Jika ditanya apakah saya tidak malu mengakui diri sebagai pribadi yang pernah menjadi sampah?Â
Saya ingin katakan sebenarnya saya malu untuk mengakui saat dimana saya menjadi seorang pecandu. Namun akan lebih malu jika saya tidak mengakuinya sama sekali dan berpura-pura seakan diri ini tidak pernah mengalami sebuah masa lalu yang kelam yang ingin ku robah tapi tak bisa lagi ku ubah, selain menerima kegagalan itu dan berdamai kembali dengan masa laluku.
Namun kini, berbagi dan menjadi berkat bagi sesama membuat diri ini menjadi berarti. Menjadi sebuah pribadi yang mengikuti kemauan mama untuk menjadi berkat bagi sesama. Rasa malu mengakui akan masa lalu tiada sebanding dengan rasa sukacita ketika bisa menjadi pribadi yang berguna bagi sesama.Â
Kini, kurelakan kegagalan masa laluku yang ku buka lebar-lebar dan ku ceritakan demi keberhasilan dan kesuksesan orang lain yang mendengar atau membaca bagaimana narkoba merusak hidup dan kebahagiaan keluarga yang aku sangat sayangi ketika itu, namun dengan semangat serta kasih sayang dan rasa ingin menjadi pribadi yang baik di masa depan, mampu membawa aku keluar dari jerat narkoba.Â
Seperti yang ku tuliskan dalam tulisan saya sebelumnya. Hanya kasih sayang yang bisa mengubahkan seseorang untuk bisa kembali ke jalan yang benar. Kasih sayang dari seorang yang kita sayangi. Dan unsur dalam diri seseorang yang pertama yang harus diubah adalah unsur rohaninya.Â
Karena ketika unsur Rohaninya telah berhasil diubah, maka akan hadirnya semangat yang mengubah pola pikir, sikap dan prilakunya. Setelah rohaninya sembuh, maka raga dan jiwanya pasti juga akan sembuh.Â
Semoga lewat hidup ini juga, setidaknya sebagai pengingat bagi mereka untuk tidak sama sekali menyentuh yang namanya narkoba.Â
Salah satu kunci utama menjaga diri dari bahaya narkoba adalah menjaga pergaulan kita. Karena pergaulan yang buruk, merusak tabiat kita yang baik. Jadilah pribadi yang senantiasa rajin untuk mendekatkan diri pada DIA Yang Maha Kuasa agar kita senantiasa jauh dari segala pergaulan yang hanya merugikan diri sendiri dan merugikan orang lain termasuk keluarga kita atau orang yang kita sayangi.Â
Semoga Tuhan senantiasa meridhoi kita semua.Â
Salam Hangat dan Salam Semangat Untuk Berubah ke Arah yang Lebih Baik.Â