0 Advanced issues found▲
Masalah Regenerasi Petani adalah Cermin Seperti apa Kesejahteraan Petani Indonesia sekarang ini.
"Dimana ada gula disitu ada semut" (Pepatah)
Pepatah ini sangat cocok dipakai untuk menggambarkan bagaimana persoalan Regenerasi Petani di negeri ini.
Jika profesi menjadi petani adalah profesi yang dianggap menjanjikan, pasti para generasi muda akan berbondong-bondong memilih profesi sebagai petani. Namun jika tidak, maka kebalikannya, mereka justru akan menjauh dari profesi sebagai petani.
Ketika seseorang melihat seseorang sukses dalam suatu usaha atau bisnis, pasti akan timbul dorongan dalam diri seseorang yang melihat itu untuk mengikuti jejak seseorang yang sukses itu.
Yang terjadi sekarang ini pada para generasi muda cenderung melihat gambaran profesi petani yang ada disekitar mereka jauh dari kata sukses.
Saya katakan demikian namun bukan berarti tidak ada petani yang sukses dalam bidangnya sebagai petani. Saya akui banyak juga yang sukses di sektor pertanian namun tidak sebanyak para generasi muda yang lain yang sukses dalam bidang yang lain seperti menjadi pedagang, digital marketing, youtuber, profesional muda, programer, atau sukses dalam karir dalam suatu perusahaan yang dianggap lebih memberikan hasil yang lebih baik dibanding menjadi petani.
Saya percaya, ketika para generasi muda melihat bahwa para petani yang ada disekitaran mereka yang mungkin adalah orang tua mereka atau saudara mereka yang taraf hidup mereka semakin meningkat sebagai petani, maka minat para generasi muda untuk menjadi petani akan semakin besar.
Sebesar apapun program pemerintah dan lembaga-lembaga non laba yang tergerak untuk mengajak atau merangsang minat para generasi muda atau generasi milenial untuk menjadi petani tidak akan maksimal jika gambaran petani Indonesia sekarang ini masih jauh dari kata sejahtera.
Saya pribadi sebagai penulis adalah seorang petani. Jika sampai sekarang saya tetap memilih untuk tetap menjadi petani itu karena bagi saya petani adalah panggilan hidup saya.