Sementara bagi saya pribadi, Â salah satu kunci pokok keuntungan yang akan diperoleh oleh petani adalah pada saat proses penjualannya.
Semakin kita memotong panjang rantai proses penjualan yang ujungnya dipegang olehnkonsumen, Â maka hasil keuntungan yang akan petani dapatkan akan lebih besar atau lebih baik.Â
Selama ini, yang ada dalam pikiran petani kebanyakan adalah jika seorang petani ingin lebih meningkatkan hasil keuntungan dari proses budidaya nya selama ini maka seharusnya sang petani harus menguasai setiap proses dari Hulu sampai Hilir. Dari sejak Olah Lahan, Â Penanaman, Â pengendalian Hama Penyakit hingga Panen.
Namun, ada satu hal terakhir yang terpenting yg sering di abaikan petani, itu adalah PEMASARAN.
Meskipun petani hebat dalam budidaya tapi tidak menguasai proses pemasaran sehingga komoditas di tawar murah oleh pasar/penampung sama juga petani itu mengalami gagal panen. Â
Sebaliknya juga meski seorang hebat dalam pemasaran namun tidak mau belajar proses budidaya yang baik hasilnya sama saja.
Jika petani bisa menguasai proses budidaya & belajar tentang memasarkan serta memahami, membuka atau bahkan bisa menciptakan jaringan pemasarannya, otomatis pendapatan petani akan lebih maksimal & si petani pun akan lebih sejahtera.
Kuncinya seorang petani juga harus berpikir seperti seorang pebisnis.
Sebagai petani janganlah kita hanya memikirkan bagaimana agar tanaman yang kita budidayakan bisa subur dan mendapatkan hasil yang banyak, Â namun marilah kita belajar bagaimana agar produk pertanian kita mendapatkan harga terbaik oleh pasar.Â
Selain PEMASARAN, Â salah satu unsur yang bisa meningkatkan penghasilan sang petani adalah proses menambah nilai jual suatu komoditi dengan cara menjadikan hasil komoditi kita atau hasil tanaman yang kita budidaya menjadi suatu PRODUK olahan.Â
Satu contoh yang pernah saya lakukan adalah ketika saya menanam jagung pakan yang seluas 4 Hektare dengan potensi hasil yang saya dapatkan adalah sebanyak 14 Ton jagung kering yang sudah di rontok dari tongkolnya dan siap dijual ke penampung / gudang ketika itu.Â
Proses perontokan biji jagung dari tongkol. Â Dokpri
Saat itu jagung saya dihargai Rp.3.200/kg oleh penampung. Â Berarti jika saya langsung menjualnya ke penampung ataupun gudang maka saya akan mendapatkan hasil Rp. 44.800.000.Â