Mohon tunggu...
Joshua Levi Setiawan
Joshua Levi Setiawan Mohon Tunggu... Pustakawan - Penulis, Periset, dan Penerjemah

Seorang penulis, periset, dan penerjemah yang terus memberikan kontribusinya dalam bidang kebudayaan dan kesusastraan serta turut serta dalam pengglobalan kebudayaan Jawa dan Indonesia kepada dunia internasional.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Warisan Kekayaan Jawa Gempol Pleret

12 Agustus 2023   18:36 Diperbarui: 12 Agustus 2023   18:57 867
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

KARANGWUNI SEBAGAI TONGGAK DASAR GEMPOL PLERET


Berdasarkan sumber yang didapatkan dan digali, Es Gempol Pleret sudah menjadi ikon kuliner turun-temurun yang berada di Desa Karangwuni, Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo. Menurut sumber yang didapatkan penulis, Es Gempol Pleret yang dijumpai masyarakat saat ini adalah Es Gempol Pleret yang berasal dari Desa Karangwuni, yang kemudian masyarakatnya merantau sampai ke Semarang dan memperkenalkan jajanan asli khas Sukoharjo ini dan ditambahi dengan sentuhan modernisasi mengingat Semarang merupakan Ibukota dari Jawa Tengah.

Kemudian, pernahkah Anda berpikir bagaimana bisa produsen Gempol Pleret banyak ditemui di desa ini?

Jawaban dari penulis adalah masih menjadi misteri. Produksi Gempol Pleret di desa ini ibarat telah menjadi mainstream bagi masyarakat yang ada di desa ini. Ibu Surani (57 tahun) bersama suami dan anak-anaknya telah bersama-sama mengembangkan usaha Gempol Pleret ini dan dari rumah sederhana beliaulah, lahir para penjaja Gempol Pleret di Surakarta dan Sekitarnya hingga sampai ke Kota Semarang. Dalam sehari, Ibu Rani bisa menghabiskan sekitar 50-100 porsi gempol pleret yang jika ditafsirkan terdiri atas 1.000-1.500 butir gempol dan pleret.

"Sudah menjadi warisan keluarga yang diberikan kepada saya turun-temurun. Jadi untuk asal-muasalnya bagaimana saya kurang tahu. Bapak saya hanya mengajari saya tekniknya seperti ini. Jadi ya ini sudah tradisi turun-temurun dan menjelaskan tekniknya yang benar bagaimana saya juga bingung", jelasnya dalam wawancara penulis bersama rekan, Belgi Anggun Gorlitza. Menurut penurutan beliau, gempol pleret adalah suatu makanan yang diolah dengan menggunakan hati. Dalam bahasa Jawanya adalah Rasa. "Makanan tradisional ini dibuatnya harus dengan rasa, mas. Jadi tidak bisa diibaratkan tekniknya seperti apa. Banyak sekali anak-anak yang KKN atau penelitian mencoba membuat Gempol ini. Tapi sayangnya, mereka tidak menggunakan rasa sehingga ya hasilnya tidak maksimal, mas", tuturnya dalam wawancara kami.

KESIMPULAN

Gempol Pleret merupakan sajian khas Nusantara yang patut kita banggakan karena kekhasan cita rasa yang ada di dalamnya. Sudah menjadi sebuah kebanggaan bagi bangsa Indonesia khususnya kita masyarakat Jawa memiliki makanan khas dengan cita rasa istimewa yang tercipta dari sebuah mahakarya pikiran dan teknologi masyarakat Jawa pada zaman Kartasura dan telah dilantunkan dalam sajak-sajak indah dalam Serat Centhini. Kekayaan cita rasanya yang istimewa, membuat siapa saja menjadi terpesona dan ingin mencoba lagi dan lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun