Mohon tunggu...
Joshua Levi Setiawan
Joshua Levi Setiawan Mohon Tunggu... Pustakawan - Penulis, Periset, dan Penerjemah

Seorang penulis, periset, dan penerjemah yang terus memberikan kontribusinya dalam bidang kebudayaan dan kesusastraan serta turut serta dalam pengglobalan kebudayaan Jawa dan Indonesia kepada dunia internasional.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Warisan Kekayaan Jawa Gempol Pleret

12 Agustus 2023   18:36 Diperbarui: 12 Agustus 2023   18:57 867
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

SEJARAH

Telah menjadi sebuah tradisi kuliner nusantara yang turun-temurun, Gempol Pleret, kuliner khas ini kini menjadi primadona dan dikenal hampir oleh seluruh masyarakat Jawa, khususnya Jawa Tengah. Namun pernahkah Anda berpikir bagaimana sejarah Es Gempol Pleret ini?

Es Gempol Pleret bisa dikatakan sebagai minuman maupun makanan, karena komposisi dasar gempol dan pleretnya yang berasal dari tepung beras. Umumnya, Gempol Pleret dapat kita jumpai di kota Surakarta yang sering mendapatkan julukan “The Spirit of Java” maupun kota Semarang, ibukota dari Jawa Tengah.

Secara etimologis, makna dari frasa “Gempol Pleret” berasal dari kata “Jempol” dalam bahasa Jawa yang berarti ibu jari. Sumber lain mengatakan bahwa  Mengapa disebut demikian? Hal ini dikarenakan pembuatan gempol dan pleret sendiri adalah dibuat secara manual menggunakan ibu jari dari jari-jari tangan.

SERAT CENTHINI DAN KEKAYAAN KULINERNYA


Manusia, sejak zaman sampai saat ini selalu memiliki upaya, akal budi, serta kekayaan intelektual yang dibarengi dengan kearifan lokal menciptakan berbagai jenis makanan sebagai sumber pangan dalam kehidupan sehari-hari manusia. Serat Centhini mengulas banyak mengenai kuliner-kuliner yang berkembang di masyarakat Jawa, khususnya peradaban masyarakat Jawa era Dinasti Mataram Islam di Kartasura yang saat itu dipimpin oleh Sampeyandalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan (SISKS) Pakubuwono (PB) V.

Berdasarkan sumber yang didapatkan, konsep makanan menurut Serat Centhini terbagi ke dalam beberapa jenis di antaranya: makanan pokok, makanan nyamikan atau camilan, jajan atau snack, peristiwa khusus, atau sebagai pelengkap keperluan upacara. Bahan-bahannya pun juga bervariasi: mulai dari nasi beras, jagung, ketela rambat, maupun kacang-kacangan. Semuanya terinci dan tergambar dengan jelas lewat sajak-sajak indah yang tercipta di dalamnya.

Bisa dikatakan, Es Gempol Pleret adalah makanan sekaligus minuman yang menjadi jajan atau dessert untuk kudapan akhir saat jamuan makan menurut tradisi masyarakat Jawa era Mataram Islam Kartasura. Ditemukan bahwa Es Gempol Pleret merupakan satu dari 48 jenis makanan yang ditemukan oleh peneliti berasal dari Serat Centhini dan kuliner ini harus disertakan pada setiap hajatan sebagai komplitan atau pelengkap sajian jamuan makan tradisional masyarakat Jawa pada era tersebut.

KEUNIKAN MAKANAN KHAS SERAT CENTHINI

Sesuai dengan yang tertera dalam Serat Centhini, gempol pleret khas Surakarta masih bertahan hingga saat ini menggunakan cara tradisional dalam pembuatannya dan tidak menggunakan pewarna, pengawet, maupun pemanis buatan. Bahan-bahan yang terkandung di dalamnya masih sangat autentik dengan yang tertera di serat. Gempol Pleret telah menjadi menu andalan masakan khas Nusantara yang hingga saat ini masih sering ditampilkan dalam jamuan-jamuan makan tradisional oleh masyarakat Jawa pada berbagai kalangan. 

