Mohon tunggu...
Levi William Sangi
Levi William Sangi Mohon Tunggu... Petani - Bangga Menjadi Petani

Kebun adalah tempat favoritku, sebuah pondok kecil beratapkan katu bermejakan bambu tempat aku menulis semua rasa. Seakan alam terus berbisik mengungkapkan rasa di hati dan jiwa dan memaksa tangan untuk melepas cangkul tua berganti pena".

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Unsur Spiritual adalah Salah Satu Unsur Keberhasilan Petani

8 Mei 2019   20:43 Diperbarui: 8 Mei 2019   20:51 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kebun Timun saya saat terendam banjir ketika itu. (Dokumen Pribadi) 

Unsur SPIRITUAL inilah yang juga akan menjadikan petani menjadi Pribadi yang soleha yang rajin mendekatkan diri pada Nya.  Karna Petani menanam dan mengupayakan hasilnya namun Tuhanlah yang menentukan.
Tapi saya pribadi percaya Tuhan pasti meberikan berkahNya dan ridohNya bagi umatNya yang hanya berharap pada Nya. 

Sekarang sayapun tidak pernah khawatir,  karna di pikiran saya,  di benak saya dan di hati saya,  saya  memahami bahwa jika saya mendekatkan diri dan berharap terus padaNya pasti DIA akan memberikan hasil yang terbaik bagi saya.  Karena rejeki saya adalah juga rejeki anak dan istri saya.  Saya yakin Tuhan tidak akan membiarkan saya dan keluarga saya kelaparan karna Burung dan bunga di ladang bertumbuh dan mendapat makan karna dipelihara oleh Tuhan,  apalagi saya dan keluarga saya.

Timun Lalapan saya yang buahnya lebih manis dari Timun biasa. 
Timun Lalapan saya yang buahnya lebih manis dari Timun biasa. 
Semoga kita menjadi Petani yang tidak mengabaikan unsur SPIRITUAL kita. Percaya dan yakin Tuhan tidak pernah tutup mata dan melupakan Doa-doa petani yang meminta akan panen yang baik.  Semoga Tuhan Memberkati Kita Semua. 

Salam dari saya Petani Desa Tandu,  Lolak, Bolmong,  Sulawesi Utara.
Wasalam... 

Orang baik pasti dapat hasil yang baik. 
Orang baik pasti dapat hasil yang baik. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun