Permasalahan intern keluarga Bung John Kei dengan pamannya ini membuat sosok yang beberapa waktu silam sempat dijuluki "Godfather" Jakarta ini harus diamankan dan diperiksa oleh pihak berwajib.Â
Jika terbukti secara jelas terlibat, tentu saja ada proses hukum yang harus dilewati, namun sampai kini asas praduga tak bersalah masih melekat pada diri John Kei itu sendiri.Â
Jika John Kei terbukti bersalah dan harus mempertanggung jawabkan tindakannya selalu warga negara yang ikut menjunjung hukum di Indonesia. Satu hal yang pasti, tetap akan banyak orang yang akan terus mendoakan beliau menghadapi ini semua.Â
Karena manusia memang tak lepas dari kesalahan dan kekhilafan dalam mengambil sebuah keputusan. Masih banyak orang yang yakin dan percaya sebagaimana Tuhan bekerja melembutkan hati seorang John Kei ketika dia berada dalam jeruji tahanan beberapa tahun yang lalu, sampai sekarang Tuhan akan terus bekerja memulihkan hidup beliau sampai apa yang dahulu menjadi nazar dari seorang sosok John Kei ini menjadi tergenapi.
Baca juga: Aksi Brutal Premanisme Geng John Kei dan Peringatan Kapolri
Kesaksian hidup seorang John Kei banyak dirindukan setiap orang. Sosoknya menjadi kesaksian hidup bagi banyak orang akan perubahan yang menjadi pembuktian tekadnya itu. Namun kehidupan di luar adalah proses perjalanan yang sesungguhnya. Pasti banyak hal yang harus diselesaikannya setelah berada diluar penjara. Sebenarnya disinilah dibutuhkan sepasang kaki yang kuat, bukan untuk dipakai berdiri, namun untuk terus berlutut di dalam hadirat Tuhan.
Memang kita tidak merasakan apa yang dia rasakan, kita tidak tahu persis apa yang sebenarnya terjadi atas kasus yang kembali melibatkan dirinya kini.
Namun satu yang pasti, satu yang saya pribadi dan kami semua yakini tentang ucapan beliau akan tekad kerinduan beliau menjadi pribadi yang baik dan menjadi berkat bagi banyak orang.
Apa yang kita lepaskan di bumi, itu terlepas juga di sorga, dan apa yang kita ikat di bumi itu juga akan terikat di sorga
Tuhan tahu setiap niat baik setiap orang, ketika kita memiliki niat murni tersebut. Yang harus kita lakukan adalah terus berusaha menggapai apa yang menjadi kerinduan kita itu dengan sepenuh kemampuan kita, sampai batas kemampuan kita, selebihnya, tangan Tuhan lah yang akan bekerja mengerjakan hal-hal yang tak mampu kita kerjakan dengan kekuatan kita.