Proses perjuangan dari setiap orang berbeda-beda. Ketika seseorang memutuskan untuk menjadi pribadi yang baik, tentu saja tidak akan semudah membalikkan telapak tangan. Di sini dibutuhkan proses untuk merestorasi sebuah kebiasaan atau gaya hidup seseorang tersebut dan proses itupun membutuhkan ketetapan hati dan kesabaran diri pada pembentukan yang akan Tuhan kerjakan.
Bayangkan jika anda sekarang berprofesi sebagai sopir truk, dan sekarang anda dipercayakan untuk menerbangkan pesawat. Anda pun lalu dilatih untuk mengemudikan pesawat tersebut. Di sinilah, proses belajar itu terjadi, di sinilah proses transisi itu terjadi, dan disinilah dimana peran Instruktur atau pelatih sangat anda butuhkan.
Namun, apakah dalam proses belajar ini tiada kesalahan yang anda buat?
Hormatilah dan hargai proses belajar setiap orang, dukunglah setiap proses transisi setiap orang untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
Ketika kita jatuh maka kita harus berdiri dan bangkit kembali, jika kita kalah dan gagal, kita harus mencoba berjuang kembali. Sampai kapan?
Sampai ketika Tuhan akan memanggil kita pulang. Selama kita hidup di dunia, Tuhan ingin agar kita terus belajar dan terus berjuang menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
Baca juga: Mengapa Ada John Kei di Antara Kita?
Kisah pertobatan John Kei saat berada dalam terali besi sempat menjadi pusat perhatian banyak orang. Kisah John Kei banyak menginspirasi banyak orang yang berada pada dunia premanisme untuk mengikuti jejak kebaikan yang dipilihnya ketika itu. Keinginannya yang kuat untuk menjadi pribadi yang baik disampaikannya beberapa waktu yang lalu, dan itu sempat dia sampaikan ke media dalam proses wawancaranya ketika diliput media waktu itu.
Dan banyak orang menaruh harapan besar pada kisah hidup seorang John Kei. Karena lewat kehidupan beliau, orang-orang bisa melihat bagaimana Tuhan bekerja mengubah hidup seseorang.
Peristiwa yang terjadi di Green Lake City & Cengkareng memang seakan menjadi perhatian masyarakat, terlebih bagi mereka yang terus mengikuti perjalanan hidup seorang yang dijuluki "Godfather" Jakarta ini.Â
John Kei yang bernama aslinya John Refra ini kembali berhadapan dengan hukum bersama dengan saudara-saudaranya yang lain atas peristiwa yang akhir ini diketahui hanya merupakan masalah intern keluarga John Kei sendiri.Â