Mohon tunggu...
Levina Litaay
Levina Litaay Mohon Tunggu... Insinyur - Simple, smart, sportive

Community base development, complex problem solving, event organizer

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Lakpona, Meja Makan di Kampung Mesa Pulau Vulkanik Teon

30 Oktober 2024   13:15 Diperbarui: 30 Oktober 2024   18:29 419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tata Ruang Area Acara Peresmian Gedung Gereja Imanuel Mesa Pulau Teon, 14 November 2021 ( dokumentasi pribadi)

Lakpona, Meja Makan di Kampung Mesa Pulau Vulkanik Teon

Ketika mengunjungi Kampung Mesa Pulau Teon Kabupaten Maluku Tengah Provinsi Maluku dalam rangka peresmian Gedung Gereja Imanuel di tahun 2021, penulis dapat menjumpai beberapa Lakpona.

Lakpona adalah sebuah bangunan dalam kearifan lokal masyarakat TNS berupa meja makan panjang dari kayu, beratap daun rumbia dan ada bangku panjang. Fungsi Lakpona digunakan untuk tempat makan bersama, tempat pertemuan warga dan ternyata dapat juga digunakan untuk tidur.

Dalam rangka peresmian gedung gereja Imanuel pada  tanggal 14 November 2021 maka panitia peresmian dengan Ketua Panitia Ronny Rijoly sedangkan Ketua Panitia Pembangunan Gereja dr. Chris Relmasira membuat Lakpona modern yang beratap seng dan meja dari bahan bambu serta bangku terbuat dari kayu. 

Lakpona dibangun pada areal kampung yang terbuka, sekaligus menaburkan batu pantai berwarna  putih dihalamannya, sehingga nampak rapi dan menarik. Lakpona modern tersebut dibangun berbentuk "L" dan menjadi  semakin meriah dengan dihiasi balon warna warni pada saat acara peresmian.

Suasana Acara Peresmian Gedung Gereja Imanuel Mesa P.Teon 14 November 2021 ( dokumentasi pribadi)
Suasana Acara Peresmian Gedung Gereja Imanuel Mesa P.Teon 14 November 2021 ( dokumentasi pribadi)

Selama seminggu penulis berada di pulau, setiap saat untuk makan baik di waktu pagi, siang dan malam maka sebuah gentong atau orang Maluku menyebut "toleng-toleng" di pukul dan menghasilkan bunyi yang terdengar ke seluruh kampung sehingga warga Mesa bergegas menuju ke Lakpona.

Menjelang malam maka Lakpona digunakan sebagai tempat tidur. Kedatangan orang yang cukup banyak di Kampung Mesa lebih kurang 300 orang  dalam mengikuti acara peresmian membuat rumah penduduk tidak mampu menampung. maka warga masyarkat memilih tidur di Lakpona. 

Dapat dibayangkan bahwa Lakpona modern yang dibangun panitia letaknya dekat pantai sehingga semilir angin dan deburan ombak mengantar tidur. Tetapi bagi yang tidak cukup kuat menahan udara dingin dan angin laut harus menggunakan kain dan jacket apabila tidur di Lakpona.

Penulis sendiri ditempatkan dirumah keluarga Jordan Litaay dan bersama 2 keponakan tidur pada satu tempat tidur  yang terbuat dari papan. Sementara dalam rumah yang sama, masih ada 3 saudara lainnya yang datang dari Ambon dan Jayapura ditambah pasangan suami istri pemilik rumah.

Sebagai kenangan, penulis membagikan sebuah video kegiatan di Lakpona pada tanggal 18 November 2021 yaitu makan malam bersama seluruh rombongan dan juga warga di pulau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun