3. Cari komunitas yang memberi dampak positif dan memotivasi ke arah perubahan yang lebih baik.
"Pergaulan yang buruk merusak tabiat atau kebiasaan yang baik"
Kalimat di atas menggambarkan pentingnya pergaulan yang kita pilih. Teman yang baik tentunya akan memberikan dampak yang baik bagi hidup kita.
Saya tidak akan bisa berubah atau berhenti memakai narkoba jika waktu itu saya masih bergaul dengan sesama pengguna narkoba. Dalam tulisan saya sebelumnya "Narkoba, Petani, dan Air Mata Mama", saya menceritakan bagaimana saya mengikuti ajakan (alm.) mama untuk menjauh dari komunitas atau teman-teman saya yang sesama pemakai ketika itu.Â
Butuh bertahun-tahun lamanya sampai saya bisa kembali dipertemukan dengan teman-teman saya yang dahulu dalam situasi berbeda. Jikalau dahulu saya bertemu dengan mereka untuk transaksi dan memakai narkoba, tapi kini pertemuan saya dengan mereka sebagai bentuk kepedulian saya memotivasi dan menyemangati mereka ke arah perubahan yang lebih baik.Â
Bahagia rasanya ketika bertemu dan mengetahui bahwa mereka juga telah menjadi pribadi yang lebih baik sekarang ini. Namun tak jarang saya sedih ketika mendengar beberapa teman-teman yang telah meninggal akibat dampak penggunaan narkoba.Â
Ketika dalam proses menjadi pribadi yang lebih baik, jangan sekali-kali menjalin hubungan dengan teman lama apalagi yang masih menggunakan narkoba meski alasannya untuk mengajak mereka berubah selama diri anda belum benar-benar kuat atau tahan terhadap godaan.
Seorang pemakai putaw atau jenis narkoba lain bisa memperoleh kesehatan jasmaninya kembali ketika masa pemulihan atau rehabilitasi, tapi jangan anda sangkal kalau sugesti pikiran Anda masih ingin mencicipi kembali nikmat narkoba yang membawa sengsara itu.
Ketika kita memutuskan berhenti menggunakan narkoba pasti tubuh kita akan kembali sehat dan pulih seperti sedia kala. Namun tidak dengan sugesti kita. Karena yang paling sulit disembuhkan dari seorang pengguna narkoba adalah sugestinya atau keinginan untuk kembali menggunakannya.Â
 Miliki tekad yang kuat dalam diri, terus bergumul dalam doa dan membangkitkan kerohanian kita agar mampu melewati segala proses menjadi pribadi yang lebih baik.
Jangan pernah merasa diri kuat karena kekuatan hanya milik Tuhan semata.