gengaman Indonesia "Recover Together, Recover Stronger"

7 November 2021   10:45 Diperbarui: 7 November 2021   10:46 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagai pimpinan G20 pada tahun 2022, Indonesia mengusung Tema Presidensi G20, yaitu "Recover Together, Recover Stronger". Tema presidensi itu menitikberatkan pada pemulihan ekonomi dan mengeratkan kerjasama negara anggota G20 dalam berbagai bidang, seperti ekonomi, lingkungan, ilmu pengetahuan, dan lain sebagainya. 

Selain tema, Indonesia mengusung 5 (lima) Pilar Presidensi G20 2022, yaitu memperkuat lingkungan kemitraan, mendorong produktivitas, meningkatkan ketahanan dan stabilitas, memastikan pertumbuhan berkelanjutan dan inklusif, dan kepemimpinan kolektif global yang lebih kuat (Bank Indonesia, 2021). 

Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartanto, dengan Indonesia menjadi Presidensi G20 2022, Indonesia memiliki kesempatan secara strategis untuk ikut mendesain kebijakan pemulihan ekonomi global, terutama pada masa pasca pandemi Corona Virus Disease 2019 (Sekretariat Kabinet Republik Indonesia, 2021). 

Oleh karena itu, diperlukan sinergi dan koordinasi yang kuat antara kementerian, lembaga-lembaga yang terlibat dalam 16 (enam belas) working groups, elemen non-pemerintah, dan masyarakat. Upaya pelibatan seluruh kelompok tersebut menurutnya juga mencerminkan langkah inklusif dan keterbukaan pemerintah dalam rangka pemulihan ekonomi.

Untuk dapat menjalankan kepemimpinan G20 dengan baik, Indonesia telah menentukan 6 (enam) agenda prioritas mengenai jalur keuangan (Bank Indonesia, 2021). Enam agenda tersebut adalah kebijakan untuk melindungi negara-negara yang masih menuju pemulihan ekonomi dari efek penarikan investasi oleh negara maju, mengatasi dampak panjang dari krisis ekonomi global, pengembangan standar pembayaran lintas negara (cross border payment) dan mata uang digital bank sentral (central bank digital currency), transisi menuju perekonomian rendah karbon dan keuangan berkelanjutan (sustainable finance). 

Selain itu juga, mendorong produktivitas ekonomi bagi wanita, pemuda, dan Usaha Mikro Kecil Menengah melalui open banking, dan framework perpajakan internasional serta perencanaannya. 

Keenam agenda prioritas Indonesia dalam Presidensi G20 tersebut merupakan momentum bagi Indonesia untuk menjadi pemimpin di kancah internasional dan mendukung pemulihan ekonomi internasional.

Tema besar G-20 Indonesia Recover Together Recover Stronger memberikan inspirasi bagi terciptanya pemulihan ekonomi yang kuat, inklusif dan berkelanjutan. Harapannya Indonesia bisa menjadi penghubung antara negara maju dan berkembang. (Media Indonesia, 2021) Demi tercapainya keselarasan global di dunia yang semakin perlu solidaritas dan kebersamaan untuk menyelesaikan segala permasalahannya. 

Mengutip perkataan Paus John Paul II "Solidarity is not a feeling of vague compassion or shallow distress at the misfortunes of so many people, both near and far. On the contrary, it is a firm and persevering determination to commit oneself to the common good; that is to say to the good of all and of each individual because we are all really responsible for all". 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun