Mohon tunggu...
Laurentia Levita Pramestanti
Laurentia Levita Pramestanti Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Halo! Saya Mahasiswa S1 Manajemen yang hobi menikmati alam dan musik

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Gen Z dan Segala Usaha Melawan Stigma Buruk di Masyarakat

22 Juni 2024   23:57 Diperbarui: 24 Juni 2024   09:00 1453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber gambar: Freepik/tirachard

Beban Kerja yang Diberikan Melebihi Job Description

Di dunia kerja dengan beban kerja yang melebihi Job Description sebenarnya sudah menjadi rahasia umum. Gen Z yang terlahir dengan kemudahan mengakses berbagai hal menyadari bahwa kehidupan dalam pekerjaan yang seperti itu menjadi masalah serius, ditambah dengan kesadaran kesehatan mental yang dimiliki Gen Z tinggi sehingga bagi mereka akan mempengaruhi produktivitas, kualitas kerja dan kehidupan pribadi para--Gen Z. Dengan keinginan bekerja sesuai Job Description maka tercetuslah harapan Work Life Balance.

Work Life Balance menurut Gen Z mencakup pekerjaan yang sesuai dengan nilai dan tujuan hidup mereka, dan mereka ingin dapat bekerja dengan cara yang fleksibel dan sesuai dengan gaya hidup mereka.

Pekerja Mendapatkan Gaji Dibawah UMR

Dikutip dari Databoks.Katadata.co.id "Menurut survei Jajak Pendapat (JakPat), mayoritas atau 64,9% responden Gen Z akan resign jika gaji tidak sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya (job description)".

Bagi Gen Z gaji yang mereka dapatkan dan dengan beban kerja yang mereka terima tidak memungkinkan untuk mendapatkan kualitas hidup yang baik di kondisi perekonomian saat ini. Ditambah tuntutan memiliki hunian tempat tinggal dan kebutuhan primer lainnya semakin membuat Gen Z mengalami peningkatan stres dan kecemasan yang akhirnya menurunkan produktivitas karyawan itu sendiri.

Pengaruh Bonus Demografi dan Jumlah Lapangan Kerja yang Tidak Sebanding.

Bonus demografi memberikan potensi untuk meningkatkan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi, namun perlu ada upaya untuk meningkatkan keterampilan dan investasi agar bonus demografi dapat dimanfaatkan dengan baik.

Adanya dampak negatif bonus demografi yang sering tidak disadari, seperti membuat kesenjangan antara kebutuhan tenaga kerja dengan jumlah calon pekerja dan keterampilan yang dimiliki oleh calon pekerja, sehingga perlu adanya program pelatihan untuk meningkatkan keterampilan.

Dengan tantangan yang cukup berat ini Gen Z diharuskan memiliki banyak keahlian sehingga tidak terjatuh pada jurang pengangguran yang dapat meningkatkan angka kemiskinan.

Foto: Tangkapan Layar Tiktok Vina Muliana
Foto: Tangkapan Layar Tiktok Vina Muliana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun