Mohon tunggu...
Wildy Silitonga
Wildy Silitonga Mohon Tunggu... Pegawai Pemerintah Non PNS -

"mulailah dengan fakta bahwa\r\nanda masih hidup hari ini..."

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Pojok Ruang Tunggu Poli

5 April 2015   08:04 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:31 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagaimana bisa bersyukur ?
Kalau ada waktu, berjalan jalanlah ke ruang tunggu rumah sakit, poli umum. Ruang tunggu itu akan mengajarkanmu banyak hal, banyak, sangat banyak. Semua yang kau cari didunia ini, paling tidak, sedikitnya pasti singgah disana.

@counter pelayanan sebuah rumah sakit
08.00, seorang ibu datang, membawa anaknya yang pucat pasi, menunggu dokter umum untuk memeriksa anaknya. Sayang ia berharap dokter spesialis anak ada memeriksa anaknya.
09.00, seorang lelaki paruh baya datang membawa surat permohonan jamina rawat inap di rumah sakit, sebab isterinya yang sedang mengandung, menderita HIV. Tertular atau dari mana, ntahlah. Kasihan si bayi yang tidak bisa memilih dan tak punya pilihan.
10.00, Kakek tua membawa surat rawat jalan untuk berobat, sendiri tanpa siapapun menemaninya. Akankah orangtuaku berakhir seperti itu juga ?
10.30, Seorang laki laki berumur, bertubuh gempal, dengan ceria datang ke counter, membawa surat rawat jalan, untuk check up, ntah apa sakitnya, aku tidak tahu.
11.00, Mendengar seorang pria mencari dokter anak, kabarnya ia telah berhasil mendapatkan anaknya via bayi tabung, wah selamat.
12.00, counter tutup, jam layanan habis, ruang tunggu masih ramai, ayo pulang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun