Mengetik tulisan di Kompasiana dengan sebuah smartphone memang sangat memakan waktu dan tenaga, Â kadang saya harus membaca kembali berulang-ulang karena takut mungkin ada pengetikan kata yang salah karena kecilnya layar untuk saya membaca dan sempitnya keyboard di Smartphone untuk mengetik.
Jari saya yang kasar karena profesi saya sebagai petani, yang tak jarang masih ada sisa tanah yang melekat di jari selepas menanam tanaman, meskipun sudah ku cuci, namun jari ini masih tergolong kotor dan kasar dibandingkan seorang penulis sungguhan.
Sebagaimana yang pernah saya tuliskan dalam tulisan saya sebelumnya, Â bahwa saya adalah petani yang bangga akan profesi ini, Â seorang petani dengan label bekas pecandu putaw atau pecandu narkoba yang ingin akan kehidupan yang lebih baik di masa depan.Â
Bekas pecandu narkoba yang pernah menuliskan kisahnya dan tulisan itu menjadi Future Artikel di Kompasiana waktu itu.Â
Saat melihat bahwa tulisan saya dianggap baik ketika itu, Â semangat untuk menulis kian lama kian kuat. Â Seakan saya menemukan jati diri saya selain menjadi petani.Â
Sayapun harus pintar membagi waktu, Â antara pekerjaan dikebun yang memakan tenaga dan waktu yang banyak serta kerinduan yang setiap saat ingin menuliskan sesuatu di Kompasiana ini.Â
Menulis di Kompasiana, terkadang saya merasa menjadi pujangga dan segera mungkin mulai menuliskan baitan puisi yang kata-katanya datang begitu saja dalam pikiranku.Â
Setiap kali dikebun saat bekerja, ketika saya menemukan satu inspirasi yang tiba-tiba hadir dalam pikiran saya, sayapun akan cepat-cepat ke gubuk dan mulai mengetik. Saya tidak bisa menunda, takut kalau inspirasi itu hilang atau lari dari pikiran saya.Â
Yaah.. Â Ku nikmati hobi baruku untuk menulis dalam sebuah gubuk di kebunku ini, dengan media seadanya, yang ku ketik perlahan dan pasti. Meskipun seadanya, Â namun saya tetap bahagia dengan apa yang ku lakukan sekarang ini.Â
Demikianlah tulisan singkatmu ini, Â semoga memberikan semangat bagi teman-teman yang juga sering menulis, Â apalagi menulisnya dalam suatu ruangan ber AC dengan sebuah laptop di meja yang memberikan kenyamanan tersendiri. Tetap bersyukurlah dalam segala situasi apapun itu. Â Karena dengan senantiasa memiliki hati yang bersyukur kita bisa melihat keindahan hidup dari sisi sudut pandang Sang Pencipta.Â