Mohon tunggu...
Bonifasius Lewis Christian
Bonifasius Lewis Christian Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

-

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Para Pelajar Mulai Menerapkan Hustle Culture

13 Januari 2025   15:30 Diperbarui: 13 Januari 2025   15:39 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Para pelajar baik siswa maupun mahasiswa terkadang menerapkan hustle culture didalam kehidupan sekolah/kuliah mereka. Hustle culture merupakan sebuah budaya dimana seseorang didorong untuk terus terusan bekerja keras hingga bisa melewati batas normal untuk mencapai kesuksesan. Mungkin terdengar sebuah hal yang baik karena seorang individu bekerja keras untuk menjadi sukses, tetapi disisi lain ada banyak hal yang harus dikorbankan. 

Penyakit Fisik 

Untuk bekerja keras pastinya kita membutuhkan tenaga dan energi. Jika kita bekerja terlalu keras, tubuh kita akan lelah dan banyak penyakit yang bisa alami jika kita kelelahan. Ditambah lagi salah satu hal yang dikorbankan ketika kita menerapkan hustle culture adalah pola makan dan tidur yang tidak teratur. Hal tersebut bisa meningkatkan resiko terkena penyakit jantung, anemia, dan stroke.

Burnout

Burnout adalah kelelahan secara fisik, emosional, dan mental. Burnout pada pelajar akan terjadi ketika tidak adanya keseimbangan antara kehidupan dan belajar. Seorang Pelajar yang mengalami burnout akan kehilangan motivasi belajar dan juga kinerja belajarnya akan menurun. Burnout ditandai dengan ciri ciri sebagai berikut:

  • Mudah marah

  • Merasa tak punya energi dan kelelahan

  • Kinerja menurun

  • Merasa kecewa dengan apa yang dikerjakan

  • Mudah sakit

Tidak Punya Waktu Untuk Hal Lain

Pelajar yang menerapkan hustle culture akan menghabiskan seluruh waktunya hanya untuk belajar saja. Pastinya akan mengorbankan waktu untuk hal lainnya. Remaja biasanya selalu meluangkan waktu untuk bermain bersama temannya ataupun melakukan apa yang dia suka. Selain berguna untuk mengembangkan skill yang dia punya dan menambah relasi, kegiatan tersebut juga sangat berguna untuk mengistirahatkan otak yang telah bekerja selama para pelajar melaksanakan kegiatan belajar. Dengan menerapkan hustle culture, para pelajar akan kehilangan waktu mereka untuk melakukan hal lain selain belajar.

Kesimpulan

Pelajar yang bekerja keras demi kesuksesan di masa depan memanglah baik, namun bekerja terlalu keras hingga banyak hal hal yang dikorbankan tidaklah baik. Kita harus tetap menjaga keseimbangan antara belajar dan hal yang lain seperti kata peribahasa, "work hard, play hard". Para pelajar pun seharusnya melakukan hal hal positif lainnya dan tidak hanya belajar terus terusan. Banyak skill skill yang berguna jika dikembangkan selain kemampuan kognitif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun