Bagi Ignasius bersama keempat temannya dan beberapa penduduk yang mulai bercocok tanam, permasalahan mendasar lain bagi mereka dalam bercocok tanam adalah tidak adanya saprodi Pertanian disana.Â
Mereka sebelumnya sudah mencari dari kecamatan sampai ke kabupaten, tidak ada yang menjual obat-obatan pertanian seperti pestisida dan pupuk untuk menunjang perkembangan budidaya tanaman mereka. Itupun, beberapa daerah yang ingin mereka tuju harus ditempuh dengan menaiki perahu.
Ignasius bercerita bahwa barang Pertanian yang dijual disana hanyalah benih sayuran saja, dan itupun harganya sangat mahal. Mereka menjual benih namun tidak dengan obatan dan pupuk yang dibutuhkan tanaman.Â
Pupuk pernah diterima oleh mereka karena saat itu ada program bantuan pertanian di kampung mereka. Program bantuannya terbatas dan membuat mereka sampai sekarang harus berjuang, berfikir dan berusaha untuk memecahkan masalah mereka tersebut.Â
Ignasius bercerita, memang dia pernah mendengar bahwa ada petugas  pendamping dari dinas pertanian di distrik dimana mereka berada. Namun, rasanya anggota pendamping dinas pertanian yang sangat terbatas tidak bisa mengajarkan penduduk yang tinggal di Distrik Sawa Erma yang terdiri dari beberapa kampung dalam satu distrik tersebut untuk bercocok tanam.Â
Kemampuan mereka sangat terbatas, disana memang dibutuhkan orang-orang yang memiliki hati yang tulus seperti Ignasius untuk menjadi volunteer pertanian bagi mereka yang jauh di pedalaman Asmat, Papua, sehingga bisa mengajarkan dan memotivasi mereka untuk bercocok tanam sehingga tiada lagi anak-anak di pedalaman Asmat yang mengalami busung lapar dan mengalami gizi buruk seperti yang pernah terjadi sebelumnya.
Salam Swasembada. Semoga terlahir lebih banyak lagi generasi-generasi seperti Ignasius Bria yang berjuang menjadi volunteer pertanian di pedalaman Suku Asmat, yang rindu terciptanya swasembada pangan di pedalaman Asmat Papua.Â
Teruslah berjuang saudaraku Ignasius Bria, perjuangan mu, pengorbanan mu suatu kelak akan membuahkan hasil yang mulia, semoga kelak dari perjuangan mu ini akan banyak yang tergerak membantu memecahkan setiap masalah pertanian yang kalian hadapi disana kini, sehingga tercipta generasi anak-anak yang sehat dan senantiasa tercukupi gizi mereka.Â
Salam sayang dan penuh cinta dari kami yang peduli dan salut akan pengorbanan mu bersama istri dan teman-teman mu yang telah mengikuti jejak langkah mu.Â