Kuliner yang satu ini, terkenal dengan proses pembuatannya yang panjang. Menurut sumber yang didapatkan dan menurut hasil riset dari penulis, kuliner Gempol Pleret tercipta melalui proses yang panjang. Beras yang sudah direndam selama 2 jam kemudian harus dicuci dan kemudian dihancurkan serta melalui proses yang panjang sampai pada pembentukan bulat-bulat untuk adonan gempol dan bentuk adonan plirit atau pipih dan diberi warna cokelat dari gula aren. Citarasa perpaduan gurihnya santan, manisnya gula aren, serta adonan gempol pleret inilah yang menjadi kekhasan 

KARANGWUNI SEBAGAI TONGGAK DASAR GEMPOL PLERET


Berdasarkan sumber yang didapatkan dan digali, Es Gempol Pleret sudah menjadi ikon kuliner turun-temurun yang berada di Desa Karangwuni, Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo. Menurut sumber yang didapatkan penulis, Es Gempol Pleret yang dijumpai masyarakat saat ini adalah Es Gempol Pleret yang berasal dari Desa Karangwuni, yang kemudian masyarakatnya merantau sampai ke Semarang dan memperkenalkan jajanan asli khas Sukoharjo ini dan ditambahi dengan sentuhan modernisasi mengingat Semarang merupakan Ibukota dari Jawa Tengah.

Kemudian, pernahkah Anda berpikir bagaimana bisa produsen Gempol Pleret banyak ditemui di desa ini?

Jawaban dari penulis adalah masih menjadi misteri. Produksi Gempol Pleret di desa ini ibarat telah menjadi mainstream bagi masyarakat yang ada di desa ini. Ibu Surani (57 tahun) bersama suami dan anak-anaknya telah bersama-sama mengembangkan usaha Gempol Pleret ini dan dari rumah sederhana beliaulah, lahir para penjaja Gempol Pleret di Surakarta dan Sekitarnya hingga sampai ke Kota Semarang. Dalam sehari, Ibu Rani bisa menghabiskan sekitar 50-100 porsi gempol pleret yang jika ditafsirkan terdiri atas 1.000-1.500 butir gempol dan pleret.

"Sudah menjadi warisan keluarga yang diberikan kepada saya turun-temurun. Jadi untuk asal-muasalnya bagaimana saya kurang tahu. Bapak saya hanya mengajari saya tekniknya seperti ini. Jadi ya ini sudah tradisi turun-temurun dan menjelaskan tekniknya yang benar bagaimana saya juga bingung", jelasnya dalam wawancara penulis bersama rekan, Belgi Anggun Gorlitza. Menurut penurutan beliau, gempol pleret adalah suatu makanan yang diolah dengan menggunakan hati. Dalam bahasa Jawanya adalah Rasa. "Makanan tradisional ini dibuatnya harus dengan rasa, mas. Jadi tidak bisa diibaratkan tekniknya seperti apa. Banyak sekali anak-anak yang KKN atau penelitian mencoba membuat Gempol ini. Tapi sayangnya, mereka tidak menggunakan rasa sehingga ya hasilnya tidak maksimal, mas", tuturnya dalam wawancara kami.

KESIMPULAN

Gempol Pleret merupakan sajian khas Nusantara yang patut kita banggakan karena kekhasan cita rasa yang ada di dalamnya. Sudah menjadi sebuah kebanggaan bagi bangsa Indonesia khususnya kita masyarakat Jawa memiliki makanan khas dengan cita rasa istimewa yang tercipta dari sebuah mahakarya pikiran dan teknologi masyarakat Jawa pada zaman Kartasura dan telah dilantunkan dalam sajak-sajak indah dalam Serat Centhini. Kekayaan cita rasanya yang istimewa, membuat siapa saja menjadi terpesona dan ingin mencoba lagi dan lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun