Mohon tunggu...
Popi Andiyansari
Popi Andiyansari Mohon Tunggu... -

Asli Jogja sedang menimba ilmu di UGM Kampus Biru, mampir ke blog saya http://popiandiyansari.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Politik

Memilih Pemimpin yang Ideal

22 Maret 2014   00:03 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:38 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam sebuah data yang dilansir dari Lensa Indonesia tentang korupsi di Indonesia, terdapat 11 partai yang orang-orang di dalamnya terkena kasus korupsi. Korupsi tertinggi dalam grafik tersebut dilakukan oleh PDIP sejumlah 7.7% dan tingkat korupsi terendah adalah PKS dengan 0.3%. Hal ini cukup mengejutkan bila kemudian kita melihat sejumlah partai yang mengatasnamakan agama juga terlibat dalam korupsi. Walaupun jumlahnya sedikit, akan tetapi tetap saja terdapat korupsi di dalamnya.

1395395933365248750
1395395933365248750

Dari hal ini, iklan-iklan kampanye di media terlihat sangat ‘menyesatkan’, karena di awal mereka promosi tidak akan korupsi dan mengaku sebagai partainya wong cilik. Ternyata setelah masuk dalam lingkaran dewan yang terhormat, tetap saja menjadi koruptor dan menindas wong cilik. Miris.

Mengutip kata-kata Ustad yang belum lama mengisi pengajian di kampung saya, dia menganalogikan tentang Pilkabe dan Pilkada. Kalau Pilkabe ‘nek lali, jadi’ (Kalau lupa, JADI). Nah kalau Pilkada ‘nek wes dadi, lali’ (Kalau sudah jadi, LUPA).

Lihat saja, apakah pemilihan caleg April mendatang akan seperti Pilkada, Kalau sudah JADI, LUPA :D

Fenomena Golput

Golput sebuah singkatan dari golongan putih, yang merupakan julukan untuk orang-orang yang tidak memilih dalam pemilu dikarenakan suatu sebab. Yah, walaupun untuk bursa pemilu 2014 besok ada pula partai yang berwarna putih, kenapa mereka tidak menamakan dirinya GolPut (Golongan partai Putih) ya? hehe. Just Kidding!


Untuk Indonesia sendiri dari data yang dirilis oleh KPU terdapat 186.612.255 orang yang sudah dapat memilih untuk Pileg ini. Tentu saja jumlah ini sudah merupakan akumulasi masyarakat yang berusia di atas 17 tahun, baik pemilih pemula ataupun pemilih manula :p

Kemudian apakah jumlah yang sebegitu besarnya, akan memilih semua? Tentu saja tidak. Berkaca dari pengalaman pemilihan sebelumnya pada Pemilu 2009, sebesar 29.6% orang ternyata memilih golput. Dari sini terlihat walaupun golput bukan merupakan nama partai, ternyata mampu menarik perhatian masyarakat Indonesia dalam jumlah yang cukup besar :D

Dalam sebuah obrolan dengan seorang mahasiswi di Jogja tentang pilihan politik. Kurang lebih dia berkata seperti ini ‘Aduh, aku bingung besok April pilih presiden yang mana ya?’. Wow, sangat mengejutkan ketika seorang mahasiswi pun ternyata tidak tahu bahwa pemilihan umum pada April 2014 adalah pilihan calon legislatif bukan pemilihan Presiden. Adakah yang salah dengan hal ini?

Ada 2 kemungkinan melihat ekspresi kebingungan mahasiswi tersebut. Yang pertama, tingkat apatisme terhadap politik yang sudah sangat akut stadium 4. Atau yang kedua, kurangnya sosialisasi tentang pemilihan calon legislatif di masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun