Bukan hanya petani yang merasakan dampak ini melainkan juga masyarakat luas karena Pestisida meninggalkan RESIDU pada tanaman. Mungkin juga termasuk anda yang membaca tulisan ini, Â karna kita tidak tahu sayuran yang kita beli di pasar itu aman atau tidak untuk kita konsumsi.Â
Pestisida yang berjenis insektisida dan fungisida sistemik mengandung bahan kimia sistemik yang mudah terserap di tanaman dan terserap keseluruh bagian tanaman yang fungsinya untuk melindungi tanaman dari gigitan hama. Namun sisa pestisida kimiawi ini masih akan tertinggal pada tanaman sampai panen nanti.Â
Contohnya pestisida dengan golongan "organochlorines" termasuk golongan yang resisten terhadap lingkungan yang meninggalkan efek residu yang sangat lama yang terakumulasi dalam jaringan rantai makanan.Â
PETANI TIDAK MEMILIKI JALAN LAIN
Dari sudut pandang petani, Â hampir semua juga mengerti dan tahu tentang bahaya pestisida kimiawi karna semua pestisida pada label belakang mencantumkan bahwa ini adalah racun yang berbahaya, Â jadi oleh produsen di ingatkn untuk petani berhati-hati dan mengikuti standar keselematan karna kalau tidak efeknya adalah Rumah Sakit.
Petani tahu namun petani berada pada posisi di haruskan untuk memakainya, Â karna kalau tidak petani akan mengalami gagal panen akibat serangan hama yang tidak diatasi.
Ketika petani pergi ke toko pertanian, Â si petani pun di perhadapkan dengan berbagai pilihan varian Pestisida kimiawi di pajangan.
Bahkan kebanyakan petani juga sering menggunakan pestisida kimiawi melebihi dosis yang di tetapkan jika ada serangan hama yang sangat hebat. Â Para petani pun seperti berlomba lomba mencari dan membeli produk pestisida yang proses membunuh hama nya paling kuat yang notabene kandungan kimiawi berbahaya nya juga sangat besar.
Dalam hal ini jika terus dibiarkan maka petani dan konsumen yang adalah masyarakat luas termasuk suami, istri, anak dan orang tua kita menjadi korban imbas dari sayuran dan buahan yang masih mengandung residu yang berbahaya bagi tubuh kita.Â